Melihat Perjalanan Karier Madonna yang Berulang Tahun ke-60

16 Agustus 2018 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi Internasional Madonna. (Foto: Instagram @madonna.)
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Internasional Madonna. (Foto: Instagram @madonna.)
ADVERTISEMENT
Ratu pop Madonna pada hari ini, Kamis (16/8), genap berusia 60 tahun. Wanita bernama lengkap Madonna Louise Ciccone itu sudah merasakan manis dan pahitnya industri hiburan dunia sejak era '80-an hingga kini.
ADVERTISEMENT
Untuk mengenang perjalanan kariernya, kumparan telah merangkum berbagai kejadian di sepanjang karier Madonna sejak menjadi ikon fesyen era '80-an, hingga kejatuhannya di era '90-an, dan kembali bangkit hingga saat ini.
1. Mulai karier sebagai pramusaji dan penari latar
Penyanyi Madonna saat awal bermusik. (Foto: YouTube: Madonna)
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Madonna saat awal bermusik. (Foto: YouTube: Madonna)
Perjalanan karier Madonna dimulai saat ia memilih untuk berhenti kuliah di University of Michigan School of Music dan berkelana ke New York pada 1978. Bermodalkan uang yang didapatnya dari bekerja sebagai pramusaji di Dunkin Donuts, Madonna berusaha hidup sendiri sambil terus mengasah kemampuan menarinya di Alvin Ailey American Dance Theater.
"Saat itu adalah kali pertamaku naik pesawat. Bahkan saat itu, aku belum pernah naik taksi. Aku datang ke New York bermodalkan Rp 500 ribu di kantongku. Benar-benar tindakan yang berani," kata Madonna mengenang awal kariernya dilansir dari buku 'Madonnica: The Woman & The Icon From A To Z'.
ADVERTISEMENT
Perjuangan memang tak mengkhianati hasil, pada 1979 Madonna mulai sering diminta tampil sebagai penari latar banyak penyanyi profesional. Ia bahkan dipercaya oleh penyanyi disko asal Prancis, Patrick Hernandez, untuk ambil bagian sebagai penari dan penyanyi latar di tur dunianya yang digelar pada 1979 sampai 1980.
Pada 1981, Madonna dan kekasihnya saat itu, Stephen Bray, membentuk sebuah grup musik bernama Emmy. Sayangnya, Madonna tak terlalu serius dalam menggarap Emmy dan mulai membuat karya seorang diri. Hasilnya, DJ Mark Kamins memperkenalkan Madonna pada Seymour Stein, pemilik Sire Records.
Usai menandatangani kontrak, Sire Records merilis dua single Madonna yang bertajuk 'Everybody' (1982) dam 'Burning Up' (1983). Dua lagu tersebut sangat populer di berbagai kelab malam di Amerika Serikat. Billboard pun menempatkan 'Everybody' dan 'Burning Up' di posisi ke-3 tangga lagu 'Hot Dance Club Song'.
ADVERTISEMENT
Madonna kemudian merampungkan album self-titled perdananya di bawah bendera Warner Bros Music pada Juli 1983. Dengan bantuan produser musik, John Benitez, single 'Holiday' yang berirama dance pop itu sukses memuncaki banyak tangga lagu di seluruh dunia.
Secara keseluruhan, album self-titled Madonna sukses menduduki posisi ke-8 Billboard 200. Dua lagu lainnya, 'Borderline' dan 'Lucky Star' berhasil masuk 10 besar di Billboard Hot100.
2. Menjadi ikon fashion di era 80an
Madonna di Met Gala 2018 (Foto: AFP/Angela Weiss)
zoom-in-whitePerbesar
Madonna di Met Gala 2018 (Foto: AFP/Angela Weiss)
Madonna digadang-gadang sebagai salah satu pelopor fesyen wanita di era '80-an karena caranya bersolek dan berpakaian. Dulu, Madonna memang selalu mempopulerkan gaya-gaya trendy dengan rok mini, stocking jaring-jaring, kalung salib, serta rambut pirang yang berantakan.
Popularitas Madonna kian bertambah saat album 'Like A Virgin' dirilis pada 1984. Untuk pertama kalinya, album karya Madonna sukses memuncaki tangga lagu di berbagai negara, mulai dari Jerman, Italia, hingga Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Di Amerika Serikat, 'Like A Virgin' bahkan menjadi album penyanyi perempuan pertama yang sukses terjual hingga lebih dari lima juta keping.
Meski banyak pihak menilai lagu-lagu Madonna di album 'Like A Virgin' membawa pengaruh buruk pada anak-anak muda, khususnya mengajarkan hubungan seksual di luar pernikahan, semua single di album tersebut tetap memuncaki berbagai tangga lagu. Bahkan, lagu-lagu tersebut semakin populer di radio-radio di seluruh dunia.
