Kingdom: Ini Bukan Drama Korea Cinta-cintaan

28 Januari 2019 12:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para zombie yang lapar di serial Kingdom (Foto: Netflix)
zoom-in-whitePerbesar
Para zombie yang lapar di serial Kingdom (Foto: Netflix)
ADVERTISEMENT
Bicara soal kisah cinta yang melankolis, drama Korea jagonya. Mulai dari ‘Radio Romance’ hingga ‘Mr. Sunshine’ telah membuai para remaja di seluruh dunia tahun lalu. Kamu mulai bosan? Coba nonton ‘Kingdom’ di Netflix.
ADVERTISEMENT
‘Kingdom’ diadaptasi dari seri webcomic ‘The Kingdom of the Gods’, karya Kim Eun-hee. Cerita berlatar era Dinasti Jeoson ini mengangkat kisah Putra Mahkota Lee Chang yang melakukan investigasi tentang wabah misterus di negaranya. Wabah tersebut ternyata memicu epidemi yang melahirkan zombie.
Sang pangeran yang diperankan Ju Ji-hoon, juga berada dalam konflik batin karena kedudukannya di kerajaan terancam. Apalagi setelah Raja dikabarkan mangkat.
Di tengah rasa kesepian, tidak berdaya dan nyaris tak diakui, Pangeran melakukan perjalanan heroik bersama pengawal pribadi kepercayaannya.
Cerita Kingdom berlatar Dinasti Joseon (Foto: Netflix)
zoom-in-whitePerbesar
Cerita Kingdom berlatar Dinasti Joseon (Foto: Netflix)
Saat menggarap cerita, Kim Eun-hee menggunakan zombie sebagai metafora akan kondisi rakyat ketika era Dinasti Jeoson. Banyak orang kelaparan, namun rezim yang berkuasa selama lima abad—dari 1392 sampai 1897—tetap menyiksa rakyat dengan memungut pajak hasil tani.
ADVERTISEMENT
“Saya rasa zombie sangat tepat untuk menggambarkan rasa lapar yang menyedihkan karena indera yang tersisa dalam tubuh mereka hanyalah nafsu untuk makan,” kata Kim Eun-hee yang mendapat inspirasi setelah membaca buku kuno yang membahas tentang epidemi.
“Epidemi yang membunuh banyak orang, tapi penyakitnya tak diketahui. Dari situ aku membayangkan seperti apa penyakitnya… Apakah itu bisa digunakan sebagai pemicu untuk menciptakan zombie di seri kami? Dari situ imajinasinya bermulai. Dinasti Jeoson bukanlah era ketika perang besar terjadi. Jadi aku pikir itu setting yang pas sebagai cerita,” jelasnya saat acara Netflix Asia’s Slate di Singapura, yang turut dihadiri kumparan, beberapa bulan lalu.
Latar Dinasti Jeoson yang anggun dan zombie yang mengerikan adalah dua hal kontras. Sutradara Kim Seong-hun berusaha menyatukan dua elemen tersebut sebagai salah satu kekuatan estetika dalam cerita ‘Kingdom’.
ADVERTISEMENT
Termasuk menambahkan detail-detail kecil yang autentik dari kebiasaan masyarakat Korea di masa itu. Seperti kebiasaan penerapan sistem Homeopati untuk melawan penyakit hingga menaruh tanah liat putih di depan pintu rumah.
Memilih cerita dengan latar kolosal juga menjadi tantangan tersendiri dalam proses produksi. Mulai dari persiapan kostum, pemilihan bangunan, hingga dialog yang dipakai melalui proses panjang dan persiapan yang rumit. Salah satu adegan di episode 4 ‘Kingdom’ bahkan melibatkan 1.300 aktor dan kru yang syuting di malam hari di musim dingin.
Sutradara Kim Seong-hun menggandeng art director Lee Hwu-kyoung yang memenangkan Best Art Direction dalam Blue Dreagon Film Awards ke-38. Keduanya juga bekerjasama dalam film ‘Tunnel.’
Kostum zombie dan anggota kerajaan didesain oleh desainer Kwoo Yoo-Jin yang sudah berpengalaman membuat kostum di film-film drama sejarah seperti ‘The Admiral’, ‘Masquerade’ dan ‘War of Arrows’.
ADVERTISEMENT
“Untuk makeup kami bagi dua divisi. Satu regular dan, kedua untuk VFX makeup artist. Untuk scene kelompok , ada sekitar 10 makeup artist. Biasanya mereka sudah mulai bekerja 6-7 jam sebelum syuting dimulai,” kata Kim Seong-hun.
‘Kingdom’ musim pertama akan tayang selama enam episode. Serial ini sudah bisa disaksikan di Netflix.