Nostalgia dengan Sinetron Ramadhan Terpopuler 'Lorong Waktu'

4 Juni 2019 11:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Interior di Masjid Raya Baitussalam di Pondok Kelapa, tempat syuting sinetron Lorong Waktu. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Interior di Masjid Raya Baitussalam di Pondok Kelapa, tempat syuting sinetron Lorong Waktu. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sebuah komputer sederhana di sebuah ruangan masjid berbunyi. Seorang anak kecil di depan komputer bersiap menekan tombol, sementara pria paruh baya berdiri di sudut lain.
“Emang mau ke mana sih, Pak Haji? tanya anak kecil itu.
“Gue masih penasaran sama masa tua gue gimana,” kata seorang pria lainnya.
Tak lama kemudian, diiringi dengan bunyi-bunyian yang khas, laki-laki paruh baya itu berada di dimensi lain. Bukan di masjid itu.
Ya, anak kecil itu adalah Zidan-diperankan oleh Jourast Jordy. Sementara laki-laki yang berbincang dengan Zidan adalah Haji Husin yang dilakonkan Deddy Mizwar.
Bagi kamu yang besar di era 90-an pasti tak asing dengan adegan itu. Saban sore di bulan Ramadhan, dari tahun 1999-2006, Zidan dan Haji Husin menghiasi hari-hari kita melalui ‘Lorong Waktu’.
Cerita islami yang dikemas secara unik dan tokoh Zidan yang pintar dan menggemaskan menjadi faktor penting kesuksesan sinetron produksi Citra Sinema ini. Nilai imajinatif yang menghibur menjadi pembeda dengan sinetron-sinetron religi yang tayak di masa sekarang.
“Kita bisa menjelajahi apa saja, ketemu Superman juga bisa. Ada cerita Superman lagi jemur sayapnya, ramalan cuaca meleset terus. Nah ini sayap jadi basah,” kata Deddy saat berbincang dengan kumparan di kantornya di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Jumat (31/5).
Nyeleneh dan usil memang. Namun, bagi Deddy hal itu harus dilakukan sebagai salah satu bentuk kreativitas.
Menurut sang kreator, tak mudah untuk membuat sinetron religi dinikmati pemirsa setianya. Menjadi tuntunan dengan tontonan ciamik dan menghibur membutuhkan pemikiran ekstra.
Selama proses syuting ‘Lorong Waktu’ berlangsung, para artis dan kru bekerja sama dengan baik. Namun sosok Zidan menjadi sentral.
Kehadiran Jordy yang saat itu berusia 5 tahun begitu ditunggu penggemarnya. Aktingnya natural dan menggemaskan.
Deddy Mizwar. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Jordy di ‘Lorong Waktu 1’ belum bisa membaca. Namun itu bukan kendala baginya. Sebab, aktor yang ditemukan Deddy Mizwar dalam ajang Abang None Cilik itu punya daya ingat yang sangat baik.
Namun Jordy hanyalah anak kecil biasa. Dia tetap sekolah sebelum syuting, dan bermain di lokasi.
Bahkan, seringkali ia ketiduran saat proses syuting berlangsung. Di saat itulah, kru dan artis lainnya saling melempar tawa ringan.
“Jadi pas syuting aku enggak bangun bangun hahahah. Akhirnya udah jadi besoknya di retake lagi. Iya (ketiduran). Jadi, ‘Action’ gitu ‘Cut!’. Nih enggak bangun bangun nih, tidur udah bablas tidur. Akhirnya sama orang tua dibawa pulang,” kenang Jordy kepada kumparan di kantornya di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (31/5)
‘Lorong Waktu’ benar-benar membuat Jordy menjadi anak kecil yang digandrungi semua elemen. Setiap hari ada saja yang mengiriminya surat cinta.
Dari berbagai pulau mengungkapkan perasaan kagum kepadanya. Yang paling diingat adalah ketika ada seseorang yang mengirimi surat soal ‘Lorong Waktu’ yang menjadi inspirasi dirinya menjadi mualaf.
“Aku pernah terenyuh ada yang kirim surat dia mualaf karena tersentuh lorong waktu. Itu yang sampai sekarang aku masih inget banget. Bisa sedahsyat itu gitu maksudnya,” katanya.
Jourast Jordy, pemeran Zidan dalam sinetron Lorong Waktu. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sehari-hari syuting di masjid tak membuat para pemain ‘Lorong Waktu’ dihantui rasa bosan. Sebab, ada saja penggemar dari berbagai daerah yang mampir di masjid tempat syuting yakni, Masjid Baitussalam di Perumahan Billy Moon, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Masjid itu sebenarnya belum selesai dibangun. Namun kemasyhurannyalah yang membuat para penonton penasaran.
Sang penjaga dan muazin masjid itu, Abdul Latief, menyebutkan, ‘Lorong Waktu’ membuat masjid semakin makmur. Padahal secara bentuk, belum sepenuhnya selesai.
“Ini kan dibangunnya tahun 1994 ya. Masih baru banget. Nah awalnya jadi tempat syuting karena pas lewat daerah sini kru ada yang ngelihat katanya masjid ini bagus,” ujar Latief, Kamis (30/5).
Abdul Latief, muazin Masjid Raya Baitussalam, tempat syuting sinetron Lorong Waktu. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Latief bercerita, hampir semua sudut masjid kini berubah. Tak ada lagi ruangan lab tempat Zidan dan Haji Husin.
Namun kenangan soal ‘Lorong Waktu’ tak pernah pudar. Bahkan sampai saat ini ketika ia bertemu dengan para kru masih saling bertegur sapa.
Sampai Ramadhan tahun ini, masjid yang kemudian lebih dikenal dengan Masjid Lorong Waktu masih dikunjungi penggemar sinetron tersebut. Bahkan para kru juga demikian.
"Kemarin juga ada kru yang lewat sini terus mampir. Masih sapa-sapaan dan ngobrol bareng kita," kata Latief yang pernah diajak jadi figuran ini.
Profil Lorong Waktu:
Rumah Produksi: PT Demi Citra Gisela Citra Sinema
Produser: Deddy Mizwar dan R Giselawati
Tahun Produksi: 1999-2006
Sutradara: Deddy Mizwar
Penulis Skenario: Wahyu HS
Jumlah Episode: 480
Para Pemain:
Haji Husin: Deddy Mizwar
Zidan: Jourast Jordy
Ustaz Addin:
Season 1: Adjie Pangestu
Season 2: Dicky Chandra
Season 3: Hefri Olifian
Sabrina:
Season 2-4: Christi Jusung
Season 5: Aditya Novika
Season 6: Zascia Adya Mecca
Havid: Opie Kumis
Jambrong: Qubil AJ
Sofia: Inneke Koesherawati
Sinetron Lorong Waktu Foto: Wikimedia