Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Lagu 'Indonesia Pusaka' Bikin Personel HIVI! Nangis
13 April 2018 11:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Terbentuk sejak 2009, grup musik HIVI! hingga kini telah menelurkan berbagai karya. Mereka juga telah berkesempatan manggung di berbagai acara dan lokasi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Berbagai kesempatan manggung tersebut, menurut para personel, selalu seru. Meski demikian, ada sejumlah momen yang berkesan dan menjadi kenangan bagi mereka hingga saat ini.
Salah satunya adalah ketika mereka manggung di Eropa pada 2014 lalu. Kala itu, lagu 'Indonesia Pusaka' mampu membuat para personel HIVI! menangis.
"Waktu itu kami ke Eropa untuk memperkenalkan budaya bareng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ucap Febrian Nindyo Purbowiseso (vokal, gitar) saat bertandang ke kantor redaksi kumparan (kumparan.com) bersama para personel HIVI! baru-baru ini.
"Sebelum konsernya mulai, ada video tentang Indonesia. Pas lagunya mulai gitu, wah, indah sekali. Terus nangis," sambungnya.
Momen manggung yang juga berkesan bagi Febri adalah ketika beberapa waktu lalu mereka menyambangi Ambon. Selain mengikuti Konferensi Musik Indonesia (KAMI) yang digagas oleh Glenn Fredly, HIVI! juga berkesempatan memeriahkan acara lain bersama Nusa Hitam di Gong Perdamaian Dunia.
ADVERTISEMENT
"Kami main musik di situ bareng sama Molucca Bamboo Wind Orchestra, salah satu orkestra tertua di Ambon dan punya peran dalam mendamaikan masyarakat Ambon. Kami main di situ, di tempat Gong Perdamaian, ibaratnya kayak simbol perdamaian kota, nyanyi lagu 'Rayuan Pulau Kelapa'," ujar Febri.
Ilham Aditama (vokal) kemudian membeberkan bahwa ia selalu suka momen ketika HIVI! manggung bersama musisi-musisi yang telah melegenda.
"Waktu itu kami main di acara Swara Gembira. Kami juga sempat main teater musikal sama musisi-musisi legenda. Itu yang seru, sih. Jadi, kami belajar cara mereka bekerja, cara mereka bermain musik," tutur Ilham.
Lain halnya dengan Neida Aleida (vokal). Momen manggung yang paling berkesan baginya justru merupakan hal yang sesungguhnya tak menyenangkan.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu main di Kota Kasablanka, terus jatuh di atas panggung. Wah, itu serunya setengah mati, sih," bebernya dengan wajah semringah.