Membandingkan Perjalanan Karier Mariah Carey dan Janet Jackson

7 Mei 2019 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mariah Carey dan Janet Jackson Foto: Infografik: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mariah Carey dan Janet Jackson Foto: Infografik: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
ADVERTISEMENT
Janet Jackson dan Mariah Carey adalah penerima Billboard Icon pada 2018 dan 2019. Keduanya berhasil menjadi ikon musisi perempuan kulit hitam di Amerika Serikat dan dunia.
ADVERTISEMENT
Di balik prestasi yang berhasil mereka toreh, ada perjalanan karier yang cukup panjang dan berliku. Karena itu, mari lihat jatuh bangun perjalanan karier Janet dan Mariah sejak era dulu hingga kini.
1. Darah seni dari keluarga
Janet Jackson bersama The Jackson 5 Foto: Dok. Wikipedia
Janet merupakan anak bungsu dari keluarga Jackson. Sejak usia empat tahun, ia telah menjadi salah satu anggota grup vokal The Jackson 5 bersama sang kakak, Michael Jackson.
Di usia 10 tahun, Janet berhasil terpilih menjadi salah satu pemain di sitkom 'Good Times' (1977). Setelahnya, ia kian sering berperan di serial televisi, termasuk 'A New Kind of Family' dan 'Diff'rent Strokes'.
Di usia 16 tahun, sang ayah, Joseph Jackson, menandatangani kontrak dengan A&M Records agar Janet bisa merilis album solo pertamanya. Akhirnya album bertajuk 'Janet' itu rilis pada 1982 dan berhasil membawa nama Janet sebagai penyanyi kulit hitam perempuan pertama yang memuncaki Billboard Top Black Album 1983.
Mariah Carey kecil. Foto: Dok. Wikipedia
Mariah Carey adalah anak dari pasangan Alfred Roy Carey dan Patricia. Bakat bernyanyi Mariah sudah terasah sejak usia dini karena sang ibu memang merupakan guru vokal dan opera.
ADVERTISEMENT
Saat SD, Mariah amat menggemari musik, gambar dan, sastra. Ia bahkan sudah bisa mencipta lagu sendiri sejak duduk di bangku SMA dan suara tingginya yang melengking juga sudah amat terasah berkat didikan sang ibu.
Pada 1988, Mariah mulai memberanikan diri untuk terjun langsung ke industri musik profesional. Hasilnya, Mariah berhasil menelurkan album self-titled perdananya di bawah naungan Columbia Records. Ia berhasil menyaingi banyak penyanyi perempuan berbakat di era itu, termasuk Madonna dan Whitney Huston.
2. Menjadi simbol kekuatan perempuan
Janet Jackson. Foto: Dok. Wikipedia
Usai merilis album kedua bertajuk 'Dream Street', Janet tidak mau lagi berbisnis dengan sang ayah. Ia melepaskan diri dari bisnis keluarga Jackson dan memilih Jimmy Jam serta Terry Lewis sebagai produser di album ketiganya, yakni 'Control' (1986).
ADVERTISEMENT
Mulanya, banyak orang pesimis Janet akan berhasil tanpa bantuan yang ayah. Namun, balutan musik R&B dan lirik penuh kontroversi di di album 'Control' membuat Janet sukses melepaskan diri dari bayang-bayang The Jackson 5 dan Michael Jackson.
Album ini sukses memenangkan enam Billboard Awards, termasuk 'Top Pop Singles Artist', serta tiga nominasi Grammy. Album ini juga membawa nama Janet sebagai satu-satunya perempuan kulit hitam yang berhasil memenangkan empat dari 12 nominasi di American Music Awards 1987.
Mariah Carey era 80 dan 90an. Foto: Dok. Wikipedia
Sejak merilis album perdana pada 1988, Mariah memang sudah menjalin hubungan dekat dan menikah dengan produser Columbia Records, Tommy Mottola. Mottola pula yang akhirnya berani menggelontorkan dana hingga Rp 14,2 miliar untuk mengorbitkan Mariah.
Hasilnya, album perdana Mariah berhasil memuncaki Billboard 200 dan ia pun memenangkan kategori 'Best New Artist' dan 'Best Female Pop Vocal Performance' di Grammy Awards 1991. Mariah pun menggusur rekor The Jackson 5 setelah empat single dari album perdananya, 'Vision of Love:, 'Love Takes Time', 'Someday', dan 'I Dont Wanna Cry' menduduki posisi pertama Billboard 100 selama berminggu-minggu.
