Saat Pertemuan Meghan Markle dan Putri Michael Canggung Karena Bros

24 Desember 2017 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putri Michael dari Kent. (Foto: YouTube The Royal News)
zoom-in-whitePerbesar
Putri Michael dari Kent. (Foto: YouTube The Royal News)
ADVERTISEMENT
Pertemuan Putri Michael dari Kent dengan Meghan Markle menjadi canggung lantaran sebuah bros perempuan kulit hitam. Atas kejadian itu, Putri Michael menyampaikan permintaan maafnya pada Meghan.
ADVERTISEMENT
Meghan Markle bertemu untuk pertama kalinya dengan bangsawan Inggris dalam sebuah jamuan makan siang di Istana Buckingham. Di antara yang hadir, ialah Putri Michael dari Kent yang mengenakan sebuah bros berhias emas berbentuk perempuan Afrika.
Siapa sangka, bros itu dianggap rasis di tengah kehadiran Meghan, yang ibunya adalah seorang Afrika-Amerika.
Meghan Markle (Foto: AFP/Daniel Leal-Olivas)
zoom-in-whitePerbesar
Meghan Markle (Foto: AFP/Daniel Leal-Olivas)
Putri Michael pun menyampaikan permintaan maaf melalui juru bicaranya.
"Putri Michael sangat menyesal telah menyinggung sejumlah pihak," tulisnya dalam sebuah keterangan, dikutip dari Huffington Post, Minggu (24/12).
Hingga kini, Meghan belum secara terbuka menanggapi kontroversi seputar bros Putri Michael.
Meski demikian, hal ini bukanlah kali pertama Putri Michael dikabarkan telah berlaku rasis. Pada 2004 silam, ia melontarkan kalimat menyinggung pada sekelompok warga kulit hitam di sebuah restoran di New York, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Kembali sana ke daerah jajahan," sahut Michael kala itu, dilansir New York Times.
Sebagai informasi, bros perempuan Afrika bergaya seni Eropa yang dikenakan Putri Michael itu dikenal dengan sebutan blackamoor. Menurut Universitas New York, blackamoor sudah ada sejak abad ke-16 dan menjadi penggambaran atas tubuh serta wajah orang kulit hitam dari Afrika Utara dan Timur Tengah.
Kini, blackamoor dianggap kuno, ofensif, dan bentuk romantisasi perbudakaan orang kulit hitam.
Salah satu merek ternama yang pernah dikecam karena blackamoor ialah Dolce & Gabbana. Pada 2013, D&G menghadirkan anting dan pola blackamoor dalam koleksi musim seminya.
"Blackamoor merupakan suatu tren kemewahan Eropa yang mengganggu karena menjadikan tubuh kulit hitam sebagai aksesoris serta mengingatkan pada sejarah budak di Eropa," tulis laman berita The Root dalam artikelnya bertajuk Ancient Practice Sparks a Rapper's Outrage pada 2012.
ADVERTISEMENT