Sedang Bulan Madu, Femmy Permatasari Khawatir Penembakan Christchurch

15 Maret 2019 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Femmy Permatasari. Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Femmy Permatasari. Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Kebahagiaan tengah menyelimuti pesinetron Femmy Permatasari. Perempuan 45 tahun ini telah resmi menjadi istri dari Alfons Martinus usai melangsungkan pernikahan di Selandia Baru pada 14 Maret 2019.
ADVERTISEMENT
Kini Femmy Permatasari dan Alfons tengah menikmati bulan madu bersama. Namun, di balik kebahagiaan, ada rasa was-was di benak pemain sinetron ’Tuyul dan Mbak Yul’ ini.
Sebabnya ialah peristiwa penembakan 2 masjid di Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3). “Kaget dengar beritanya dan agak khawatir juga karena masih di negara yang sama denganku,” kata Femmy Permatasari kepada kumparan, Jumat (15/3).
Namun, pemain sinetron ‘Anugerah’ ini menyatakan lokasi penembakan dan tempatnya berada jaraknya jauh. Ia saat ini berada di Auckland.
“Kebetulan jauh dari kota Auckland. Saya juga kaget sekali, cuma aman, deh, cukup jauh kejadiannya. Kami di North Island, itu di South Island kejadiannya,” ucap Femmy.
Femmy Permatasari resmi menikah. Foto: Instagram @femmypermatasari
Sebetulnya, Femmy dan Alfons berencana untuk berbulan madu ke kawasan di South Island. Christchurch menjadi salah satu destinasi tujuan mereka.
ADVERTISEMENT
Lantaran ada peristiwa penembakan, Femmy akhirnya memutuskan mengurungkan niatannya untuk menikmati waktu berdua di South Island. “Kami tetap di North Island aja,” tutup Femmy Permatasari.
Sejumlah kerabat berduka setelah insiden penembakan terjadi di masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
Perdana Menteri New Zealand, Jacinda Ardern menyebut aksi penembakan tersebut sebagai ulah ‘teroris’. Dilaporkan 40 orang meninggal dunia akibat peristiwa itu.
Sejauh ini, aparat keamanan melaporkan telah menangkap empat pelaku terduga teror itu.
"Keempatnya sama sekali tak ada dalam daftar pantauan aparat keamanan selama ini," ujar PM Ardern kepada awak media setelah serangan berlangsung.
Adanya kejadian tersebut, Pemerintah Indonesia meminta Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Christchurch, Selandia Baru, untuk waspada.