Novel 'Anak Rantau' Karya Ahmad Fuadi Raih Gelar Best Seller

Ahmad Fuadi (Foto: Instagram/@afuadi)

Penulis novel 'Negeri 5 Menara', yakni Ahmad Fuadi, kembali dengan karya terbarunya yang diberi judul 'Anak Rantau'. Novel ke-5 Fuadi ini pertama kali rilis di bulan Juli 2017, diawali dengan penjualan melalui toko buku online.

'Anak Rantau' sukses merajai pasar buku Indonesia. Setelah sukses meraih gelar best seller di toko buku online, novel 'Anak Rantau' juga masuk ke dalam daftar 10 besar di toko buku Gramedia.

Sedangkan di toko buku Gunung Agung, 'Anak Rantau' sukses berada di puncak pertama deretan novel best seller.

Hingga saat ini, penjualan novel tersebut sudah mencapai lebih dari 20 ribu eksemplar dan sebentar lagi akan mulai memasuki cetakan yang ke-2.

Melihat fenomena ini, Ahmad Fuadi selaku penulis tentu sangat berbangga hati dan bersyukur atas pencapaian yang telah ia raih. Pria berusia 43 tahun itu menganggap pencapaian ini sebagai sebuah bentuk penghargaan dari masyarakat luas yang masih mau menerima karya-karyanya.

"Alhamdulillah, 'Anak Rantau' diterima di toko-toko buku fisik, setelah sebelumnya menjadi nomor satu best seller di toko online," ujar Fuadi lewat keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com), Kamis (12/10).

Menurut Fuadi, novel ini dapat diterima oleh masyarakat Indonesia karena menghadirkan sebuah tema tentang 'Memaafkan dan Melupakan, Lalu Buka Lembar Baru', yang menurut Fuadi mampu menusuk relung hati tiap pembacanya.

Selain itu, mantan wartawan Tempo ini juga menjelaskan bahwa judul novel terbarunya ini menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi pembaca. Baginya, setiap orang di dunia ini adalah perantau, sesuai dengan apa yang ada di dalam novelnya.

"Judul 'Anak Rantau' juga mungkin mewakili banyak orang. Bahkan, setiap manusia itu sebetulnya perantau, perantau di dunia untuk kembali ke asal kita nanti," kata dia.

'Anak Rantau' bercerita tentang sebuah petualangan yang dijalani oleh tiga anak manusia bernama Hepi, Attar si penembak jitu, dan Zen si penyayang binatang.

Semua tokoh ini berpetualang mendatangi sarang jin, menghadapi lelaki bermata harimau, memburu biduk hantu, hingga menyusup ke markas para pembunuh.