Ketangguhan Sosok Ainun Akan Ditampilkan di 'Opera Ainun'

27 April 2018 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim 'Opera Ainun' dan Purwacaraka. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tim 'Opera Ainun' dan Purwacaraka. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kisah perjalanan hidup Presiden Indonesia ketiga BJ Habibie dengan almarhum istrinya Ainun pernah diangkat dalam sebuah film bertajuk 'Habibie & Ainun' pada 2012. Dalam film yang diangkat dari buku yang ditulis Habibie, sosok Ainun digambarkan sebagai seorang perempuan cerdas dan mandiri yang menjadi pendamping setia Habibie.
ADVERTISEMENT
Namun, masih banyak sisi lain dari Ainun yang tidak diketahui banyak orang. Hal itu akhirnya mendorong 5 Dimensi Production untuk membuat sebuah pentas opera bertajuk ‘Opera Ainun’.
Saat media gathering ‘Opera Ainun’ di kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (27/4), Presiden Direktur pentas ‘Opera Ainun’, Bayu Utomo, mengatakan bahwa Habibie juga sempat mengungkapkan untuk dibuatkan sebuah opera berdasarkan buku 'Habibie & Ainun'.
“Saat itu pernah kami membuat sebuah acara dan Pak Habibie hadir. Dia menyampaikan bahwa setelah buat buku, dia berharap buku itu diangkat dalam bentuk opera. Kami diberi peluang untuk bekerja sama dan kami mulai produksi sejak 2017,” kata Bayu.
Dalam pentas opera yang disutradarai oleh Ari Tulang ini, akan diceritakan bagaimana tangguhnya seorang Ainun. Materi untuk pementasan tersebut mulai dirangkum sejak Mei 2017. Nantinya, pementasan 'Opera Ainun' berdurasi 130 menit.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sebuah selendang dipilih untuk menjadi ikon ‘Opera Ainun’. Menurut Ami Indrianto, salah seorang anggota 5 Dimensi Production, selendang adalah benda paling cocok untuk merepresentasikan pribadi Ainun.
“Melambangkan diri seorang Ibu Ainun dengan selendang dan itu adalah representasi dari sifatnya yang fleksibel dan lentur, tapi kuat dan itu cocok,” kata Ami.
Purwacaraka. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Purwacaraka. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
Selaku komposer serta chairman pementasan ‘Opera Ainun’, Purwacaraka mengungkapkan bahwa ia nantinya akan melibatkan banyak pekerja seni. Tak hanya harus bisa berakting, semua pemain juga harus bisa bernyanyi dan menari.
“Kami akan cover mulai dari ibu Ainun masih mahasiswa, sampai tinggal di Jerman, ketemu pak Habibie, sampai wafatnya beliau,” kata Purwacaraka.
Jika di film Reza Rahadian didaulat untuk memerankan sosok B.J Habibie, maka untuk pementasan opera, Purwacaraka memilih sosok Farhan Purnama. Sedangkan sebagai Ainun, ia mendaulat putrinya sendiri, Andrea Miranda, yang terkenal sebagai salah satu penyanyi sopran Indonesia berkaliber internasional.
ADVERTISEMENT
Purwacaraka mengaku memilih putrinya untuk memerankan Ainun bukan bermasuk melakukan praktik nepotisme. Namun, Andrea dirasa sanggup untuk menghafal, menyanyi, serta berakting untuk merepresentasikan Ainun. Hal itu, menurut dia, belum tentu bisa dilakukan oleh Bunga Citra Lestari yang memerankan Ainun di film.
“Apakah semuanya harus sama? BCL bisa nyanyi klasik enggak? Kecuali BCL bisa nyanyi secara operatik, kami casting dia mungkin saja. Kami cari orang yang kapasitasnya di situ,” ungkap Purwacaraka.
Purwacaraka. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Purwacaraka. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
Saat ini Purwacaraka masih fokus untuk menemukan musik yang cocok untuk adegan saat Ainun sakit, yang berdurasi kurang lebih 20 menit. Tanpa berusaha mencontek, Purwacaraka mengaku banyak terinspirasi dari komposer opera asal Italia dalam penciptaan komposisi ‘Opera Ainun’. Selain itu, ia akan mencoba berusaha memadupadankan musik Eropa dengan musik tradisional Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Saya mendengarkan opera Verdi, Puccini, untuk mendapatkan inspirasi bentuk dan saya melakukan eksplorasi itu. Saya banyak mendengarkan dan saya mencoba menciptakan sendiri, dan memasukkan unsur-unsur Indonesia tanpa dipaksakan,” kata Purwacaraka.
“Adegan reformasi saya memasukkan unsur kecak Bali. Saya cuma mau bilang, kerusuhan era reformasi itu sesuai dengan dinamika unsur musik Bali, bukan berarti Bali rusuh, tapi dinamikanya memang pas,” ungkapnya.
Rencananya, Opera Ainun akan dipentaskan di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, pada 15-16 September mendatang dalam empat pertunjukan. Selain itu, tim produksi masih berusaha agar ‘Opera Ainun’ bisa dipentaskan lagi di panggung Internasional pada 2020.