Konser Jikustik Reunian yang Terasa Emosional Bagi Icha hingga Pongki

30 Maret 2019 2:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konser Jikustik Reunian di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Jumat (29/3). Foto: Aria Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Konser Jikustik Reunian di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Jumat (29/3). Foto: Aria Pradana
ADVERTISEMENT
Pongki Barata membuka konser bertajuk Jikustik Reunian dengan membawakan lagu berjudul 'Maaf'. Konser yang menampilkan formasi awal Jikustik yakni Pongki (vokal dan gitar), Icha (bass dan vokal), Adhit (keyboard), Carlo (drum), dan Dadi (gitar) juga menampilkan vokalis Jikustik saat ini, Brian Prasetyoadi yang ikut berkolaborasi.
ADVERTISEMENT
Konser yang mengambil tema rekonsiliasi tersebut mampu membuat Icha, Adhit, Carlo, hingga Pongki terbawa perasaan alias baper. Mereka tampak tak kuasa menitikkan air mata.
Tiga buah lagu yakni 'Maaf', 'Aku Datang', dan 'Tak Ada Yang Abadi', menjadi lagu-lagu untuk memanaskan suasana ruangan di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Jumat (29/3) malam.
"Kita lanjut atau terus, bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian?" tanya Pongki menyapa.
Alasan Pongki menyapa para penggemarnya dengan sebutan bapak dan ibu karena dirinya yakin bahwa penonton yang menyaksikan konsernya malam ini sebagian besar merupakan fansnya di masa lalu.
"Senang enggak sih kalian lihat kami main bersama lagi?" tanya Pongki lagi.
Konser Jikustik Reunian di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Jumat (29/3). Foto: Aria Pradana
Sebagian besar penonton mengaku kangen dengan formasi awal tersebut. Selanjutnya, Pongki memberikan kesempatan bagi para personel lainnya untuk menyapa para penonton.
ADVERTISEMENT
"Assalamualaikum, terus terang malam ini saya agak nervous. Cuma karena memang dukungan dari teman-teman bikin semangat lagi," ungkap Icha.
"Terima kasih rekan-rekan sekalian. Konser malam ini konser paling berat dalam hidup saya. Tapi Alhamdulillah terima kasih atas spirit kalian semua insyallah konser ini bisa berjalan dengan lancar," imbuh Dadi.
Pongki dan Icha kemudian bernyanyi bersama membawakan lagu berjudul 'Untuk Dikenang'. Para penikmat lagu-lagunya sangat hafal dan ikut bernyanyi.
"Lagu ini dibuat pada tahun 1997. Untuk wanita yang saya sukai. Tapi kemudian karena saya enggak tahan menunggu sehingga aku mengekspresikannya dengan membuat lagu ini," ungkap Pongki sebelum menyanyikan lagu berjudul '1000 Tahun Lamanya'.
Lagu tersebut juga sempat diremake oleh penyanyi Tulus dengan versi dirinya sendiri. Maka dari itu, Pongki sempat menyebut nama Tulus seolah berterima kasih.
ADVERTISEMENT
Lagu keenam dan ketujuh yang dibawakan dalam konser tersebut yakni 'Meninggalkanmu' dan 'Saat Kau Tak Disini'. Lagu terakhir yang disebut dinyanyikan oleh Icha. Sementara, Pongki dan Dadi tampak berkolaborasi memainkan alunan gitar.
"Terima kasih semuanya, malam ini kita bisa hadir di sini dengan tema reunian yang berbeda dari yang lain. Sehingga sekalian dapat di sini, dan semoga kalian berbahagia," ungkap Adhit selaku keyboardis.
Konser Jikustik Reunian di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Jumat (29/3). Foto: Aria Pradana
Para personel sibuk berbicara tentang masa lalu. Tak jarang Pongki dan Icha malah bergunjing tentang grup band lain, seperti Sheila on 7, Ada Band hingga KLA Projek. "Inilah kalau reunian, yang diomongin orang lain," kata Pongki.
Selanjutnya lagu 'Pandangi Langit', 'Kau Menghilang' dinyanyikan untuk menghibur penonton. Setelah itu, Pongki menceritakan awal mulanya bersedia untuk terlibat rekonsiliasi pada konser 'Jikustik Reunian'.
