news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kilas Balik Perjalanan Karier Nia Zulkarnaen di Dunia Hiburan

19 Juni 2019 21:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nia Zulkarnaen Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nia Zulkarnaen Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak bertahun-tahun lalu, Nia Zulkarnaen jarang muncul di sinetron maupun film layar lebar. Ya, perempuan yang pada hari ini, Rabu (19/6), berulang tahun ke-49 tersebut memang lebih aktif berada di balik layar, menjadi produser eksekutif di Alenia Pictures, rumah produksi miliknya bersama sang suami, Ari Sihasale yang akrab disapa Ale.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Nia--masih bersama Ale--sibuk mengungkap keindahan Indonesia Timur melalui program televisi Alenia's Journey. Keduanya juga mengurus bisnis kuliner, yakni Alenia Papua Coffee & Kitchen yang terletak di Kemang, Jakarta Selatan.
Mengilas balik, perjalanan karier Nia di dunia akting telah dimulai sejak lebih dari 40 tahun lalu. 'Jeritan si Buyung' yang tayang pada 1977 menjadi debutnya sebagai pemain film. Ia masih berusia tujuh tahun ketika membintangi film garapan almarhum Pitrajaya Burnama tersebut. Mendiang ayahnya, Dicky Zulkarnaen, juga bermain dalam film yang sama.
Pada usia 10 tahun, Nia Zulkarnaen berperan dalam film layar lebar keduannya, 'Darna Ajaib'. Ia berperan sebagai Darna muda. Selain dirinya, film itu juga dibintangi oleh Lydia Kandou, Ryan Hidayat, hingga Ria Irawan.
ADVERTISEMENT
Putri Mieke Wijaya itu kemudian menjajal peruntungan di dunia tarik suara di usia 15 tahun. Menggunakan nama Nia Dicky Zulkarnaen, ia merilis tiga album solo pada 1985, yakni 'Benang-benang Cinta', 'Aku Tetap Menunggu', dan 'Senandung Malam'.
Tahun berikutnya, Nia meluncurkan album solo keempatnya, 'Kesepian'. Masih di tahun yang sama, ia membintangi pula tiga film layar lebar, yakni 'Sama Juga Bohong', 'Cemburu Nih Yee', dan 'Merpati Tak Pernah Ingkar Janji'.
Nia Zulkarnaen di film 'Isabella' Foto: YouTube/Moch Farid
Karier berakting Nia terus berkelanjutan hingga tahun-tahun setelahnya. Film layar lebar yang kemudian ia bintangi, antara lain 'Aku Benci Kamu' (1987), 'Jodoh Boleh Diatur' (1988), 'Kristal-kristal Cinta' (1989), 'Isabella' (1989), 'Lagu untuk Seruni' (1991), 'Saat Kukatakan Cinta' (1991), dan 'Bukan Main' (1991).
ADVERTISEMENT
Hanya saja, setelah membintangi 'Bukan Main', Nia Zulkarnaen tak lagi tampil di film layar lebar. Perempuan kelahiran 19 Juni 1970 itu kemudian aktif berkiprah di layar kaca, sebagai pesinetron.
Nia Zulkarnaen di film 'Saat Kukatakan Cinta' Foto: YouTube/FLIK TV
Sinetron-sinetron yang pernah dibintanginya, yakni 'Bunga-bunga Kehidupan' (1993), 'Nikita' (1995), 'Antara Jakarta-Perth' (1996), 'Cinta Rasa Tora Bika' (1999), 'Doa dan Cinta' (2002), 'Romansa 21' (2003), 'Bayangan Adinda' (2003), dan 'Pura-pura Buta' (2005).
Sementara itu, Nia juga tak meninggalkan dunia tarik suara. Sejumlah album dirilisnya hingga tahun 1997. Sebut saja 'Kepastian' (1987), 'Satukan Hatiku' (1988), 'Jangan Pisahkan Aku' (1992), 'Ku Ingin Bersamamu' (1993), 'Kanda di Sini' (1994), dan 'Hanya Padamu' (1997).
Nia Zulkarnaen di video klip lagu 'Ku Ingin Bersamamu' Foto: YouTube/Joy Andrian
Setelah eksis di ranah sinetron, Nia Zulkarnaen kembali ke film layar lebar. Namun, lebih banyak berada di balik layar.
ADVERTISEMENT
Ia menjadi produser maupun produser eksekutif di film-film Alenia Pictures, yaitu 'Denias, Senandung di Atas Awan' (2006), 'Liburan Seruuu...!!' (2007), 'King' (2009), 'Tanah Air Beta' (2010), 'Serdadu Kumbang' (2011), 'Di Timur Matahari' (2012), 'Leher Angsa' (2013), hingga 'Seputih Cinta Melati' (2014). Tiga film di antaranya turut dibintangi Nia.
Nia Zulkarnaen di film 'Rumah Merah Putih' Foto: YouTube/alenia pictures
Terbaru, Nia Zulkarnaen kembali membintangi sekaligus menjadi produser eksekutif film produksi Alenia Pictures yang akan tayang mulai besok, Kamis (20/6). Berjudul 'Rumah Merah Putih', film tersebut dibintangi oleh Pevita Pearce dan menceritakan kehidupan anak-anak yang tinggal di perbatasan NTT-Timor Leste.