Pikotaro ‘PPAP’ dan JKT 48 Joget di Kota Tua Jakarta

20 Januari 2018 11:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Video Mapping Jepang-Indonesia di kota tua (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Video Mapping Jepang-Indonesia di kota tua (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang sampai pada usianya yang ke 60. Untuk merayakannya dibuatkan sebuah perayaan di pelataran Museum Fatahilah, Kota Tua, Jakarta Pusat, Jumat (19/1). 
ADVERTISEMENT
Beberapa tokoh penting, seperti utusan Perdana Menteri Jepang Toshihiro Nakai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan juga Rachmat Gobel, memberi kata sambutan dan mengharapkan persaudaraan kedua negara bisa terus berjalan ke depannya.
Selain itu ada pula berbagai hiburan, mulai dari penampilan dari musisi tradisional Jepang, penari tradisional Indonesia, sampai JKT48, yang tampil menghibur di hadapan ribuan masyarakat Indonesia di pelataran Museum Fatahilah.
Namun ada satu penampil yang mencuri perhatian meski hanya naik ke atas panggung kurang dari 2 menit. Dialah Pikotaro, penyanyi lagu PPAP (Pen Pinapple Apple Pen), yang secara mengejutkan hadir di atas panggung.
Pikotaro PPAP (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pikotaro PPAP (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)
Selama ia membawakan lagu PPAP yang sempat viral beberapa waktu lalu, semua penonton yang sangat hafal dengan lirik sederhananya asyik bernyanyi bersama. Di tengah lagu Pikotaro pun secara spontan mengganti lirik “I have a pen, I have an apple, apple-pen,” menjadi “I have Indo, I have Nesia, Indonesia.” Sontak hal tersebut membuat penonton yang hadir bersorak gembira dan memberi tepuk tangan.
ADVERTISEMENT
Pikotaro yan mengenakan kostum serba kuning khasnya pun segera turun setelah lagu PPAP selesai dikumandangkan dan JKT48 pun menutup malam perayaan hubungan diplomatik Indonesia-Jepang yang sudah terjalin sejak 1958 itu.
JKT48 di perayaan Indonesia - Jepang  (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
JKT48 di perayaan Indonesia - Jepang (Foto: Alexander Vito/kumparan)
Dengan motion video yang menyulap muka gedung Museum Fatahilah menjadi back drop berlogo JKT48, sang leader, Melody, menuntun para member JKT48 naik ke atas panggung dan langsung menghentak para fans JKT48 dengan lagu ‘Heavy Rotation’.
Para Wota--sebutan untuk fans JKT48-- yang sudah rela kehujanan demi menunggu aksi JKT48 sejak pukul 19.00 WIB itu sontak berteriak-teriak sambil mengangkat light stick dan dengan riang. Mereka pun turut menyanyikan lagu tersebut.
Setelah lagu tersebut usai, Haruka, member JKT48 asli Jepang yang menjadi salah satu Duta Persaudaraan Indonesia dan Jepang, mengutarakan kebahagiaannya dapat menghibur acara yang digelar di pelataran museum Fatahilah, Kota Tua, Jakarta Pusat, Jumat (19/1) malam.
JKT48 di perayaan Indonesia - Jepang  (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
JKT48 di perayaan Indonesia - Jepang (Foto: Alexander Vito/kumparan)
“Halo semuanya! Sudah menunggu dan hujan-hujanan, ya? Senang ya, JKT48 bisa tampil di perayaan hubungan Indonesia dan Jepang ke-60 ini,” tutur Haruka dengan senyum.
ADVERTISEMENT
JKT48 pun membawakan dua lagu berjudul ‘Karena Kusuka Suka Dirimu' dan ‘Oogie Diamond’ secara medley. Gerakan demi gerakan yang apik terus ditampilkan seluruh member JKT48 yang mengenakan kostum serba kuning-hitam, sampai akhirnya mereka sampai di lagu terakhir yang berjudul ‘Pesawat Kertas 365 Hari’.
“Terima kasih ya, semua yang sudah datang! Semoga Indonesia dan Jepang bisa terus bersahabat!” tutur Melodi dari atas panggung disambut sorak gembira dari para fans.
Lagu ‘Pesawat Kertas 365 Hari’ pun ditutup dengan meriahnya letupan asap dan hujan confetti yang menyelimuti langit pada malam itu. Ini adalah pertanda kebahagiaan Indonesia atas persaudaraan yang telah terjalin mesra sejak 1958 bersama Jepang.