Kesulitan Joshua Suherman Berdialek Jawa di Film 'Yowis Ben'

28 Januari 2018 11:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cuplikan film 'Yowis Ben' (Foto: YouTube: Bayu Skak)
zoom-in-whitePerbesar
Cuplikan film 'Yowis Ben' (Foto: YouTube: Bayu Skak)
ADVERTISEMENT
Bayu Eko Moektito alias Bayu Skak, merupakan seorang youtuber yang sangat lekat dengan kebudayaan Jawa. Bahkan dalam setiap kontennya, Bayu konsisten untuk menggunakan dialek Jawa.
ADVERTISEMENT
Dalam proyek film garapan pertamanya, ‘Yowis Ben’, Bayu memasukkan dialek Jawa hingga kurang lebih 90 persen. Hal itu membuat para pemain cukup kesulitan dalam berdialek tersebut. Salah satunya adalah Joshua Suherman.
"Medok-nya sih enggak ilang. Cuma berbahasa Jawa yang dipakai beneran bahasa Jawa, itu yang susah," ucap ketika ditemui di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Sabtu (27/1).
Joshua Suherman (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Joshua Suherman (Foto: Munady Widjaja)
Meski kelahiran Surabaya, Joshua harus membiasakan diri untuk berdialog dengan dialek Jawa, selama kurang lebih satu bulan. Bukan hanya berbicara saat syuting, namun dalam keseharian Joshua juga menggunakan bahasa Jawa.
"Beberapa bulan sebelum syuting, membiasakan diri ngobrol full bahasa Jawa sama keluarga, sama teman-teman. Jadi ya biar lidahnya terbiasa," lanjut pemain film berusia 25 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
'Yowis Ben' ini pun menjadi salah satu pembuktian dirinya bisa kembali berkarya di industri film Tanah Air. Apalagi, selama kurang lebih tiga tahun, Joshua tidak ambil tawaran film.
"Iya betul 3 tahun (enggak main film). Enggak kaku sih, cuma yang lebih susah gua berakting dengan bahasa Jawanya. Itu yang susah karena belum pernah. Selebihnya ya, masih ada banci tampilnya aman lah," tuturnya sambil tersenyum.
Film 'Yowis Ben' (Foto: Instagram @starvisionplus)
zoom-in-whitePerbesar
Film 'Yowis Ben' (Foto: Instagram @starvisionplus)
Sementara Bayu sendiri menjamin, film tersebut dapat dimengerti penonton bukan hanya orang Jawa, namun dari suku mana pun bisa menikmati cerita yang dibuatnya.
“Walaupun filmnya orang Jawa, orang yang tidak tahu dialognya di film ini, akan diciptakan subtittle-nya,” ujar Bayu pada kesempatan yang sama.
Menurut Bayu, pemilihan dialog dilakukan dengan proses kombinasi berbagai bahasa Jawa dari sejumlah daerah. Sehingga semua bahasa Jawa yang digunakan bisa dimengerti banyak orang.
Bayu Eko Moektito pemain Yowis Ben. (Foto: Giovanni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bayu Eko Moektito pemain Yowis Ben. (Foto: Giovanni/kumparan)
"Indonesia 40 persen dihuni oleh masyarakat Jawa, di sini kami tidak hanya mengangkat bahasa Jawa Timur atau Jawa Barat saja. Namun menggabungkan seluruh bahasa Jawa yang ada," ujar Bayu.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurut Bayu, hal ini juga sudah dicoba lewat screening. Pada saat itu, dihadirkan pula penonton yang tidak familiar dengan bahasa jawa. Menurutnya, pesan dalam film tersebut berhasil dipahami oleh para penonton saat itu.
“Kita mengetesnya dengan screening kemarin, sudah berhasil mengundang anak-anak dari Jakarta, Sunda. Maksudnya bukan orang-orang Jawa aja, mereka pun nonton screening, dan banyak sekali lelucon-lelucon dengan bahasa Jawa juga jadi lebih lucu,” kata Bayu.
Film garapan Bayu dan sutradara Fajar Nugros ini mengangkat kisah Bagas (Bayu Skak) yang jatuh cinta dengan Susan (Cut Meyriska) sejak lama. Karena menyadari banyak kekurangan pada dirinya, membuat Bagas merasa minder untuk mendekati Susan.
Namun, Bagas bertekad untuk mengubah dirinya dengan membentuk sebuah grup musik di sekolah yang dinamakan 'Yowis Ben'. Bagas berpikir, dengan membentuk grup musik, dirinya bisa menjadi populer dan bisa mendapatkan perhatian dari Susan.
ADVERTISEMENT
Film produksi Starvision itu rencananya tayang pada 22 Februari mendatang, di bioskop Tanah Air.