Mengenang Jasa Yockie Suryo Prayogo Bagi Musik Indonesia

5 Februari 2018 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yockie Suryo Prayogo. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yockie Suryo Prayogo. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepergian musisi Yockie Suryo Prayogo meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat dan dunia musik. Mungkin nama Yockie tak setenar Ahmad Albar di kalangan penikmat musik muda saat ini, tapi dia berperan besar bagi kelahiran grup musik legendaris God Bless.
ADVERTISEMENT
Yockie mengawali karier bermusiknya bersama grup asal Surabaya bernama Jaguar, yang dipimpin Mickey Makelbach. Kala itu, Yockie masih mengenyam pendidikan di bangku SMA di Malang.
Setelah pendidikan di SMA selesai, ia hijrah ke Jakarta. Tahun 1973, Yockie membuat band rock bernama God Bless bersama tiga sahabatnya; Ahmad Albar ‘Iyek’, Donny Fattah, dan Ludwig Leeman.
God Bless (Foto: Facebook @godblessrocks)
zoom-in-whitePerbesar
God Bless (Foto: Facebook @godblessrocks)
Permainan keyboard Yockie disebut-sebut banyak terinspirasi dari band-band progressive rock, seperti Yes, Deep Purple, dan Spooky Tooth. Beberapa lagu ciptaannya seperti ‘Musisi’, ‘Kehidupan’, dan ‘Semut Hitam’, dengan mudah menjadi hit dan masih sering dimainkan hingga kini.
Yockie sempat mundur dari God Bless saat mereka tengah berada di puncak kejayaan. Ia pun tenggelam dalam lembah hitam dan menjadi pecandu narkoba.
ADVERTISEMENT
Penulis lirik andal asal Bandung, almarhum Harry Roesli, adalah saksi penderitaan Yockie saat menjadi pecandu. Tapi Yockie berhasil bangkit pada tahun 1987 dan kembali bergabung dengan God Bless, serta kembali sukses meramu musik di album ‘Semut Hitam’ (1987), ‘Raksasa’ (1989) dan ‘Apa Kabar?’ (1990).
Yockie Suryo Prayogo (Foto: Instagram @yockie_suryo_prayogo)
zoom-in-whitePerbesar
Yockie Suryo Prayogo (Foto: Instagram @yockie_suryo_prayogo)
Selain berkecimpung di dunia musik rock, Yockie juga berkontribusi untuk musik pop Indonesia menjadi panitia Cipta Lagu Remaja Prambors FM pada tahun 1976. Ia ikut berperan atas lahirnya lagu debut solo Chrisye, ‘Lilin-Lilin Kecil’.
Kolaborasi antara Yockie dan Chrisye terus terjalin hingga melahirkan album ‘Jurang Pemisah’ (1977), ‘Sabda Alam’ (1978), dan ‘Percik Pesona’ (1979).
Sayang, album ‘Percik Pesona’ (1979) kurang mendapat respons positif dari masyarakat. Yockie yang terus memutar otak kemudian kembali sukses membantu Chrisye, meraih kesuksesannya melalui album, ‘Indah Taman Hati’ (1980), ‘Pantulan Cinta’ (1981), ‘Resesi’ (1983), ‘Metropolitan’ (1984), dan ‘Nona’ (1986).
ADVERTISEMENT
Yockie juga merupakan sosok di balik kesuksesan soundtrack film 'Badai Pasti Berlalu'. Proyek besar lain yang pernah Yockie kerjakan adalah Kantata Takwa. Proyek itu dibuat pada tahun 1990 bersama Setiawan Djodi. Ia kemudian dipertemukan dengan Iwan Fals, WS Rendra, dan Sauwung Jabo.
Yockie Suryo (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Yockie Suryo (Foto: Istimewa)
Karena pertemuannya, musik Yockie semakin kaya. Hingga akhirnya pada tahun 1993, ia menelurkan album solo ‘Suket’ yang banyak mengangkat isu-isu sosial seperti apa yang biasa dilakukan oleh Iwan Fals.
Yockie juga memiliki beberapa album solo selain ‘Suket’ yang layak untuk didengarkan, seperti ‘Musik Saya adalah Saya’ (1978), ‘Penantian’ (1986), and ‘Selamat Jalan Kekasih’ (1980).
Sepanjang kiprahnya di dunia musik Indonesia selama lima dekade, produser, music director dan komposer lagu itu telah membantu kesuksesan banyak penyanyi seperti Nicky Astria, Ikang Fawzi, Dian Pramana Poetra, Ita Purnamasari, dan Titi DJ.
ADVERTISEMENT
Yockie sudah pergi untuk selama-lamanya pada Senin (5/2) pagi. Ia meninggal pada usia 63 tahun setelah berjuang melawan sakit diabetes, sirosis (kerusakan hati), juga stroke.
Saat ini jenazah Yockie tengah disemayamkan di rumah duka RSPI, Bintaro, Tangerang Selatan. Jenazah Yockie kabarnya akan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat.