Mengenang 24 Tahun Kepergian Nike Ardilla

19 Maret 2019 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nike Ardilla Foto: Graphic: Nunki Pangaribuan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nike Ardilla Foto: Graphic: Nunki Pangaribuan/kumparan
ADVERTISEMENT
Anak muda era 1990-an mungkin sudah tak asing mendengar nama Nike Ardilla. Ia merupakan salah satu penyanyi paling bersinar di masa itu. Namun masa kariernya terbilang pendek karena kecelakaan yang merenggut nyawanya.
ADVERTISEMENT
Ketertarikan Nike pada dunia tarik suara sudah muncul sejak dirinya masih kecil. Darah seni tumbuh dari kakeknya yang merupakan seorang penyanyi keroncong.
Pemilik nama lengkap Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi tersebut kerap mengikuti berbagai perlombaan nyanyi sejak masih duduk di bangku sekolah. Bukan membawakan lagu anak-anak, Nike Ardilla justru sudah terbiasa nyanyi lagu rock saat masih kelas 5 SD.
Sebelum dikenal sebagai Nike Ardilla, ia lebih dulu menggunakan nama panggung Nike Astrina. Nama tersebut diberikan dengan tujuan suatu hari Nike akan menyaingi popularitas Nicky Astria, penyanyi rock perempuan populer di masa itu.
Di tahun 1986, Nike akhirnya masuk dapur rekaman untuk pertama kalinya. Ia merilis sebuah single berjudul 'Lupa Diri', yang kemudian masuk ke dalam album kompilasi bertajuk 'Bandung Rock Power' (1987).
ADVERTISEMENT
Satu tahun berselang, penyanyi berdarah Sunda ini mendapat kesempatan untuk merekam album perdananya, di bawah naungan JK Records. Hanya saja, album tersebut gagal diluncurkan.
Alasannya adalah karena saat itu Nike dianggap masih terlalu muda. Sementara sebagian besar lirik lagu di dalam album itu bertema percintaan.
Tak hanya memiliki suara yang merdu, namun Nike juga punya bakat berakting yang mumpuni. Dia dipercaya untuk membintangi film layar lebar berjudul 'Gadis Foto Model' (1989). Nike juga menyanyikan original soundtrack dalam film itu.
Di tahun yang sama, Nike bergabung dengan label rekaman Proyek Q Records. Nike pun berhasil meluncurkan album 'Seberkas Sinar' yang diproduseri langsung oleh Deddy Dores.
Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, nama Nike Ardilla pun langsung melesat naik di jajaran atas musisi Tanah Air. Ia pun mulai mendominasi dunia hiburan Indonesia sejak tahun 1990.
ADVERTISEMENT
Album 'Bintang Kehidupan' milik Nike Ardilla sempat terjual hingga 2 juta unit saat itu. Sejak saat itu, Nike mulai aktif merilis album seperti 'Nyalakan Api', 'Matahariku/Izinkan', 'Biarkan Aku Mengalah', 'Biarkan Cintamu Berlalu', 'Duri Terlindung', 'Suara Hatiku', 'Sandiwara Cinta', dan 'Mama Aku Ingin Pulang'.
Dengan kemampuan yang dimilikinya, Nike Ardilla bisa dengan cepat mendapatkan hati para penggemarnya. Selain bernyanyi dan berakting, Nike juga terpilih sebagai model GADIS Sampul di masa itu. Berbagai macam penghargaan diraihnya di usia muda.
Sayangnya, kesuksesan itu hanya dirasakan sebentar oleh Nike Ardilla. Saat usianya hendak menginjak 20 tahun, ia terlibat sebuah kecelakaan yang menghilangkan nyawanya.
Kala itu, Nike baru saja pulang dari diskotik Polo, bersama manajernya yang bernama Sofiatun. Mobil Honda Civic yang dikendarainya menabrak pagar beton bak sampah di Jalan Raden Eddy Martadinata.
ADVERTISEMENT
Banyak yang mengatakan jika Nike sedang mabuk saat mengendarai mobilnya kala itu. Namun sang manajer menyatakan kalau Nike hanya memesan jus jeruk saat berada di diskotik Polo.
Kepergian Nike Ardilla menjadi duka yang mendalam bagi setiap penggemarnya. Ratusan orang berbondong-bondong mengantarkan jenazah Nike ke tempat peristirahatan terakhirnya di kawasan Ciamis, Jawa Barat.
Hingga kini, meskipun 24 tahun telah berlalu sejak kepergian Nike Ardilla, sosoknya tetap masih terkenang di hati para penggemarnya. Setiap tahunnya, mereka juga masih selalu memperingati hari kepergian sang idola.