Putri Marino vs Marsha Timothy, Siapa Aktris Terbaik FFI Pilihanmu?

21 Desember 2018 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marsha Timothy vs Putri Marino (Foto: Infografik: Putri Sarah Arifira/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Marsha Timothy vs Putri Marino (Foto: Infografik: Putri Sarah Arifira/kumparan)
ADVERTISEMENT
Putri Marino dan Marsha Timothy adalah dua aktris Indonesia yang berhasil memenangkan kategori ‘Pemeran Utama Wanita Terbaik’ di FFI 2017 dan 2018. Perbedaan usia Putri dan Marsha memang cukup jauh, namun mereka punya beberapa kesamaan dari segi karier dan kehidupan pribadi.
ADVERTISEMENT
Mari simak perjalanan karier Putri Marino dan Marsha Timothy di industri hiburan Tanah Air. Selain itu, siapakah diantara mereka yang kehidupan pribadinya jauh dari berita miring?
1. Posesif vs Marlina
Adipati Dolken dan Putri Marino (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Adipati Dolken dan Putri Marino (Foto: Munady)
Putri Marino mulai berkarier di industri hiburan Indonesia sebagai salah satu presenter di acara ‘My Trip My Adventure’. Kehadirannya menarik banyak perhatian, terutama kaum pria, karena fisik yang kuat menaklukkan alam dibalik wajah cantiknya nan imut.
Pada 2017, Putri mulai menjajal peruntungan dengan terjun ke dunia perfilman Indonesia. Film ‘Posesif’ yang rilis pada Oktober 2017 adalah debut perempuan berdarah Bali itu.
Di film ‘Posesif’, Putri memerankan tokoh bernama Lala, seorang siswi SMA yang juga merupakan atlet loncat indah. Ia disandingkan dengan Adipati Dolken yang memerankan Yudhis, cinta pertama Lala.
Film Posesif (Foto: YouTube Palari Films)
zoom-in-whitePerbesar
Film Posesif (Foto: YouTube Palari Films)
Alur cerita di film ‘Posesif’ mulanya memang terlihat seperti drama percintaan remaja biasa. Namun, semua berubah ketika Yudhis menunjukkan sifat aslinya dan ingin agar Lala bisa bersama dengannya selamanya.
ADVERTISEMENT
Ya, meski baru pertama kali terjun ke layar lebar, Putri sudah dipaksa untuk bisa memerankan tokoh Lala yang emosinya kerap naik dan turun. Putri bisa berperan sebagai ABG penuh prestasi dan romantis, sekaligus perempuan menderita yang kerap ketakutan karena disakiti.
Putri Marino, Pemeran Utama Wanita Terbaik (Foto: Regina Kunthi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Putri Marino, Pemeran Utama Wanita Terbaik (Foto: Regina Kunthi/kumparan)
Lewat debutnya itu, Putri langsung diganjar penghargaan pertamanya di Festival Film Indonesia 2017 untuk kategori ‘Aktris Terbaik’. Putri memenangkan Piala Citra di FFI 2017 mengalahkan Sheryl Sheinafia pemeran Ratna di film ‘Galih dan Ratna’, bahkan aktris senior sekelas Dian Sastrowardoyo pemeran R.A Kartini di film ‘Kartini‘.
Film ‘Posesif’ juga cukup mendominasi di FFI 2017. Selain Putri, dua kategori lain juga berhasil dimenangkan dari total delapan nominasi.
Marsha Timothy (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Marsha Timothy (Foto: Munady Widjaja)
Berbeda dari Putri yang langsung mendapat Piala Citra di film debutnya, Marsha Timothy harus terlebih dahulu jatuh bangun membangun karier di dunia akting, sebelum akhirnya memenangkan Piala Citra di 2018.
ADVERTISEMENT
Marsha mulai berkarier di industri film Indonesia sebagai pemeran pendukung di film ‘Ekspedisi Maladewa’ pada 2006.
Satu tahun berselang, Marsha mendapat peran utama sebagai tokoh Raisa di film ‘Merah Itu Cinta’. Ia mendapat nominasi di FFI 2007 namun kalah dari Dinna Olivia yang bermain di film ‘Mengejar Mas-Mas’.
Tidak sedih karena kalah, Marsha justru semakin tancap gas untuk menunjukkan "taringnya" di industri film Indonesia. Buktinya, Marsha bermain di total lima film, termasuk ‘Otomatis Romantis’, ‘Love’, dan ‘From Bandung With Love’ pada 2008.