Seolah tidak takut melihat kecaman para kritikus musik, Madonna melakukan hal gila saat melantunkan single 'Like A Virgin' di MTV Video Music Awards 1984. Mengenakan gaun pengantin, Madonna muncul dari atas sebuah kue pernikahan besar, dan berguling-guling di atas panggung sambil terus bernyanyi. MTV bahkan mendaulat penampilan Madonna tersebut sebagai 'Most Iconic Performance' sepanjang masa.
ADVERTISEMENT
Sudah mulai dikenal luas, Madonna mulai berani untuk menggelar tur Amerika Serikat bersama Beastie Boys pada 1985. Tur tersebut berhasil menciptakan satu fenomena baru setelah banyak perempuan di era '80-an yang semakin ingin terlihat mirip Madonna dengan mengenakan berbagai atribut-atribut yang menjadi ciri khasnya.
3. Berhasil memenangkan Grammy Awards perdana dari aksi panggung eksentrik
Selebriti Internasional Madonna (Foto: Instagram/@madonna)
zoom-in-whitePerbesar
Selebriti Internasional Madonna (Foto: Instagram/@madonna)
Pada 1986, Madonna merilis album ketiganya yang bertajuk 'True Blue'. Lima lgu dari album tersebut, 'Live to Tell', 'Papa Don't Preach', 'True Blue', 'Open Your Heart', dan 'La Isla Bonita', sukses besar di pasaran Amerika Serikat dan Inggris Raya.
'True Blue' memuncaki tangga lagu di 28 negara dan jadi album terlaris Madonna setelah laku terjual hingga 25 juta keping. Album tersebut juga masuk dalam Guiness World Records sebagai album penyanyi perempuan terlaris sepanjang masa pada 1992.
ADVERTISEMENT
Kendati sukses besar di industri musik, Madonna yang juga mulai merambah ke dunia seni peran melalui film 'Shanghai Surprise' (1986) kala itu dinilai gagal. Madonna bahkan memenangkan Golden Raspberry Award 1986 di kategori 'Aktris Terburuk'.
Untungnya, Madonna tak berkecil hati dan terus mengasah kemampuan beraktingnya. Pada 1987, Madonna berperan dan mengisi soundtrack di film 'Who's That Girl' yang sangat fenomenal di era itu.
Berkat soundtrack dari film 'Who's That Girl', Madonna bisa kembali menggelar tur dengan skala dunia pada 1987. Penonton konser tersebut sangat membeludak. Bahkan, di Paris penonton konser Madonna mencapai angka 130 ribu orang, dan memecahkan rekor sebagai konser penyanyi wanita terlaris sepanjang masa.
Pada 1989, Madonna merilis single dan video klip 'Like a Prayer' sebagai jembatan menuju album keempat dengan tajuk yang sama, yakni 'Like a Prayer'. Lagi-lagi Madonna dikecam oleh banyak pihak setelah menampilkan banyak simbol-simbol keagamaan secara tak bertanggung jawab di video klipnya.
ADVERTISEMENT
Meski dikecam, album 'Like a Prayer' tetap laku keras di banyak negara. Di akhir era '80-an, Billboard bahkan mendaulat Madonna sebagai artis terpopuler selama satu dekade.
Pada 1990, Madonna menggelar 'Blond Ambition World Tour' yang sangat kontroversial. Bagaimana tidak, Madonna kerap melakukan koreografi erotis di atas panggung dan membuat banyak pemuka agama semakin geram dengan tingkahnya. Ogah menanggapi, Madonna melihat 'Blond Ambition World Tour' sebagai satu pertunjukkan yang bernilai seni tinggi.
"Aku tak pernah berusaha membuat siapa pun marah. Tur itu kubuat untuk orang-orang yang berpemikiran terbuka dan mau melihat seksualitas dari kacamata berbeda," kata Madonna dilansir dari The Rolling Stone.
Karena aksi Madonna yang berani dan tidak takut pada pro dan kontra di masyarakat, 'Blond Ambition World Tour' yang juga direkam sebagai live-album mendapat beragam apresiasi. Salah satunya datang dari Grammy Awards 1991, yang memberi Madonna penghargaan di kategori 'Best Long Form Music Video'.
ADVERTISEMENT
4. Mulai dikecam dan alami kemunduran karier
Madonna. (Foto: AFP/Valerie Macon)
zoom-in-whitePerbesar
Madonna. (Foto: AFP/Valerie Macon)
Pada 1992, Madonna membentuk rumah produksinya sendiri yang bekerja sama dengan Time Warner bernama Maverick Records dan Maverick Films. Madonna dibayar dengan uang sebesar Rp 875 miliar dan memberinya 20 persen royalti dari musik dan film yang dibuatnya.
Dua proyek perdana yang ditelurkan Mavericks adalah album kelima Madonna yang bertajuk 'Erotic' serta buku bertajuk 'Sex'. Meski buku 'Sex' berhasil terjual hingga 1,5 juta keping, orang-orang sepertinya sudah muak dengan tingkah erotis Madonna dan mulai kian gencar menyerangnya.
