Membandingkan Karier Meriam Bellina dan Ayu Azhari

23 Januari 2019 17:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meriam Bellina dan Ayu Azhari (Foto: Infografik: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Meriam Bellina dan Ayu Azhari (Foto: Infografik: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
ADVERTISEMENT
Meriam Bellina dan Ayu Azhari adalah dua artis lawas Indonesia yang sama-sama memulai karier pada era 80an. Keduanya juga mendulang popularitas berkat satu film yang sama, yakni 'Catatan Si Boy'.
ADVERTISEMENT
Ada banyak persamaan dan perbedaan di antara keduanya selama berkarier di industri hiburan Indonesia. Karena itu, mari sandingkan kehidupan Meriam dan Ayu.
1. 'Catatan Si Boy' era 80 dan 90an
Meriam Bellina di 'Catatan Si Boy'. (Foto: Instagram/@vish__rush)
zoom-in-whitePerbesar
Meriam Bellina di 'Catatan Si Boy'. (Foto: Instagram/@vish__rush)
Meriam Bellina mulai berkarya di industri hiburan Indonesia sejak pertengahan era 80an. Dua film pertama yang dibintangi Meriam adalah 'Perawan-Perawan' dan 'Cinta Dibalik Noda' yang langsung membawa dirinya memenangkan Piala Citra mengalahkan Christine Hakim, Jenny Rachman, Zoraya Perucha, dan Lidya Kandou.
Nama Meriam kian melambung kala dirinya berperan di film 'Catatan Si Boy' (1987). Dalam film tersebut Meriam memerankan tokoh bernama Vera.
Vera diceritakan sebagai wanita pengisi hati Boy yang diperankan Onky Alexander. Diceritakan Vera harus terus bersikap agresif agar bisa mengalahkan pesaingnya, Nuke (Ayu Azhari), dalam mendapatkan Boy.
ADVERTISEMENT
Film 'Catatan Si Boy' terus melegenda hingga kini. Meski sejak era 2000an Meriam terkenal sering memerankan tokoh antagonis, ia tetap dinilai berhasil memerankan karakter Vera yang tergolong enerjik dan baik.
Selain bermain di tiga film 'Catatan Si Boy', Meriam juga dikenal karena aktingnya di film 'Taksi' (1990). Untuk kedua kalinya Meriam memenangkan Piala Citra berkat film tersebut.
Sama seperti Meriam Bellina, Ayu Azhari juga mulai terjun ke industri hiburan sejak era 80an. Namun, Ayu banyak berperan di film-film drama yang tak jarang disertai sedikit bumbu erotis, seperti 'Akibat Buah Terlarang', 'Preman', dan 'Gejolak Cinta Remaja'.
Pada 1987, Ayu pun terpilih untuk memerankan tokoh Nuke di film 'Catatan Si Boy'. Nuke diceritakan sebagai seorang gadis yang sangat dicintai oleh Boy.
ADVERTISEMENT
Sang ayah mengirim Nuke ke luar negeri karena tidak menyetujui hubungan anaknya dengan Boy. Hal tersebut pun membuat kemunculan Ayu Azhari di layar tidak sesering Onky Alexander atau Meriam Bellina.
Jika Meriam bermain di total tiga film 'Catatan Si Boy', Ayu hanya bermain di film pertamanya. Karakter Nuke pun tidak pernah disebut-sebut lagi setelah film pertama.
Di era 90an, Ayu pernah memenangkan Piala Citra berkat film 'Dua Kekasih' (1990). Ia memerankan tokoh utama bernama Tari dan banyak adu peran dengan Donny Damara serta Paramitha Rusady.
Ayu juga sempat satu kali lagi bermain film bersama Meriam Bellina di 'Taksi Lagi' (1991). Namun, film tersebut tidak sesukses dan sepopuler film 'Catatan Si Boy'.
ADVERTISEMENT
2. Era 2000an dan sinetron
Meriam terus membuktikan eksistensinya di era 2000an, baik melalui film layar lebar atau sinetron. Pada 2007, Meriam bahkan masih memenangkan Piala Citra berkat film 'Get Married' (2007).
Di dunia sinetron, Meriam dikenal jago memerankan tokoh antagonis. Kepiawaiannya itu pertama kali diketahui ketika memerankan tokoh Bu Sudrajat di 'Pernikahan Dini'.
Setelah itu Meriam pun terus dipercaya untuk berperan sebagai tokoh antagonis oleh beberapa sinetron, termasuk 'Liontin', 'Intan', dan 'Upik Abu dan Laura'. Mungkin mata yang besat dan kontur wajah yang tegas membuat Meriam cocok berperan sebagai orang jahat.
Tahun lalu, Meriam bermain di dua sinetron 'Siapa Takut Jatuh Cinta' dan 'Malaikat Cinta'. Lagi-lagi ia memerankan tokoh yang antagonis.
ADVERTISEMENT
Lain dari Meriam, Ayu Azhari selalu mendapat peran sebagai wanita yang baik dan seksi dalam film dan sinetron di era awal 2000an.
Sinetron yang melambungkan namanya adalah 'Putri Duyung'. Dalam film itu, Ayu memerankan tokoh Putri Duyung ajaib yang kerap diperebutkan oleh orang-orang jahat karena air matanya yang dipercaya bisa berubah menjadi mutiara.
Ia juga pernah bermain di sinetron 'Bidadari' dan beradu peran dengan Marshanda. Ayu terakhir kali bermain sebagai pemain pendukung di sinetron 'Tersanjung 6' yang rilis pada 2005.
Kini, Ayu tidak lagi pernah bermain sinetron atau film. Ia sepertinya sibuk menjalani hari-harinya sebagai istri dari Mike Tramp, vokalis grup musik asal Amerika Serikat, White Lion.
3. Kehidupan pribadi
Meriam Belinna (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Meriam Belinna (Foto: Munady)
Meriam Bellina diketahui pernah menikah dengan sutradara Ferry Angriawan pada 1987. Pernikahan keduanya tidak berjalan mulus dan akhirnya cerai pada 1990.
ADVERTISEMENT
Satu tahun berselang, Meriam menikah lagi dengan aktor Adisoerya Abdy. Pernikahan keduanya sempat menuai kontroversi karena perbedaan keyakinan.
Pada 2001, Meriam dan Adi bercerai. Padahal mereka telah dikaruniai dua anak, Nigel Philo Abdy dan Abel Poetra Abdy. Hingga saat ini Meriam belum menikah lagi dan kehidupan pribadinya jarang tersorot.
Ayu Azhari. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ayu Azhari. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
Ayu Azhari pertama kali menikah dengan Wisnu Djody Gondokusumo pada 1990 dan cerai pada 1992. Ia dikaruniai satu orang anak, Axel Djody Gondokusumo.
Pada 1995, Ayu menikah lagi dengan Teemu Yusuf Ibrahim, namun kembali bercerai pada 2003. Bersama Yusug, Ayu dikaruniai tiga anak, Sean Azad Taito, Mariam Nur Al Iman, dan Sulaiman Atiq.
Kini, Ayu telah hidup bahagia bersama vokalis White Lion, Mike Tramp. Memiliki dua anak Isabelle dan Lennon Tramp, kehidupan rumah tangga Ayu dan Mike terkesan baik-baik saja serta jauh dari gosip.
ADVERTISEMENT