OM PSP vs OM PMR, Mana Orkes Legendaris Jagoanmu?

8 Mei 2018 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
OM PSP dan OM PMR. (Foto: Instagram @ompancaransinarpetromaks @om.pmr)
zoom-in-whitePerbesar
OM PSP dan OM PMR. (Foto: Instagram @ompancaransinarpetromaks @om.pmr)
ADVERTISEMENT
Pada rentang tahun '70 hingga '80-an, industri musik Tanah Air diramaikan dengan kemunculan beberapa orkes komedi. Pancaran Sinar Petromaks (PSP) dan Pengantar Minum Racun (PMR) merupakan dua orkes legendaris yang karyanya masih dapat dinikmati hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Lagu-lagu dengan lirik yang nyeleneh menjadi ciri khas tersendiri bagi grup yang identik dengan musik dangdut tersebut. Tak hanya mahir dalam mencipta lagu kocak, kedua orkes itu juga pandai memarodikan lagu-lagu terkenal.
Kedua orkes tersebut juga punya kisah manis dengan grup lawak legendaris Warkop DKI. Baik PMR maupun PSP sama-sama pernah berkolaborasi dengan grup lawak yang digawangi oleh Dono, Kasino, dan Indro itu.
Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks (OM PSP). (Foto: Instagram @ompancaransinarpetromaks)
zoom-in-whitePerbesar
Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks (OM PSP). (Foto: Instagram @ompancaransinarpetromaks)
Dalam penampilannya di atas panggung, OM PSP dan OM PMR selalu menghibur penonton lewat tingkah kocak mereka. Bahkan sampai saat ini, penampilan kedua orkes tersebut masih cukup enerjik. Hal ini tentu luar biasa, mengingat deretan personel mereka yang mulai memasuki usia lanjut.
PSP adalah orkes yang dipelopori oleh sekumpulan mahasiswa Universitas Indonesia. Berawal dari hobi mereka bernyanyi bersama, Monos, Ade Anwar, Omen, Rizali Indrakesumah, Dindin, Aditya, Andra Ramadan, dan James akhirnya memutuskan untuk membentuk sebuah orkes.
ADVERTISEMENT
Nama OM PSP kian melejit usai kerap tampil bersama Warkop di salah satu stasiun radio di Jakarta. Ya, lewat siarannya di Prambors, Warkop memang saat itu amat digandrungi oleh remaja dan mahasiswa. Hal ini kemudian berimbas pada kepopuleran OM PSP.
Lagu-lagu PSP memang kerap menjadi hit di masa itu, seperti 'Fatime' dan 'Gaya Mahasiswa' sampai saat ini masih bisa membuat para pendengarnya tertawa.
PSP memang sudah merilis beberapa album. Beberapa di antaranya ialah 'Kidung dan Lain-lain' (1978), 'Warkop' (1979), 'Trio Kodok' (1980), 'Monggo Mas' (1982), 'OM PSP - Cover Version Parodi' (1983), 'Reuni OM PSP' (1999), dan 'Platinum OM OSP' (2000).
PSP juga dikenal gemar menyanyikan kembali dan memarodikan lagu-lagu terkenal di masa itu. Salah satunya adalah, saat mereka membawakan kembali lagu berjudul 'Cubit-cubitan' karya Elvy Sukaesih. Kala itu, mereka mengiringi vokal Nanu, salah satu anggota Warkop, yang menyanyikan lagu dangdut tersebut dengan logat Batak.
ADVERTISEMENT
Selain Nanu, PSP juga sempat mengiringi Kasino. Lagu dangdut berjudul 'Siksa Kubur' yang hit pada zaman itu dibawakan kembali dengan gaya PSP dan vokal Kasino yang Khas. Celotehan khas Kasino juga tak ketinggalan dalam lagu tersebut.
Tak hanya dalam negeri, lagu internasional pun banyak yang mereka bawakan ulang dengan caranya. Lagu Skotlandia berjudul 'My Bonnie' terdengar kocak saat mereka bawakan dengan versi dangdut.
Selain di bidang musik, karya mereka di bidang seni peran juga sempat menjadi hits. Mereka sempat bermain dalam beberapa film misalnya, 'Manis-manis Sombong' dan 'Rayuan Gombal 81'.
