Komentar Dewi Persik Soal Aplikasi Tik Tok

6 Juli 2018 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi Dangdut Dewi Persik. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Dangdut Dewi Persik. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Aplikasi Tik Tok tengah menjadi perbincangan khalayak dan mengundang kontroversi. Sebab aplikasi ini memuat konten negatif bagi anak-anak. Sejak Selasa (3/7), Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir aplikasi ini.
ADVERTISEMENT
Meski begitu dari pertemuan antara manajemen Tik Tok dengan Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, pihak Tik Tok berkomitmen untuk menyetujui syarat dari Kemeninfo. Jika syarat itu terpenuhi, maka aplikasi ini bisa dibuka kembali.
Pedangdut Dewi Persik mengutarakan pendapatnya tentang aplikasi ini. Diketahui, Tik Tok mengklaim memiliki lebih dari 10 juta pengguna aktif di Indonesia. Menurut perempuan yang akrab disapa Depe itu, Tik Tok perlu menyaring lagi konten-konten mereka. Alasannya, keberadaan konten-konten negatif yang mungkin ditiru anak-anak pasti ada di aplikasi tersebut.
Dewi Persik. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Dewi Persik. (Foto: Dok. Istimewa)
Depe pun menyebutkan putranya, Gabriel, sebagai contoh. Meski usianya baru 10 tahun, Gabriel sudah mengerti cara bermain Tik Tok.
“‘Ayo, main Tik Tok-an, main Tik Tok-an’. Mereka bisa melihat konten-konten negatif yang dilakukan orang-orang dewasa di sana. Itu kan bisa bikin anak kita cenderung mengikuti atau mencontoh hal-hal demikian yang seharusnya tidak pada umurnya,” kata Dewi kepada kumparan melalui aplikasi pesan online.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang figur publik, Dewi paham aplikasi Tik Tok adalah aplikasi hiburan. Apalagi, sebagai penyanyi, lagu-lagunya bisa dinyanyikan oleh semua kalangan, baik anak-anak atau dewasa sebagai bentuk mengekspresikan gaya.
Namun, pentingnya filter dalam aplikasi berguna agar anak-anak tahu batasan-batasan mana yang bisa dicontoh. Kata Dewi, anak-anak kadang tidak mengerti mana hal yang positif dan mana yang negatif.
Ketika ditanya apakah Tik Tok dibutuhkan atau tidak oleh masyarakat, wanita berusia 32 tahun ini mengaku biasa saja. Perkenalannya dengan aplikasi video tersebut pun berawal dari sang anak dan keponakan-keponakannya. Setelah mengetahui bahwa aplikasi tersebut memuat konten negatif, ia mengaku resah dan khawatir
“Takut anak aku ikut-ikutan yang enggak-enggak di sana. Akhirnya, aku ketika Tik Tok itu belum ditutup, aku bilang sama anakku, ‘Jangan main Tik Tok mulu’. Jadi, aku minta anak aku untuk tidak memainkan aplikasi itu ketika seperti itu. Karena mungkin banyak konten-konten yang enggak difilter ya, sehingga takut saja, waspada,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bagi pemilik nama asli Dewi Murya Agung ini, pengguna Tik Tok harus berhati-hati karena ada saja orang yang ingin terkenal, viral, kemudian melakukan berbagai cara untuk mendapatkan popularitas.
“Aplikasi ini cuma lipsync sebenernya. Kita saja sebagai pengguna harus bisa berhati-hati dalam menggunakan aplikasi. Kadang kala kan, orang kepengin terkenal, kepengin yang viral, suka bikin aneh-aneh. Supaya dilihat, supaya ada viewer, mungkin aplikasinya memang harus bisa menyaring pengguna mana yang pantas, mana yang enggak,” tandasnya.