Menentang Pendataan Imigran Muslim di AS, Katy Perry Danai Film Pendek

16 Januari 2017 15:35 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Artis Hollywood Orlando Bloom dan Katy Perry (Foto: Kevin Mazur/Getty Images)
Penyanyi Katy Perry merupakan salah satu selebriti pendukung berat Hillary Clinton saat pemilihan presiden AS. Ketika kompetisi sudah berakhir dan Donald Trump jadi pemenang, Katy tak begitu saja berhenti menyuarakan isu yang dia pedulikan.
ADVERTISEMENT
Dalam kampanyenya, Donald Trump sempat mencetuskan rencana pembuatan sistem pendataan imigran muslim di Amerika Serikat. Dengan seruan ekstrem, dia bahkan sempat melarang muslim masuk Negeri Paman Sam.
Katy jelas menentang Trump. Pelantun ‘California Girls’ ini menjadi eksekutif produser untuk film pendek berjudul #DontNormalizeHate, yang membela hak muslim di negara tersebut. Dalam film, kebijakan Trump itu dinilai mengulang sejarah kelam AS saat penahanan massal 120 ribu warga Amerika berdarah Jepang, selama Perang Dunia Kedua.
#DontNormalizeHate fokus pada wanita 89 tahun bernama Haru Kuromiya, yang menceritakan pengalaman penahanan anggota keluarganya pada 1942. Dia ingat ketika sang ayah dibawa oleh FBI dan tak ada yang tahu apakan dia akan bertemu dengannya lagi.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, keluarganya didata, diberikan name tags dan nomor yang harus digunakan. Setelah itu Haru dibawa dengan kereta tanpa dia tahu tujuannya.
“Kami keluarga petani Amerika yang hidup dalam pengasingan, dan hak konstitusional kami dirampas,” katanya dalam video.
Setelah menyelesaikan cerita, karakter Heru Kuromiya melepaskan makeup-nya dan berubah menjadi seorang wanita muslim. Dia mengakhiri video dengan berkata, “Don’t let history repeat itself.”
Sutradara Aya Tanimura mengatakan bahwa Katy Perry memberikan dukungan penuh selama produksi, dan menyediakan cek kosong untuk membayar semua kebutuhan.