ADVERTISEMENT
"Kata Mas Dadi, 'Pong, aku mau ganti baju. Jadi kamu harus ngomong kayak dulu ya'," kata Pongki sembari menyapa penggemar. "Saya 10 tahun enggak pernah ngobrol dengan Mas Dadi. Padahal saya satu SMA dengan Mas Dadi. Kemudian konsep rekonsiliasi itu yang muncul, kita bertemu," imbuhnya.
Sebelum meninggalkan panggung untuk sementara, Pongki memanggil Icha, Dadi dan Adhit. Selanjutnya ketiga orang tersebut memainkan lagu 'Tak Pantas Untukmu' dengan akustik. Icha tampil sebagai vokalis.
"Kalau bisa saya minta handphonenya dinyalakan," kata Icha. Para penonton menyalakan flash handphone. Sementara suasana ruangan cukup melow. Lalu 'Samudera Mengering' dinyanyikan oleh Pongki dengan suasana hitam putih.
"Ini adalah lagu yang menjadi salah satu dari lagu yang saya ketika hari-hari terakhir saya sama Jikustik. Saya minta sama Dadi untuk dibawakan. Dan saya saya ingin semua nyanyi karena liriknya bagus," terang Pongki dengan rasa haru dengan disambut tepuk tangan penonton.
ADVERTISEMENT
Kemudian Pongki Barata menyanyikan lagu berjudul 'Tetap Percaya'. Di tengah-tengah menyanyikan lagu, tiba-tiba Brian ikut menyanyi dengan hadir di antara penonton.
"Brian Prasetyoadi, silakan", ucap Pongki.
Konser Jikustik Reunian di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Jumat (29/3). Foto: Aria Rusta
Kemudian Brian dan Pongki berduet menyanyikan lagu tersebut. Seusai menyanyikan lagu bersama, Pongki bercengkrama dengan Brian dan saling berpelukan.
"Sini dik, 26 tahun, 32 tahun ya beda ya. Tepuk tangan untuk Brian. Karena Brian yang meneruskan membawa nama besar Jikustik," kata Pongki memuji Brian.
"Terima kasih untuk Mas Pongki dan Mas Icha, yang telah membimbing saya untuk jadi leader di atas panggung untuk melanjutkan perjalanan Jikustik ke depannya," balas Brian memuji dua mantan personel Jikustik tersebut.
Sebelum meninggalkan panggung, Brian berharap agar konser 'Jikustik Reunian' dapat berjalan dengan lancar. "Saya pamit dulu," ungkap Brian disambut tepuk tangan yang riuh dari para penonton.
ADVERTISEMENT
Konser berlanjut dengan lagu berjudul 'Setia'. Sebelum menyanyikan lagu tersebut, Pongki mengungkapkan agar para penonton yang menyaksikan dan membawa pacarnya untuk segera memeluk pacarnya.
"Cha, nyanyi Cha," ucap Pongki kepada Icha seusai menyanyikan lagu 'Setia'.
Kemudian Icha meminta Pongki agar memberikan kesempatan bagi ketiga personel lainnya untuk bernyanyi. Namun, Pelantun lagu 'Setia' itu malah merayu Adhit, Carlo dan Dadi yang seolah menyesal kehilangan dirinya dan Icha dari band tersebut.
"Lha salahnya dulu keluar enggak digandoli," kata Icha disambut tawa penonton.
Lagu ke-14 yang dinyanyikan dalam konser tersebut berjudul 'Menggapaimu'. Icha yang menyanyikan lagu tersebut malah lupa dengan liriknya.
"Tolong jangan memalukan istri dan anakmu," ujar Pongki.
Konser Jikustik Reunian di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Jumat (29/3). Foto: Aria Pradana
Icha kemudian bercerita tentang kehidupan dirinya setelah hengkang dari band. Dan terusik dengan ketidakpercayaan anak-anaknya bahwa dirinya pernah menjadi anak band.
ADVERTISEMENT
"Saya sambil baca enggak apa-apa ya," kata Icha sambil wara-wiri membolak-balik contekan lagu. "Apa tak baca puisi aja," imbuhnya.
