Kiki Eks 'CJR' Perdana Main Film Horor

23 Februari 2019 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teuku Ryzki alias Kiki eks CJR. Foto: Munady Widjaja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Teuku Ryzki alias Kiki eks CJR. Foto: Munady Widjaja/kumparan
ADVERTISEMENT
Film bergenre horor kembali mewarnai industri perfilman Tanah Air. Pada bulan April mendatang, akan tayang film horor berjudul 'Sunyi' yang diadaptasi dari film 'Whispering Corridors' asal Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Film ini diperankan oleh sejumlah bintang muda, salah satunya adalah Teuku Ryzki Muhammad.
Untuk pertama kalinya, mantan personel CJR ini bermain film horor. Ia berperan sebagai tokoh antagonis bernama Fahri, seorang kakak kelas yang menatar adik kelasnya.
Ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pelantun '#Eeeaa' ini merasakan perbedaan saat main film horor.
"Ternyata di horor ada beberapa adegan dan take yang harus nunggu, harus dapetin horor scene-nya. Di drama kan enggak ada, oh gini proses syutingnya film horor," ujar lelaki yang akrab disapa Kiki ini.
"Biasa kan syuting terang ini kok gelap semua. Set-nya gelap, apa gelap. Jadi kayak ini baru pertama kali ngerasain ambience dan environment yang ada di tempat syuting gelap tapi seru. Semuanya seru," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, tantangan paling sulit ketika bermain dalam film ini adalah melihat setan. Sebab dalam dunia nyata, Kiki belum pernah mengalami kejadian mistis seperti itu.
Maka dari itu, ia harus mempelajarinya, reaksi apa yang harus dikeluarkan ketika melihat makhluk halus.
"Selama syuting pun di rumah gue nonton lagi film horor. Perbanyak nonton film-film horor, terus tahu celahnya di mana. Mudah-mudahan sih bisa berhasil di situ," harapnya.
Teuku Ryzky alias Kiki eks CJR. Foto: Munady Widjaja/kumparan
Dalam kesempatan yang sama, cowok berusia 21 tahun ini juga mengaku mulai mempersiapkan diri apabila film 'Sunyi' dibandingkan dengan film aslinya. Baik dari sisi cerita maupun pemainnya.
"Udah pasti nih ada perbandingan, 'oh gue lebih suka yang Koreanya'. Tapi juga pasti di satu sisi yang lain, 'ah gue lebih suka yang versi Indonesianya. Pasti orang ada yang kayak gitu 'kan, karena mungkin lebih relate sama mereka. Soal cerita, pemainnya, segala macem. Gue sih kalo soal bandingin bukannya takut cuma itu pasti terjadi," tandasnya.
ADVERTISEMENT