Kisah Gerald 'Barasuara': Band dan Proyek Solo Berjalan Seimbang

Basis Barasuara. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

Gitaris Gerald Situmorang, tidak hanya terlihat sibuk manggung sebagai bassist bersama bandnya, Barasuara. Gerald tetap menciptakan karya untuk proyek solonya hingga menelurkan dua album, yaitu 'Solitude' (2016) dan 'Dimensions' (2017).

Gitaris yang akrab disapa GeSit ini mengaku keduanya dijalani tanpa ada beban berat sebelah. Baik menjadi pemain bass di Barasuara, atau menjalankan proyek solo, Gerald menjalani keduanya dengan penuh rencana.

"Kalau aku dua-duanya aku jalani serius dan aku berusaha maksimal. Aku berusaha maksimalin waktu yang ada sih," kata Gerald saat ditemui baru-baru ini di kawasan Jakarta Timur.

Saat ini Barasuara sendiri diketahui tengah naik daun. Gerald pun tidak menampik bahwa band yang berdiri sejak tahun 2012 itu memiliki jadwal manggung yang sangat padat.

Tiga personel Barasuara di Java Jazz. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

Di sela-sela kesibukan band pelantun 'Bahas Bahasa' itu, Gerald harus tetap menyeimbangkan dirinya untuk tetap berkarya dengan namanya sendiri.

"Kalau punya kesempatan waktu di rumah benar-benar aku pakai untuk nulis lagu, rekaman, dan segala macam. Jadi begitu terus, dan buat aku itu gunanya buat refreshing otak juga," tutur pria berusia 28 tahun itu.

Hal yang dilakukan Gerald di sela kesibukan mengurus Barasuara membuatnya tidak terjebak di satu rutinitas saja. "Pas aku bikin album solo, seru, (sehingga saat) aku balik lagi ke Barasuara, seru lagi. Jadi biar terus fresh di musik, biar enggak di situ doang," ungkapnya.

Dengan namanya sendiri, Gerald telah mengeluarkan dua album solonya yang dia keluarkan selama dua tahun berturut-turut. Lagu 'Familiar Song' dari album perdananya bahkan telah sukses menyabet penghargaan AMI Awards 2017 untuk kategori Karya Produksi Instrumentalia Terbaik.