'Mau Jadi Apa?', Curhat Soleh Solihun saat Masih Kuliah

28 November 2017 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film 'Mau Jadi Apa?' di kumparan (Foto: Jafri Anto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Film 'Mau Jadi Apa?' di kumparan (Foto: Jafri Anto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pada 30 November mendatang, film 'Mau Jadi Apa?' akan tayang di bioskop-bioskop Tanah Air. Menariknya, film bergenre komedi ini menampilkan Soleh Solihun sebagai pemeran utamanya.
ADVERTISEMENT
Di saat peminat film bertanya-tanya tentang cerita film 'Mau Jadi Apa?', para pemainnya bertandang ke kumparan (kumparan.com) untuk menceritakan keseruan film yang digarap oleh Soleh dan Monty Tiwa ini. Beberapa pemain yang datang adalah Anggika Bolsterli, Aci Resti, Jeff Smith, Yusril Fahriza, dan Soleh sendiri.
Diceritakan Soleh, 'Mau Jadi Apa?' adalah film tentang pencarian jati diri sekelompok anak muda yang mengemban pendidikan di sebuah kampus. Dan pertanyaan ‘mau jadi apa?’ adalah pertanyaan yang kerap terlontar dari mulut mereka yang bertanya-tanya mengenai masa depan mereka.
"Itu pertanyaan semua orang, ya. Saya rasa, semua manusia yang normal pasti ada masa dalam hidupnya yang bertanya 'Gue ini mau jadi apa, ya?'. Atau sekarang mungkin masih bertanya 'Gue ini mau jadi apa ya?'," terang Soleh.
ADVERTISEMENT
"Kuliah, SD, SMP, SMA, pas milih jurusan ke kuliah, jurusan ini buat apa? Atau mungkin, yang sudah kerja juga, 'gue kerja ini mau jadi apa ya?' Ya, itu, pencarian jawaban dari pertanyaan mau jadi apa dan itu digambarkan di satu latar, yaitu Fikom kampus Unpad," lanjutnya.
Pria jebolan Stand Up Comedy Indonesia ini meneruskan, ada sekelompok anak muda yang merasa dirinya 'terdampar' di kampus tersebut.
Soleh Solihun di kumparan (Foto: Jafri Anto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Soleh Solihun di kumparan (Foto: Jafri Anto/kumparan)
"Intinya, di film ini mencertakan proses pencarian dari pertanyaan mau jadi apa, proses menemukan passion, atau sesuatu yang disukai, sesuatu yang dicintai. Soalnya, saya merasa banyak anak-anak yang sudah kuliah juga enggak tahu ngambil jurusan itu mau jadi apa," jelasnya.
Bisa dibilang, 'Mau Jadi Apa?' difilmkan berdasarkan pengalaman pribadi Soleh. Ya, sebut saja, sebuah kisah nyata yang diangkat dari memoar dengan judul yang sama. Curhatan yang dibukukan.
ADVERTISEMENT
"Ya, enggak melulu curhat, sih. Cerita mengenai pengalaman. Sebenernya, 7 tahun di Fikom Unpad tapi yang diambil untuk film paling banyak pas periode tahun 1999 saja," ujarnya. "Saat itu, usia saya masih 20 tahun."
Kala itu di Universitas Padjajaran atau Unpad, Bandung, Jawa Barat, hadir dua buah majalah kampus, yakni 'FakJat' atau 'Fakta Jatinangor' dan 'Karung Goni'. 'FakJat' adalah salah satu media di kampus yang isinya mengenai politik. Sedangkan 'Karung Goni' mengedepankan hiburan.
"Mas Soleh ini bikin satu alternatif media baru, namanya 'Karung Goni'," kata Yusril.
"Saya ceritanya di kampus merasa, 'Ini kok majalah-majalah serius melulu sih di Fikom?'. Saya enggak suka baca majalah yang seperti itu, saya sukanya yang hiburan.Dari pada bisanya cuma marah-marah, ngeledekin, 'Ah, majalah apaan ini? Jelek, enggak bagus', ya mending bikin tandingannya saja majalah yang kita suka," papar Soleh.
Soleh Solihun di kumparan (Foto: Jafri Anto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Soleh Solihun di kumparan (Foto: Jafri Anto/kumparan)
Pada akhirnya, berawal dari niat ingin membuat majalah kampus karena tidak ada majalah yang bergerak di bidang hiburan, akhirnya Soleh menemukan passion-nya.
ADVERTISEMENT
"Karena enggak ada selera yang terwakili, akhirnya kami menemukan passion di situ secara tidak sengaja. Makanya saya bilang tadi, ini film tentang menemukan passion. 'Ayo bikin majalah, soalnya ini enggak ada yang kita suka. Ayo, kita bikin majalah yang kita suka'. Eh, lama-lama kok, ini menyenangkan ya, ternyata?" kata Soleh.
"Ya itu, proses pencarian jati diri itu," tambahnya seraya menutup pembicaraan.