Mona Ratuliu Dukung Naura: Tetap Semangat Berkarya

22 November 2017 12:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mona Ratuliu di Kota Tua (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mona Ratuliu di Kota Tua (Foto: Munady/kumparan)
ADVERTISEMENT
Film 'Naura & Genk Juara' tengah menjadi perbincangan karena dianggap mendiskreditkan Islam. Dalam beberapa adegan, Trio Licik yang merupakan tokoh penjahat dalam film itu digambarkan menggunakan kalimat-kalimat suci dalam agama Islam.
ADVERTISEMENT
Sementara, tokoh utama anak-anak dalam film tersebut tak digambarkan memiliki kedekatan dengan agama melalui pelafalan dialog berdoa atau kalimat-kalimat suci. Setelah ramai diperbincangkan, ada pula petisi yang meminta agar film 'Naura & Genk Juara' dihentikan penanyangannya.
Dukungan pun disampaikan oleh aktris Mona Ratuliu, yang merupakan sahabat dari orang tua Naura, Nola 'B3'. Lewat akun Instagram @monaratuliu, perempuan berusia 35 tahun itu meminta Naura supaya tidak berhenti berkarya.
"Tetap semangat berkarya sayang," tulis Mona.
Istri Indra Brasco itu pun menyampaikan pesan kepada Naura. Ia berharap perempuan berusia 12 tahun itu bisa melihat sisi positif dari berbagai komentar yang disampaikan terkait film 'Naura & Genk Juara'.
"Semoga kakak @aku_naura bisa melihat segala komentar sebagai masukan untuk lebih baik dalam berkarya. Teruslah berbahagia di hati, nak," tulis Mona.
ADVERTISEMENT
Naura pun sepertinya sudah mendengar mengenai pro kontra film 'Naura & Genk Juara', termasuk ketika tokoh anak-anak dalam film dikritik cara berpakaiannya. Dalam akun Instagram @aku_naura, perempuan kelahiran Jakarta itu menuliskan bahwa dirinya tidak mungkin bisa membuat semua orang senang.
"Niat baik memang enggak selalu diterima baik, aku bukan Disneyland yang bisa bikin semua orang happy. Aku cuma anak yang umurnya baru 12 tahun yang suka nyanyi, menari, dan berkarya," tulis Naura.
Tak lupa, Naura menyampaikan rasa terima kasih kepada orang-orang yang menerima karyanya dan memberikan dukungan terhadap dirinya. Ia pun menerima jika ada orang yang tidak menyukai karyanya.
"Buat yang suka makasih banget ya. Aku happy banget kalian bisa terima karya aku, buat yang enggak suka silakan aja, karena orang seleranya beda-beda," tulis Naura.
Adegan film Naura & Genk Juara (Foto: Naura & Genk Juara The Movie)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan film Naura & Genk Juara (Foto: Naura & Genk Juara The Movie)
Mengenai kontroversi film 'Naura & Genk Juara', Ketua Lembaga Sensor Film Indonesia (LSF) Ahmad Yani Basuki pun buka suara. Berikut penjelasan lengkapnya yang disampaikan kepada kumparan (kumparan.com) melalui pesan elektronik:
ADVERTISEMENT
"Film ini film musikal (seperti Petualangan Sherina). Berkisah tentang rombongan anak sekolah yang berkegiatan di sebuah hutan konservasi. Di tengah kegiatan itu ada 3 orang penjahat yang melakukan pencurian hewan dari kandang konservasi yang ternyata didalangi si petugas penjaga konservasi itu sendiri.
Tiga orang penjahatnya bercambang dan bertampilan agak kasar, sebagaimana layaknya tampilan penjahat pada umumnya. Satu di antaranya memakai celana pendek bukan celana cingkrang. Oleh karena itu jauhlah dari gambaran saudara-saudara kita yang sering dipandang sebagai radikal/ teroris, karena jenggot dan model celananya.
Sebagai film setting Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, bisa-bisa saja penjahatnya beragama Islam. Sama wajarnya jika dalam negara yang mayoritas penduduknya non muslim penjahat non muslim. (Seperti dalam film Home Alone misalnya)
ADVERTISEMENT
Ketika si penjahat di tengah malam di hutan lagi ketakutan karena mengira ada hantu, salah satunya berdoa. Karena dia muslim dia bacanya doa Islam. Tapi yang dibaca salah 'comot', yaitu doa mau makan. Karena itu ditegur temannya, doanya salah, doa makan. Ketahuan penjahatnya muslim- ya karena dia baca doa itu, yang cenderung latah-latah juga. Tapi tidak ada penggambaran spesifik atau kesan penegasan bahwa muslim itu jahat.
Tidak bedanya jika ada film tentang kasus korupsi lalu koruptornya di dalam bui berdoa atau shalat, itu sama sekali tak berarti merepresentasikan Islam/umat Islam itu jahat. Bagi LSF, tidak terlihat adanya bagian yang secara jelas mendiskreditkan Islam?
ADVERTISEMENT
Jika dihubung-hubungkan dengan penista agama, rasanya terlalu jauh berspekulasi. Kita tahu kalo penjahatnya muslim pun ya hanya karena dia baca doa itu. Ketika akhirnya si penjahat terkepung, salah satunya memang membaca istighfar. Tetapi sekali lagi, bagi LSF, itu tdak serta merta menggambarkan pelecehan dan penistaan terhadap Islam.
Untuk memahami film "Naura dan Genk Juara", kiranya memang perlu menonton langsung filmya. Dan akan semakin baik kalau pernah menonton film Petualangan Sherina, Home Alone dan atau Jenderal Kancil yg diperankan Ahmad Albar di masa kecilnya dahulu."
Sutradara Eugene Panji berharap agar masyarakat bisa bersikap dewasa dalam menyikapi sebuah cerita film. Ia pun berpesan agar tidak menelan mentah-mentah informasi berkonotasi negatif yang berseliweran tentang 'Naura & Genk Juara'.
ADVERTISEMENT
"Bisa enggak sih kita sedikit dewasa menyikapi kalau ini film anak-anak loh, anak-anak yang banyak kehilangan film soal anak dan musik soal anak. Sekalinya muncul diginiin. makanya saya broken heart banget," kata Eugene.