Ridwan Kamil Curhat soal Kenangannya di Tahun 1990

11 Februari 2019 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) berbincang dengan pemeran Milea dalam film Dilan, Vanesha Prescilla (tengah) saat jumpa pers di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/2). Foto: Ainul Qalbi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) berbincang dengan pemeran Milea dalam film Dilan, Vanesha Prescilla (tengah) saat jumpa pers di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/2). Foto: Ainul Qalbi/kumparan
ADVERTISEMENT
Film 'Dilan 1991' akan dirilis serentak di seluruh Indonesia pada 28 Februari mendatang. Tetapi, khusus di Bandung, Jawa Barat, film yang diangkat dari novel karangan vokalis band The Panas Dalam, Pidi Baiq itu akan diputar secara serentak di seluruh bioskop di kota yang menjadi latar belakang film tersebut mulai 24 Februari.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bahkan ikut terlibat dalam pembuatan film itu. Ia kembali menyumbangkan bakat aktingnya setelah sebelumnya juga berperan dalam film 'Dilan 1990'.
Bagi Ridwan Kamil, keterlibatannya di film yang mengambil setting tahun 1990-an tersebut memiliki alasan tersendiri. Sebab, menurutnya, tahun 1990 meninggalkan banyak kenangan dalam hidupnya.
"(Tahun) 1990 saya diputusin pacar pertama, tapi percayalah pada skenario Tuhan yang lebih baik. Tahun 1990 juga ayah saya meninggal dunia, agak berat buat saya, enggak lihat saya lulus di ITB, enggak lihat saya menikah dan lain sebagainya," ujar Ridwan Kamil saat ditemui baru-baru ini.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) berbincang dengan pemeran Milea dalam film Dilan, Vanesha Prescilla (kedua kanan) saat jumpa pers di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/2). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Ia bahkan menyebut gaya Dilan merupakan cerminan gayanya ketika masih duduk di bangku SMA. "Dilan ini kan gayanya saya pas SMA banget, motornya," kata Emil.
ADVERTISEMENT
Emil juga mencetuskan tanggal 24 Februari mendatang sebagai 'Hari Dilan'. Hal ini merupakan bentuk apresiasinya terhadap serial film Dilan yang telah mempromosikan Jawa Barat, terutama Kota Bandung.
Bahkan, ia berencana menjadikan Bandung sebagai kota yang ramah bagi sineas. Ia berencana membuat kantor yang khusus untuk mengurus perizinan dan penyewaan alat perfilman di Bandung.
"Kemungkinan bikin kantor khusus untuk film di Bandung kayak di New Zealand, jadi kalau mau syuting, enggak punya alat, bisa sewa di situ. Bukan tidak mungkin kalau Dilan viral, heboh, orang senang ke Bandung, Jawa Barat kemudahan itu bisa diformalkan," ungkap Emil.