Setelah membawakan lagu 'Menggapaimu', disusul kemudian dengan lagu 'Bahagia Melihatmu Dengannya'. Lalu diikuti dengan menyanyikan lagu 'Kawan Aku Pulang'.
"Ini lagu yang cukup membahagiakan saya, isinya tentang apa yang terjadi saat ini. Judulnya 'Kawan Aku Pulang'," kata Pongki sebelum menyanyikan lagu tersebut.
"Ini gitar, saya pakai sampai tahun 2002. Namun setelah saya keluar, gitar itu enggak pernah saya pakai. Dan ini akhirnya saya pakai lagi, walaupun harganya murah," tutur Pongki mengganti gitarnya dan kemudian menyanyikan lagu 'Dia Harus Tahu' dengan musik disko.
Selanjutnya, Pongki juga menceritakan tentang lagu berjudul 'Puisi'. Menurutnya lagu tersebut diciptakan oleh Dadi setelah melakukan 'semedi' dan rupanya lagu tersebut sangat disukai oleh para penonton. Suami dari Sophie Navita itu kemudian juga mengaku tak pernah membawakan lagu tersebut setelah tidak bersama dengan Jikustik.
ADVERTISEMENT
"Ini akhirnya aku bawakan lagi untuk konser ini," terang Pongki sambil terenyuh dan kemudian menyanyikannya.
Setelah menyanyikan lagu 'Puisi', para penonton dibuat jingkrak-jingkrak karena alunan musik disko yang disajikan saat Jikustik membawakan lagu 'Selamat Malam'. Semuanya sangat senang dan terlalu indah untuk dilupakan. Sehingga banyak yang mengabadikan suasana saat menyanyikan lagu tersebut.
Di sela-sela menyanyi, Pongki berkata ''Terima kasih Jogja'', seolah mengakhiri konsernya malam ini. Penonton yang tidak setuju konser tersebut berakhir, meminta untuk sekali lagi bernyanyi di atas panggung. "We want more" teriak para penonton.
Konser Jikustik Reunian di Grand Pacific Hall Yogyakarta, Jumat (29/3). Foto: Aria Pradana
Rupanya trik tersebut berhasil membuat penonton setia menunggu kelanjutan konser tersebut. "Thank you guys. Namanya reunian. Ada dua esensi. Dulu tidak bertemu akhirnya ketemu, dan membicarakan masa lalu," tutur Pongki.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat bahagia malam ini," imbuh Adhit yang sepertinya tidak kuasa menahan air matanya.
"Terimakasih semua, lagi flu maaf. Kita bisa bertemu di sini. Pongki dari Bali ke sini, Icha dari Kalimantan ke sini. Semoga ini membawakan kebaikan bagi kita semuanya. Dan banyak khidmat yang dapat diambil dari rekonsiliasi ini," ucap Carlo dengan nada sendu.
"Kalau saya pribadi, energi saya ya ada di band ini. Tapi yang pasti kita dulu punya proyek masing-masing dan ini disukai orang. Namun ketika berada di Jikustik, projeknya lebih sukses daripada solo.
Saya masuk Jikustik gara-gara lihat dia main, (sambil menunjuk Carlo). Ini anak bagus banget. Mungkin cukup itu saja daripada mbrebes (nangis)," kata Icha.
ADVERTISEMENT
"Ini salah satu show terbaik saya selama saya berkarier di musik. Karena ditonton dua anak saya dan istri saya dan ada ibu saya," ucap Pongki dengan emosional. "Segala perjumpaan pasti ada perpisahan. Apabila ada sumur di ladang bolehlah kita menumpang mandi. Apabila ada umur yang panjang bolehlah kita berjumpa lagi," pungkas Pongki.
Akhirnya konser yang sangat emosional tersebut ditutup dengan lagu 'Akhiri Ini Dengan Indah'.
"I love you Jogja," tutup Pongki. Seusai menggelar konser malam itu, para personel berbaris dan saling berangkulan. Kelima orang tersebut membungkuk ke arah penonton dan menyalami sebagian penonton.