Nama Atta Halilintar 'Mejeng' di Soal Ujian SD di Serang

28 Mei 2019 22:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Youtuber Atta Halilintar berpose untuk fotografer. Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Youtuber Atta Halilintar berpose untuk fotografer. Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Kepopuleran Atta Halilintar bukan hanya mengantarkan dirinya bertengger sebagai YouTuber nomor satu se-Asean. Namanya, bahkan ikut mejeng di dalam soal ujian tingkat Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kota Serang, Banten, pada pelajaran Bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun kumparan, nama Atta Halilintar muncul dalam 5 butir Soal Ujian Kenaikan Kelas (UKK) untuk siswa kelas 5 SD mata pelajaran Bahasa Indonesia. Di lembar soal itu, siswa diminta untuk menjawab sekitar pengetahuan tentang sosok Atta.
Dalam soal itu, pertanyaan tentang Atta Halilintar diawali dengan menyuguhkan teks bacaan tentang raihan prestasi Atta sebagai YouTuber, jumlah subcribers, konten video Atta, hingga pendapatan uang yang bersumber dari YouTube. Lalu siswa diminta menjawab lima pertanyaan dari teks bacaan tersebut.
"Atta Halilintar mendapat julukan sebagai Raja Youtube ASEAN setelah....," demikian bunyi pertanyaan soal nomor 1 untuk UKK siswa kelas 5 SD di Kota Serang tersebut.
Soal Ujian yang Memasukan nama YouTuber Atta Halilintar. Foto: Dok. kumparan.
Menanggapi hal itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Wasis Dewanto mengatakan, tidak ada motif apapun dalam pemilihan tokoh dalam contoh soal ujian tersebut.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini ia sampaikan setelah mendapat keterangan dari Kasi Kurikulum dan Penilaian SD Disdikbud Kota Serang.
Meskipun demikian, menurut Wasis pemilihan sosok Atta dalam soal ujian tersebut dinilai kurang pantas. Apalagi, untuk soal pelajaran bahasa Indonesia.
YouTuber, Atta Halilintar. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Ini menjadi catatan karena tidak semua anak-anak mengenal Atta Halilintar meski followers-nya jutaan. Apalagi ini pelajaran Indonesia. Saya kira harus yang lebih bersifat nasionalis," kata Wasis saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa (28/5).
Wasis menyampaikan, untuk mekanisme pembuatan soal ujian harian dan ujian kenaikan kelas merupakan kewenangan pihak sekolah dan dilaksanakan di masing-masing.
"Memang ini menjadi perhatian, kita yah koreksi dan akan melakukan pembinaan kepada guru yang membuat soal," tandasnya.