Marsha Timothy di film 'Pintu Terlarang' (Foto: YouTube  layarfilm)
zoom-in-whitePerbesar
Marsha Timothy di film 'Pintu Terlarang' (Foto: YouTube layarfilm)
Nama Marsha pun semakin terkenal sebagai aktris cantik yang piawai memainkan berbagai jenis karakter di film. Ia pernah memerankan Talyda di film horor besutan Joko Anwar, ‘Pintu Terlarang' (2009).
ADVERTISEMENT
Ia lalu bermain di film drama religi ‘Khilafah’ (2011), juga film laga Indonesia yang mendunia, yakni ‘The Raid 2: Berandal’ (2014).
Hingga 2015, Marsha dua kali mendapat nominasi di ajang Festival Film Indonesia. Selain karena film ‘Merah Itu Cinta’, perempuan berusia 39 tahun itu juga menjadi nominasi ‘Aktris Utama Terbaik’ berkat film ‘Nada Untuk Asa’, yang kemudian kalah dari Tara Basro pemain film ‘A Copy Of My Mind’ (2015).
Marsha Timothy (Foto: Youtube Cinesuryapic)
zoom-in-whitePerbesar
Marsha Timothy (Foto: Youtube Cinesuryapic)
Pada 2017, Marsha akhirnya bertemu dengan Mouly Surya dan dipercaya untuk memerankan tokoh Marlina di film ‘Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak’. Di film tersebut, Marsha harus bisa berdialek Sumba serta melakukan berbagai adegan laga yang sadis dan mengerikan.
ADVERTISEMENT
Penantian Marsha pun membuahkan hasil karena di Festival Film Indonesia 2018 ia sukses memenangkan Piala Citra kategori ‘Pemeran Utama Wanita Terbaik’ mengalahkan dua aktris seangkatannya, Dian Sastrowardoyo dan Pirisia Nasution.
Marsha Timothy (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Marsha Timothy (Foto: Munady)
Sebagai Marlina, Marsha Timothy juga mengharumkan nama Indonesia karena memenangkan berbagai festival film internasional, termasuk Festival Film Sitges 2017 di Eropa, AFI Fest 2017 di Amerika Serikat, dan Penghargaan Film Asia 2018.
2. Kehidupan pribadi
Putri Marino juga punya kehidupan pribadi yang kerap menjadi sorotan. Hanya berpacaran beberapa bulan, Putri langsung dinikahi aktor tampan Chicco Jerikho pada Maret 2018.
Chicco Jerikho dan Putri Marino (Foto: Instagram @chicco.jerikho)
zoom-in-whitePerbesar
Chicco Jerikho dan Putri Marino (Foto: Instagram @chicco.jerikho)
Pernikahan mereka berlangsung secara tertutup dan hikmat di kampung halaman Putri di Bali. Hanya ada sahabat-sahabat dekat Putri dan Chicco yang hadir di pernikahan tersebut, seperti Wulan Guritno, Rio Dewanto, dan Baim Wong.
ADVERTISEMENT
Kabar bahagia pernikahan Putri dan Chicco sempat diwarnai isu tak sedap. Ya, Putri disebut-sebut telah berbadan dua saat menikah dengan bintang 'Filosofi Kopi' itu.
Putri kemudian melahirkan anak pertamanya pada September 2018 lalu. Bayi mungil Putri dan Chicco pun diberi nama Surinala Carolina Jarumilind.
Putri Marino dan Surinala (Foto: IG @putrimarino)
zoom-in-whitePerbesar
Putri Marino dan Surinala (Foto: IG @putrimarino)
Berbeda dari Putri yang langsung mendapat pasangan hidup ketika mulai berkarier di industri film, Marsha Timothy baru bertemu dengan tambatan hatinya, Vino G. Bastian, pada 2011.
Sebelumnya perempuan berdarah Batak-Jerman itu sempat diketahui berpacaran dengan aktor sekaligus atlet basket, Mario Lawalata, dan putra dari Ahmad Albar pentola. God Bless, Fachri Albar.
Belum genap satu tahun menjalin asmara, Vino langsung menikahi Marsha pada Oktober 2012. Sebelumnya, Vino juga diketahui sempat gagal menikah setelah berpacaran selama bertahun-tahun dengan produser dan sutradara film, Upi.
Marsha Timothy dan Vino G Bastian (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Marsha Timothy dan Vino G Bastian (Foto: Munady)
Pada 2013, Marsha dan Vino langsung dikaruniai seorang anak perempuan bernama Jizzy Pearl Bastian. Enam tahun menikah, hubungan Marsha dan Vino tidak pernah diterpa gosip miring.
ADVERTISEMENT
Selain selalu tampil harmonis, keduanya juga selalu saling support dalam pekerjaan. Terbukti dari banyaknya penghargaan film yang menjadikan mereka nominasi atau pemenang.