ADVERTISEMENT
Karier Mariah selama menikah dengan Mottola terus melesat naik. Album serta berbagai single, seperti 'Hero', 'Without You', dan 'All I Want For Christmas is You', selalu terkenang hingga saat ini karena berhasil bertahan di Billboard 100 selama 16 minggu berturut-turut.
3. Kontroversi
Janet Jackson. Foto: Dok. YouTube
Hingga era 90-an, karier Janet terus melesat naik dan ia pun semakin terkenal sebagai panutan para perempuan kulit hitam di masa itu. Namun, karier Janet akhirnya tercoreng karena penampilannya di Super Bowl 2004 bersama Justin Timberlake.
Di akhir penampilan, Janet merobek baju dan buah dadanya pun terpampang nyata di hadapan lebih dari 140 juta orang, termasuk anak-anak di bawah umur. Karena aksi nekat itu, karya Janet di blacklist di berbagai radio dan ia pun tidak diperbolehkan hadir di Grammy Awards 2005.
Janet Jackson. Foto: Dok. Wikipedia
Kala merilis album kesembilan bertajuk '20 Y.O' (2005), Janet pun hanya bisa melakukan promosi melalui majalah dan tampil di Today Show serta Billboard Awards. Single dari album itu yang berjudul 'Call on Me' menyelamatkan nasib Janet karena berhasil masuk menjadi nomor 25 di tangga lagu R&B Inggris Raya.
ADVERTISEMENT
RIAA pun memberi sertifikat platinum pada album '20 Y.O' dan Janet masuk sebagai salah satu nominasi di kategori 'Best Contemporary R&B Album' Grammy Awards 2006. Pada 2007, Janet pun menjadi pekerja seni terkaya ketujuh dengan harta sebanyak Rp 2,1 triliun versi Forbes.
Mariah Carey era 2000an. Foto: Dok. Wikipedia
Kontroversi di hidup Mariah mulai terjadi setelah ia bercerai dari Mottola. Dengan bantuan banyak produser, termasuk Sean Combs, Kamaal Fareed, dan Missy Elliott, Mariah merilis album 'Butterfly' pada 1997.
Album ini memang tergolong berani karena Mariah tidak lagi mengeksploitasi lengkingan suara tingginya. Nuansa di album 'Butterfly' lebih banyak terinspirasi dari musik hip hop dan R&B ketimbang opera dan pop.
Namun, penampilan Mariah juga berubah dan ia sering kali manggung sambil berjoget erotis. Banyak pihak mengatakan bahwa kegilaan Mariah itu adalah bentuk ekspresi kebebasannya dari kekangan Mottola selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Pada 2001, Mariah masuk rumah sakit setelah dinyatakan mengalami stres berat dan gangguan bipolar disorder yang dideritanya kian parah. Penghargaan 'Artist of the Decade' di Billboard Awards 2001 dan Super Bowl 2004 adalah penyelamat Mariah dan ia pun bisa terus berkarier hingga saat ini.
4. Kehidupan saat ini
Penampilan Janet Jackson Foto: GettyImages
Sejak 2015, Janet menjalani bisnis label rekamannya sendiri yang bernama Rhythm Nation. Pencapaian ini termasuk luar biasa karena tidak banyak perempuan kulit hitam yang memiliki label rekaman sendiri.
Karena keberaniannya, BET memberi Janet penghargaan Ultimate Icon: Musix Dance Visual pada 2015. Tiga tahun berselang, tepatnya pada 2019, Billboard Music Awards juga menganugerahi Billboard Icon Awards pada Janet.
Tahun ini, untuk ketiga kalinya nama Janet masuk sebagai nominasi di Rock and Roll Hall of Fame. Akhirnya, Janet bersama enam musisi lain lain sukses masuk di Rock and Roll Hall of Fame.
Mariah Carey di malam Tahun Baru Times Square. Foto: Reuters/Carlo Allegri
Sejak 2015, Mariah menjadi penampil tetap di Las Vegas. Kala itu, Mariah juga merilis album kompilasi karya-karya terbaiknya yang sukses menduduki posisi 10 besar di Billboard 100.
ADVERTISEMENT
Pada 2016, Mariah membuat sebuah serial dokumenter bertajuk Mariah's World. Serial itu tayang selama beberapa pekan di E! Network.
Sampai saat ini, Mariah Carey masih menjadi penampil tetap di Las Vegas dan keuntungan yang diterimanya dari setiap show adalah Rp 51,4 miliar. Karena dedikasinya yang tidak pudar di industri musik hingga usia 50 tahun, Billboard Awards 2019 pun menganugerahi Mariah Billboard Icon.