Rio Dewanto Tak Pakai Stuntman di Film Action 'Foxtrot Six'

27 Oktober 2018 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rio Dewanto di film action Foxtrot Six (Foto: MD Pictures/Rapid Eye)
zoom-in-whitePerbesar
Rio Dewanto di film action Foxtrot Six (Foto: MD Pictures/Rapid Eye)
ADVERTISEMENT
Aktor Rio Dewanto terlibat dalam film 'Foxtrot Six' yang rencananya tayang di bioskop pada awal tahun 2019. Saat mengisi talkshow di Ideafest 2018, Rio mengungkapkan kebahagiaannya lantaran bisa ikut serta dalam film yang diproduseri oleh Mario Kassar.
ADVERTISEMENT
"Proyek ini bagus dari segi pendalaman karakter, koreografinya yang dilatih oleh tim Ikko Uwais juga profesional banget. Pengalaman luar biasa sih, enggak pernah gue rasain sebelumnya,” kata Rio di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (26/10).
Main di film aksi menjadi tantangan tersendiri buat Rio Dewanto. Sebab, pria berusia 31 tahun itu, tidak memiliki latar belakang sebagai atlet bela diri. Walau begitu, Rio tak gentar. Ia tetap menjalani adegan aksi, bahkan tanpa bantuan dari stuntman.
"Gua bukan atlet martial art, tapi gue pengin kasih lihat kalau gue mampu. Memang Randy Rompies menyediakan stuntman, tapi dia tidak kerja. Hanya mendampingi,” tutur Rio seraya tertawa.
Meski tanpa stuntman, Rio tidak mengalami cedera saat melakukan proses syuting. Sebab, menurut dia, Mario beserta dua produser lain, Randy Rompies dan Wanyi Hindrawan memperhatikan berbagai hal, mulai dari koreografi, asupan nutrisi, hingga pola latihan.
ADVERTISEMENT
“Film ini standar film Hollywood banget. Gue enggak pernah main film Hollywood sih, tapi dari yang gue tahu sih begitu. Semoga bisa jadi benchmark film Indonesia ya. Kami syuting saja maksimal 12 jam dan itu menjaga mood dan fokus pemain banget,” ucap Rio.
Aktor Verdi Solaiman yang juga terlibat di film ‘Foxtrot Six’, sependapat dengan Rio. Sudah ikut di proyek film tersebut sejak 2010, Verdi menjabarkan alasannya mau terus bertahan dan percaya pada kinerja tim rumah produksi Rapid Eye Pictures.
Rio Dewanto berperan sebagai prajurit bernama Bara (Foto: MD Pictures/Rapid Eye)
zoom-in-whitePerbesar
Rio Dewanto berperan sebagai prajurit bernama Bara (Foto: MD Pictures/Rapid Eye)
“Sejak Randy kasih skrip, yang bikin kami stay adalah taste-nya film ini yang beda. Dengan budget minim, itu udah kelihatan yang mau dibikin kualitasnya seperti apa. Kami juga enggak pernah mimpi bisa ketemu produser ‘Rambo’ dan ‘Terminator’ sekelas Mario Kassar,” ujar Verdi.
ADVERTISEMENT
Dalam talkshow tersebut, hadir pula Kalvin Irawan, CG Supervisor dari Lumine Studio, yang membantu proses CGI di film ‘Foxtrot Six’. Ia secara gamblang menjelaskan proses panjang penggarapan CGI di film tersebut agar terasa nyata dan tidak kampungan.
“Ada 3D scanning untuk menambil tubuh si aktor untuk kemudian diperagakan CGI-nya. Ini belum pernah ada di Indonesia sepertinya. Semua di-scan, bentuk badan sampai rambut dan detail mata manusia. Dari 3D scan sudah lumayan, tapi masih kurang detail. Untuk mikro detailnya mempergunakan clay. Semua karakter di ‘Foxtrot Six’ di-scan, tapi kami pilih mana yang perlu di detailin,” ucap Kalvin.
Rio Dewanto di acara Foxtrot Six. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rio Dewanto di acara Foxtrot Six. (Foto: Alexander Vito/kumparan)
Latar belakang film ini berkisah bagaimana dunia akan berubah sejak menurunnya bahan-bahan pokok yang akan semakin langka. Hingga saat itu tiba, bahan panganlah yang akan paling dicari oleh umat manusia.
ADVERTISEMENT
"Masa depan semua akan memperebutkan pangan. Pangan akan menjadi komoditi utama yang diperjuangkan semua orang dan bagaimana dunia akan terbentuk olehnya," ucap sutradara Randy Korompis beberapa waktu lalu.
Indonesia, sebagai negara yang berdiri di atas garis ekuator menjadi salah satu tempat yang akan dicari-cari orang untuk mendapatkan sumber daya tersebut. Jadi, film ini akan bercerita seputar kondisi itu. Proses pengambilan gambar akan dilakukan di wilayah Jabodetabek.