Alhasil, serangan terhadap buku 'Sex' mempengaruhi penjualan album 'Erotica'. Album tersebut dikatakan gagal menembus pasar Amerika Serikat dan dunia. Meski beberapa lagu dari album tersebut tetap masuk 10 besar di tangga lagu Billboard, tidak ada lagu yang berhasil mencapai posisi puncak.
ADVERTISEMENT
Pada September 1993, Madonna menggelar tur dunia bertajuk 'The Girlie Show World Tour'. Selama tur, Madonna mengenakan kostum lateks yang sangat seksi dan erotis. Alih-alih dapat penghargaan, masyarakat Puerto Rico merasa geram lantaran Madonna sempat melakukan gerakan tak terpuji terhadap bendera negara mereka.
Album, buku, dan konser Madonna yang terlalu erotis membuat kariernya hampir hancur. Beberapa kritikus musik bahkan mulai menganggap Madonna sebagai perempuan yang mengalami gangguan jiwa. Tak heran, jika banyak pihak yang menganggap Madonna kala itu tengah berada di ambang akhir kariernya.
5. Ubah penampilan dan kembali diterima masyarakat
Madonna. (Foto: AFP/Ben Stansall)
zoom-in-whitePerbesar
Madonna. (Foto: AFP/Ben Stansall)
Pada 1994, Madonna merilis sebuah single ballad bertajuk 'I'll Remember' yang bernama lembut dan tidak mengandung unsur provokatif. Banyak orang yang kemudian mengapresiasi tindakan Madonna lantaran telah menanggalkan aksinya yang terlalu erotis dan tidak senonoh.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan single tersebut kemudian dilanjutkan dengan album 'Bedtime Stories' (1994). Tanpa irama dance pop, seluruh lagu di album tersebut bernuansa ballad dan sangat mendayu-dayu. Single 'Take a Bow' dari album tersebut sukses memuncaki Billboard Hot 100 selama tujuh pekan.
Ingin memperbaiki citra, Madonna terlibat dalam film drama musikal 'Evita' (1996). Penampilan Madonna kemudian banyak dipuji oleh kritikus film. Berkat aktingnya tersebut, ia pun memenangkan kategori 'Best Actress in Motion Picture Musical or Comedy' dari Golden Globe Awads 1997.
Selain sukses berakting, soundtrack yang dinyanyikan Madonna untuk film 'Evita' juga sangat laku dipasaran. 'You Must Love Me' dan 'Don't Cry for Me Argentina' jadi dua lagu soundtrack 'Evita' yang berhasil memuncaki banyak tangga lagu di Eropa.
ADVERTISEMENT
6. Bantu korban tsunami Aceh dan karya baru
Madonna memberikan sambutan di Women's March. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Madonna memberikan sambutan di Women's March. (Foto: Reuters)
Pada 1997, Madonna mulai mempelajari ilmu Judaisme dan mendekatkan diri pada Tuhan. Perjalanan spiritual yang dilalui Madonna terekam dalam album 'Ray of Light' (1998). Untuk merampungkan album tersebut, Madonna berkolaborasi dengan musisi electronica, William Orbit, dan menciptakan satu nuansa perpaduan antara dance pop dan British rock ala Blondie.
'Ray of Light' digadang-gadang sebagai salah satu karya musik terbaik di era '90-an dan sukses memenangkan empat kategori Grammy Awards, termasuk 'Best Pop Album' dan 'Best Dance Recording'. The Rolling Stone bahkan menobatkannya sebagai salah satu dari '500 Album Terbaik Sepanjang Masa'.
Setelah 'Ray of Light', Madonna kembali meraih kesuksesan berkat album 'Music' yang rilis tahun 2000. Sayangnya, album 'American Life' (2003) gagal mendulang popularitas karena dinilai terlalu banyak mengkritisi kebiasaan-kebiasaan buruk orang-orang Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Pada 2004, ingin membayar kesalahan di album 'American Life', Madonna membuat konser bertajuk 'Re-Invention World Tour'. Tur tersebut sukses besar dan mendatangkan keuntungan hingga Rp 1,7 triliun. Di tahun yang sama, Madonna masuk dalam UK Music Hall of Fame bersama The Beatles, Elvis Presley, Bob Marley, dan U2.
Semenjak memperdalam ilmu agama, Madonna semakin sering terlibat dalam aksi sosial. Menyanyikan lagu 'Imagine' karya John Lennon, Madonna ikut berpartisipasi dalam gerakan 'Tsunami Aid' demi membantu para korban tsunami Aceh pada 2004.
Usai merampungkan tiga album, 'Confessions on a Dance Floor (2005), 'Hard Candy' (2008), dan 'MDNA' (2012), Madonna bekerjasama dengan Kanye West, Diplo, juga mendiang Avicii untuk merampungkan album 'Rebel Heart' pada 2015.
ADVERTISEMENT
Setelah 2016, Billboard mencanangkan Madonna sebagai 'Woman of the Year'. Di awal tahun ini, Madonna mengumumkan bahwa dirinya tengah menggarap album baru. Benar saja, Mei lalu, Madonna menyanyikan lagu barunya yag berjudul 'Beautiful Game' di acara 2018 Met Gala.