Bahkan, film ‘Manis-manis Sombong’ yang pernah menjadi hit di tahun ‘80-an akan dibuat versi reborn-nya. Uus, Adjis Doaibu, David Schaap, Danang, Darto, Abdur, Boris Bokir, dan Wira Nagara, nantinya akan memerankan para personel PSP dalam film itu.
ADVERTISEMENT
“Film ini bukan biopic movie, bukan film sejarah tentang PSP. Saya ambil film itu berdasarkan karakter mereka yang sebenarnya. Adaptasinya sangat besar karena kita ambil ke zaman yang sekarang. Karakternya PSP, tapi persoalan yang dihadapi zaman now,” ucap Hilman Mutasi sang sutradara beberapa waktu lalu.
Selain PSP, ada pula PMR yang kerap meramaikan industri msik Tanah Air lewat lagu-lagu mereka yang memancing gelak tawa. Sama seperti PSP, PMR juga dikenal sejak kemunculan mereka dengan 'Warkop'.
PMR berawal dari sekumpulan pemuda SMA di Jakarta Selatan yang setiap sore gemar bernyanyi sebebas dan sesuka hati mereka. Singkat cerita, grup musik yang digawangi oleh Jhonny Iskandar, Boedi Padukone, Yuri Mahippal, Imma Maranaan, Ajie Cetti Bahadur Syah, dan Harri "Muke Kapur", mendapat kesempatan untuk mengisi acara di radio Prambors.
Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR). (Foto: Instagram @om.pmr)
zoom-in-whitePerbesar
Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR). (Foto: Instagram @om.pmr)
Hal ini menjadi faktor yang mempererat hubungan mereka dengan Warkop. Akhirnya, Warkop melibatkan mereka dalam tur grup lawak legendaris tersebut. Momen inilah yang membuat nama PMR semakin dikenal masyarakat.
ADVERTISEMENT
Lagu-lagu OM PMR memang sangat dikenal dengan lirik-lirik yang nyeleneh. 'Judul-judulan' dan 'Bintangku Bintangmu' misalnya, yang selalu mampu memancing gelak tawa bagi para pendengarnya hingga saat ini. Alunan musik dangdut yang mereka bawakan juga tak dapat menahan para pendengarnya untuk bergoyang.
Pada rentang tahun 2013-2014 lalu, salah satu legenda musik humor Indonesia ini memang kembali digandrungi anak muda. Bahkan, mereka kerap tampil di event-event musik yang bersegmentasi anak muda.
Meski begitu, nampaknya tak ada kesulitan bagi PMR untuk bersaing dengan band-band baru. Pasalnya, masa mereka yang bernama 'Sahabat Racun' memang amat banyak, dan terus bertambah hingga saat ini.
Tak hanya itu, PMR juga dikenal dengan kemampuannya dalam memarodikan lagu-lag terkenal. Bahkan, di awal kemnculannya kembali ke industri musik, mereka turut memarodikan lagu-lagu dari band-band yang terkenal saat ini.
ADVERTISEMENT
Naif, Seringai, dan Efek Rumah Kaca, menjadi beberapa korban mereka. Lagu-lagu hits dari band-band tersebut diparodikan dengan gaya dan lirik yang kocak khas PMR.
Tak puas dengan band, penyanyi solo masa kini juga jadi sasaran mereka. Giliran Kunto Aji yang kena getahnya. Lagu Kunto yang berjudul 'Terlalu Lama Sendiri' itu dimainkan dengan judul baru, yaitu 'Too Long To Be Alone'
Menurut Boedi Padukone selaku gitaris, ada beberapa pertimbangan mengapa PMR membuat plesetan dari lagu tersebut. Menurutnya, syair dari lagu itu bagus untuk dikomersilkan, mewakili banyak masyarakat, dan mudah untuk dijenakakan.
"Kenapa lagu Aji, karena dia mirip Jhonny (Iskandar, vokalis PMR) waktu muda," ucap Budi dengan nada bercanda, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Kunto juga tak berpikir panjang untuk merelakan lagunya diplesetkan. Karena dia juga sudah mendengarkan PMR sejak masih duduk di bangku sekolah dan kuliah. Ketika diperdengarkan ke ibu dan adiknya, mereka pun tertawa mendengar hasil plesetan lagunya tersebut.
"Yang tua dan muda bisa suka. Kita bisa lintas generasi dan lintas musik pun masuk," ucap Kunto saat ditemui beberapa waktu lalu.
PSP dan PMR, sama-sama punya karya yang tak mudah dilupakan. Jadi, mana orkes legendaris idolamu?