Kenangan Tulus dengan Yongki, Gajah yang Dibunuh dan Diambil Gadingnya

19 Oktober 2017 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulus berbicara kepada awak media (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Tulus berbicara kepada awak media (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
Selain karena musiknya yang easy listening, single 'Gajah' milik penyanyi solois Tulus memang sarat makna mendalam di tiap bait lirik lagunya. Maka tak heran jika banyak penikmat musik yang menggemari lagu tersebut.
ADVERTISEMENT
Bahkan, albumnya yang memiliki judul serupa pun sempat mendapatkan penghargaan sebagai album terbaik di perhelatan acara Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) tahun 2015.
Namun siapa sangka, di balik kesuksesan album tersebut, terdapat sebuah cerita pilu di dalamnya, yang membuat Tulus bersedih sekaligus geram ketika mendengar cerita itu.
Tulus (Foto: Instagram/@tulusm)
zoom-in-whitePerbesar
Tulus (Foto: Instagram/@tulusm)
Dia adalah Yongki, seekor gajah jantan yang membantu Tulus dalam proses pembuatan video musik 'Gajah' di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung. Namun Yongki tiba-tiba dikabarkan mati karena dibunuh dan diambil gadingnya.
Yang lebih menyakitkan, pelantun tembang 'Teman Hidup' itu harus mendengar kabar mengenaskan tersebut tepat di hari dia mendapatkan penghargaan AMI Awards.
Hingga kini, kepedihan itu masih terus dirasakan penyanyi berusia 30 tahun tersebut. Ditemui di Restoran Kembang Goela, Sudirman, Jakarta Pusat, pemilik nama lengkap Muhammad Tulus Rusydi itu membagikan kenangannya dengan Yongki, kepada awak media.
ADVERTISEMENT
"Mungkin bagi saya waktu itu adalah pertama kali melihat gajah sebesar itu, tapi selembut itu pula hatinya," ujar Tulus, mengenang perjumpaan pertamanya dengan Yongki, pada Kamis (19/10).
"Karena kalau lihat pertama kali, gajah itu gede banget, lho. Gajah liar itu 'kan dia makan enggak berhenti-berhenti. Besar sekali, pas pertama lihat, saya mikir ini gimana ya, kena kupingnya aja saya bisa mental kali," sambungnya.
Namun kekhawatiran Tulus mengenai Yongki yang besar dan liar itu perlahan sirna, tatkala ia menyentuh kulitnya, dan merasakan kelembutan di sana. Pengalaman itu membuat Tulus tak bisa melupakannya hingga kini.
"Cuma pas sudah megang, dia ngelingkerin tangannya, ramah sekali sama kita, sangat menyenangkan dan sangat hangat. Mungkin itu ya, yang pertama kali dirasakan anak yang menghabiskan banyak waktu di kota, masuk ke tempat gajah itu hidup dan mereka menyambut hangat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Saat proses syuting berlangsung, Tulus mengaku sering menghabiskan waktu bersama dengan Yongki. Tak hanya sekadar menyentuh saja, ia juga kerap memberi makan dan menaiki tubuh besar Yongki.
Penyanyi Indonesia, Tulus. (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Indonesia, Tulus. (Foto: Munady)
"Videoklip itu 'kan diambil di dalam Taman Nasional ya, dan itu banyak lokasi-lokasi tempat kita mengambil gambar yang tidak mungkin bisa kita dapatkan, enggak mungkin kita bisa ke sana kalau kita jalan kaki atau naik ap apun, itu enggak mungkin," katanya.
"Satu-satunya pilihan hanya dengan naik gajah dan selain itu, selama beberapa hari di sana saya sering interaksi dengan dia juga. Ada satu sore. di mana saya menghabiskan waktu bareng-bareng dengan Yongki," lanjutnya.
Namun kini, semua hanya tinggal kenangan manis yang tertinggal di hati dan pikiran seorang Tulus. Yongki telah tiada, karena perbuatan manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab.
Tulus (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Tulus (Foto: Munady)
Untuk mengenang Yongki, dan dalam rangka mengurangi kasus pembunuhan gajah liar, Tulus bekerja sama dengan WWF Indonesia dan KitaBisa.com mencanangkan sebuah program kampanye bertajuk #TemanGajah.
ADVERTISEMENT
Dalam program kampanye itu, Tulus berusaha untuk mengumpulkan donasi dan hasilnya akan dibelikan kalung satelit GPS. Kalung itu nantinya akan dipakaikan ke leher gajah liar. Sehingga ke depan, diharapkan agar ancaman yang dapat membahayakan gajah-gajah tersebut dapat berkurang jumlahnya secara drastis.