Roro Fitria: Mama Pengen Banget Saya Segera Menikah

16 Oktober 2018 11:29 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roro Fitria sempat menangis usai persidangan. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Roro Fitria sempat menangis usai persidangan. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Di tengah duka akibat kepergian sang ibunda--Retno Winingsih, ada satu keinginan almarhumah yang hingga kini selalu diingat Roro Fitria. Perempuan berusia 28 tahun itu membeberkannya kala ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (16/10).
ADVERTISEMENT
"Mama pengen banget supaya saya bisa segera menikah dan bisa dipertemukan jodoh yang tepat bagi saya," ungkap pemain film 'Bangkitnya Suster Gepeng' tersebut.
Kesedihan Roro bertambah setiap ia mengingat keinginan sang ibunda. Bagaimana tidak, sebelum mampu mewujudkannya, Retno lebih dulu dipanggil Tuhan pada Senin (15/10) kemarin--ketika Roro mendekam di Rumah Tahanan Negara Klas IIA, Jakarta Timur, alias Rutan Pondok Bambu setelah terjerat kasus penyalahgunaan narkotika.
"Saya sangat sedih, sangat down. Saya bisa berencana--sebaik apa pun planning saya, cuma Allah SWT Yang Mahakuasa yang memang sudah menakdirkan Mama wafat kemarin. Itu di luar kapasitas saya. Saya hanya bisa istigfar dan selalu mendoakan Mama saya," tuturnya dengan nada penuh duka.
Roro Fitria bersama ibunya di PN Jaksel, Kamis (30/8/18). (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Roro Fitria bersama ibunya di PN Jaksel, Kamis (30/8/18). (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Dalam kesempatan yang sama, Roro mengenang momen-momen terakhirnya bersama sang ibunda. Menurut pemain sinetron 'Islam KTP' itu, ibundanya sangat sering menangis sejak beberapa waktu belakangan.
ADVERTISEMENT
"Mama sebelumnya selalu kuat. Apa pun yang terjadi, Mama tough gitu. Cuma, akhir-akhir ini Mama selalu nangis, nangis, nangis," beber Roro Fitria.
Tak hanya saat mengunjungi Roro di rutan atau mendampingi dalam sidang, almarhumah juga selalu menangis ketika mereka saling melepas rindu melalui sambungan telepon.
"Saya bilang, 'Mama jangan nangis, nanti Mama tambah sakit. Mama harus kuat biar saya juga kuat menjalaninya.' Jadi, enggak tahu, ada satu hal yang ingin disampaikan Mama, tapi tidak tersampaikan, entah apa," ujar perempuan kelahiran 29 Desember 1989 tersebut.
Roro mengaji bersama mamanya di PN Jaksel. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Roro mengaji bersama mamanya di PN Jaksel. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Pertemuan terakhir Roro dan ibundanya terjadi pada Kamis (11/10) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Kala itu, mendiang Retno mendampingi sang putri menghadapi replik atau tanggapan dari jaksa atas nota pembelaan alias pleidoi yang telah disampaikan pada sidang sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Mama selalu pengin bisa bareng sama saya terus, sampai setiap mau masuk ke mobil tahanan dan mau dipulangkan ke Rutan Pondok Bambu itu Mama selalu melambaikan tangan dan dadah-dadah terus. Padahal, tangan Mama baru sakit," tandas Roro Fitria.