Kilas Balik Alasan Dimas Seto Perdalam Agama

4 Februari 2018 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dimas Seto (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dimas Seto (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pasangan selebriti Dimas Seto dan Dhini Aminarti merupakan salah satu pasangan yang jauh dari kontroversi. Selain itu, mereka juga mengurangi kegiatan di dunia hiburan karena ingin fokus memperdalam agama.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui di salah satu acara kajian agama di kawasan Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, pada bulan Januari lalu, Dimas menceritakan pengalamannya yang membuatnya memutuskan untuk hijrah.
"Aku tuh udah ditinggalin sahabat, teman seumur aku, di bawah aku udah banyak. Itu satu kenapa aku hijrah karena salah satunya itu juga," ujar Dimas.
Jauh sebelum Dimas berhijrah, dia memiliki tiga sahabat. Yang pertama adalah seorang instruktur fitness, kemudian ada sahabatnya yang menjadi asisten pribadinya, dan seorang lainnya adalah manajer Dimas.
Yang pertama wafat adalah asisten Dimas. "Yang paling tua itu meninggal di umur 42 tahun," imbuh Dimas.
Setelah kematian sang asisten, berarti sahabatnya tinggal tersisa dua, yaitu instruktur fitness dan manajernya. Aktor berusia 38 tahun itu mengatakan bahwa kematian dua orang sahabatnya itu memiliki rentang waktu yang berdekatan.
ADVERTISEMENT
Saat instruktur fitness Dimas tersebut wafat, dia tidak bisa melayat ke Medan. Tiga bulan kemudian, manajernya menyusul dua sahabat Dimas yang sudah meninggal lebih dulu.
Sebelum manajer pesinetron 'Ada Cinta di Hati' tersebut tutup usia, Dimas pernah menebak-nebak siapa yang akan meninggal selanjutnya.
"Aku bilang ke manajer aku, 'Abis ini gue duluan atau lo duluan yang meninggal?'. Terus dia bilang, 'Ah, gue duluanlah bos. Lo kan suka olahraga, kalau gue kan hidupnya enggak karu-karuan'," cerita Dimas menirukan perbincangannya dengan manajernya kala itu.
Dimas berkata bahwa belum tentu sahabatnya meninggal lebih dulu daripada dia sendiri. Karena, menurut penuturan Dimas, umur bukan manusia yang mengatur.
Namun, ada satu hal yang membuat pria bernama asli Dimas Setowardana itu sedih jika sahabatnya tutup usia. "Gue alangkah sedih melihat teman gue meninggal yang menurut kacamata gue enggak membawa perbekalan yang cukup. Bukan siap loh, tapi bawa perbekalan cukup," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Betul saja, tiga bulan setelah kematian instruktur fitness Dimas, sang manajer pun wafat. Tidak ada yang tersisa dari tiga orang sahabatnya kecuali Dimas.
"Jadi, kita enggak tahu selanjutnya siapa di antara kita semua ini (yang akan meninggal duluan). Nah kembali lagi, apakah sudah membawa perbekalan yang cukup jika suatu saat dipanggil sama Allah? Mending kita tanya sama diri sendiri," ujar Dimas memberikan nasihat.