Mengenang Kisah Cinta B.J Habibie dan Istri Lewat 'Opera Ainun'

16 September 2018 13:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adegan dalam pertunjukan 'Opera Ainun' (Foto: Instagram @operaainunofficial/@howdiy_)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan dalam pertunjukan 'Opera Ainun' (Foto: Instagram @operaainunofficial/@howdiy_)
ADVERTISEMENT
Melalui novel dan buku yang berjudul 'Habibie dan Ainun', masyarakat Indonesia jadi tahu perjalanan kisah cinta Presiden Republik Indonesia yang ke-3, B.J Habibie, dengan mendiang istri tercintanya, Hasri Ainun Besari.
ADVERTISEMENT
Lima Dimensi Production mencoba untuk menyuguhkan kisah cinta Habibie dan Ainun melalui medium lain dan baru di Indonesia, yakni lewat pementasan opera. Opera yang bertajuk 'Opera Ainun' itu dihelat di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada 15 dan 16 September 2018.
Gladi resik Opera Ainun di Taman Ismail Marzuki (Foto: Sarah Yulianti Purnama /kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gladi resik Opera Ainun di Taman Ismail Marzuki (Foto: Sarah Yulianti Purnama /kumparan)
Jika pada novel dan film yang sudah pernah tayang lebih menonjolkan cerita dari pihak Habibie, kali ini cerita lebih berfokus pada sudut pandang Ainun. Bagaimana ia menghabiskan masa kecilnya di Bandung, Jawa Barat, hingga akhirnya kehidupannya berubah setelah bertemu dengan Habibie.
Pertunjukan berdurasi 150 menit itu terdiri dari tiga babak. Babak pertama berlatar di Bandung, Jawa Barat, dan mengisahkan tentang hari-hari Ainun sebagai dokter muda yang memiliki banyak penggemar laki-laki dari berbagai macam kalangan.
ADVERTISEMENT
Menariknya, tak ada satu pun dari pria-pria kaya itu yang bisa mengambil hati Ainun. Ia justru kepincut dengan pemuda yang baru saja pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan di Jerman, yakni B.J Habibie. Padahal, setiap berkencan, Habibie selalu mengajaknya pergi menggunakan becak.
Gladi resik Opera Ainun di Taman Ismail Marzuki (Foto: Sarah Yulianti Purnama /kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gladi resik Opera Ainun di Taman Ismail Marzuki (Foto: Sarah Yulianti Purnama /kumparan)
Di babak pertama juga dikisahkan tentang bagaimana mereka akhirnya menikah dengan menggunakan adat Jawa. Awalnya, sahabat Ainun yang juga berprofesi sebagai dokter, Arlis, sempat meragukan pernikahan mereka. Dia tak rela jika sahabatnya itu diboyong oleh Habibie ke Jerman setelah keduanya menikah kelak. Apalagi, saat itu karier Ainun sebagai dokter sedang berada di puncak. Akan tetapi, Arlis akhirnya merelakan sahabatnya itu bahagia dengan pria yang dia cintai.
Babak kedua berlatar di Oberforstbach dan Hamburg, Jerman. Bagian ini bercerita tentang karier Habibie sebagai insinyur yang semakin menanjak. Ainun pun memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Keluarga pun menjadi prioritas sekaligus bentuk kontribusi Ainun dalam mendukung Habibie.
ADVERTISEMENT
Di babak ini juga diceritakan tentang bagaimana Ainun mulai merasa sedih dan kesepian melihat sang suami yang begitu sibuk dengan pekerjaannya. Mereka bahkan sempat harus menjalani hubungan jarak jauh saat Habibie diminta untuk kembali ke Tanah Air dan mengurus berbagai permasalahan negara.
Pementasan Opera Ainun (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Pementasan Opera Ainun (Foto: Munady)
Babak terakhir dari pertunjukan tersebut berlatar di Jakarta dan mengisahkan Habibie yang ditunjuk sebagai pemimpin baru bangsa. Di tengah kesibukan sang suami, Ainun ternyata menyembunyikan fakta bahwa dirinya tengah mengidap penyakit keras.
Ainun tak mau membuat pikiran suaminya tambah runyam, karena saat itu bangsa Indonesia juga sedang dalam masa krisis. Ia memilih untuk bercerita kepada Arlis tentang penyakitnya tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Habibie akhirnya mengetahui jika istri tercintanya tersebut sedang berjuang menghadapi penyakit keras. Dia menyesali seluruh waktu yang tidak sempat mereka habiskan bersama selama ini. Hingga akhirnya, Ainun pun menutup mata untuk selama-lamanya.
Adegan dalam pertunjukan 'Opera Ainun' (Foto: Instagram @operaainunofficial/@howdiy_)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan dalam pertunjukan 'Opera Ainun' (Foto: Instagram @operaainunofficial/@howdiy_)
Mengingat pertunjukan ini dibuat dengan format opera, seluruh dialog pemeran yang terlibat diucapkan dalam bentuk nyanyian. Tak sekadar kata-kata biasa saja, namun lirik yang dilantunkan juga terdengar puitis dan menyentuh hati.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya jalan ceritanya saja yang menarik dan mengharukan, namun kemampuan akting dan suara para pemain yang membahana di dalam ruang teater juga mampu memukau para penonton yang hadir.
Para pementas Opera Ainun mendapat apresiasi (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Para pementas Opera Ainun mendapat apresiasi (Foto: Munady)
Properti dan kostumnya juga terlihat sudah disiapkan sangat matang sehingga terlihat sempurna. Salah satu properti yang cukup menarik adalah desain tiga dimensi yang seolah menghadirkan salju di atas panggung.
Selain itu, iringan musik yang dipandu oleh Purwa Tjaraka juga melengkapi pertunjukan 'Opera Ainun'. Para penonton yang hadir melakukan standing ovation setelah pertunjukan yang disutradarai oleh Ari Tulang tersebut berakhir. Beberapa di antara mereka bahkan ada yang menitikkan air mata karena terharu menyaksikan pagelaran opera tersebut.
Habibie mendapat karangan bunga  (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Habibie mendapat karangan bunga (Foto: Munady)