Rahmat, Difabel Perancang Busana yang Bermimpi Bertemu Ivan Gunawan

23 Maret 2018 11:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rahmat, difabel asal Bandung yang piawai mendesain (Foto: Instagram @hidayat6700)
zoom-in-whitePerbesar
Rahmat, difabel asal Bandung yang piawai mendesain (Foto: Instagram @hidayat6700)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keterbatasan fisik tak serta merta membuat beberapa orang mengubur mimpinya dalam-dalam. Contohnya, Rahmat Hidayat, pria 24 tahun asal Bandung.
ADVERTISEMENT
Meski kaki dan tangan Rahmat tak bisa digerakkan layaknya kebanyakan orang, ia tetap berusaha merajut mimpinya. Setiap hari, pria yang akrab disapa Rahmat ini menggoreskan pensil-pensil warnanya di atas selembar kertas untuk mendesain sebuah busana.
Hasilnya tak bisa diremehkan, walaupun bukan seorang desainer profesional, karya Rahmat mendapat banyak pujian dari warganet. Nyatanya, Rahmat belajar mendesain busana secara autodidak.
Kegemaran Rahmat mendesain bermula dari hobinya menggambar. Dari menggambar kemudian mulai mencoba dan akhirnya juga menjadi hobi.
"Kalau masalah gambar menggambar itu memang hobi saya dari kecil. Tapi kalau mendesain baju itu awalnya saya iseng-iseng saja tapi lama kelamaan jadi hobi," ujar Rahmat saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Jumat (23/3).
Baik menggambar, maupun mendesain semua dipelajari Rahmat secara autodidak. Rahmat mengaku cukup terinspirasi oleh desainer kondang Ivan Gunawan (Igun) dan juga drama tentang fesyen asal Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
"Ya saya belajar sendiri itu saya terinspirasi dalam serial Korea, King Fashion, dan juga desainer lainnya ya itu Kak Igun. Saya sangat suka sekali melihat model-model baju Kak Igun, nah dari situ datanglah hobi saya ini," kata pria yang juga aktif merajut kerajinan tangan itu.
Memiliki bakat luar biasa dalam mendesain nyatanya tak membuat Rahmat didukung sepenuhnya oleh keluarganya. Rahmat harus memperjuangkan mimpinya di tengah dukungan yang terbatas.
"Ya, mendukung tapi yang paling mendukung ya itu mama sama nenek saya, kalau yang lainnya belum sepenuhnya karena mereka masih berpikir bahwa gambar saya belum bisa menghasilkan apa-apa," cerita dia.
Ya, desain karya Rahmat memang belum jelas ke mana muaranya. Namun, ia terus menggenggam asa supaya impiannya itu bisa tersalurkan, salah satunya yaitu dengan bertemu Ivan Gunawan.
ADVERTISEMENT
"Belum, justru saya masih mencari orang yang tepat buat ngembangin bakat saya. Saya berharap sih ketemu Kak Igun. Belum ke mana-mana, masih numpuk saja di rumah," ungkap Rahmat.
Meski begitu, Rahmat tetap menjalani hari-harinya dengan penuh semangat dan harapan. Ia pun berpesan kepada para difabel sepertinya untuk jangan menyerah dan terus berkarya.
"Pesan saya buat para difabel di seluruh dunia jangan pernah menyerah dengan keadaan yang kalian miliki karena di mana ada kekurangan di situ pula ada kelebihan yang luar biasa, jangan menyerah buat wujudkan mimpi kalian teruslah berkarya dan berkarya," pungkas Rahmat.