Seksualitas dalam Permainan Truth or Dare

24 Oktober 2017 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truth or Dare (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Truth or Dare (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Putri pasangan Ruth Sahanaya dan Jeffry Waworuntu, Nadine Emmanuelle Waworuntu, tengah menjadi sorotan. Hal itu lantaran, beredar video dia tengah berciuman dengan putra artis Venna Melinda, Verrell Bramasta di media sosial .
ADVERTISEMENT
Menjadi bulan-bulanan netizen dengan beredarnya video yang seharusnya bersifat pribadi itu, Nadine pun angkat bicara.
Perempuan 22 tahun itu menjelaskan, peristiwa dalam video tersebut telah lama terjadi dan dilakukan ketika dia bersama teman-temannya, termasuk Verrell, tengah bermain truth or dare.
"Itu sudah video lama. Memang lagi truth or dare. Anak-anak zaman sekarang, we play that game all the time kayak, ya sudah, main truth or dare. Kebetulan waktu itu aku dapat dare-nya disuruh ciuman sama Verrell. Makanya, di video agak lama karena sambil dihitung kan," ujar Nadine.
Ilustrasi Truth or Dare (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Truth or Dare (Foto: Shutterstock)
Permainan truth or dare memang populer di kalangan remaja hingga dewasa. Seperti main kartu, truth or dare menjadi pilihan favorit ketika berkumpul bersama teman.
ADVERTISEMENT
Jumlah pemain yang dibutuhkan dalam permainan ini bisa dua orang atau lebih. Aturan dan cara mainnya bisa sangat sederhana. Para pemain duduk melingkari meja, lalu sebuah benda, biasanya botol, dibaringkan dan diputar. Pemain yang ditunjuk ujung botol ketika putaran berhenti akan diberikan dua pilihan, yakni truth atau dare.
Memilih truth, berarti si pemain harus memberikan jawaban jujur atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Sedangkan jika memilih dare, si pemain harus melakukan apapun tantangan yang diberikan kepadanya.
Tidak diketahui pasti kapan permainan ini tercipta. Namun, diyakini permainan sudah ada sejak awal abad ke-17.
E. Cobham Brewer dalam Dictionary of Phrase and Fable (1898), menyebut ada sebuah permainan yang dimainkan saat natal yang mirip dengan permainan truth or dare masa kini.
ADVERTISEMENT
Dalam buku tersebut tertulis, seorang pemain mengajukan sebuah pertanyaan dan perintah ke pemain lainnya. Jika pemain tersebut tidak bisa menjawab pertanyaan atau melakukan perintah seperti yang diberikan, maka dia harus membayar denda atau menjalani hukuman.
Joseph Strutt dalam bukunya, Sports and Pastimes of the People of England (1903), menyebut permainan ini mirip seperti yang digambarkan oleh Julius Pollux, cendekiawan Yunani kuno, yaitu raja akan memilih perintah yang diajukan orang banyak untuk dilakukan oleh sekelompok orang lainnya.
Ilustrasi truth or dare (Foto: Canva)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi truth or dare (Foto: Canva)
Dalam perkembangannya, permainan truth or dare kerap bersinggungan dengan seksualitas. Mereka yang bermain truth or dare memberikan tantangan dengan orientasi seksual seperti sentuhan, ciuman, atau membuka pakaian.
Dalam sebuah jurnal yang berjudul Truth or Dare: Sexual Networks, Friendship Networks, and Risk Behavior in an Informal Gay Group, disebutkan bahwa truth or dare sering dimainkan dalam pesta, dan tantangan yang diberikan sering bersifat seksual.
ADVERTISEMENT
Keterkaitan permainan truth or dare dengan seksualitas salah satunya digambarkan dalam film dokumenter Madonna yang berjudul 'Madonna Truth or Dare' (1991).
Dalam film yang memuat kegiatan Madonna selama tur konser dunia bertajuk Blond Ambition World Tour itu terdapat dialog Madonna dengan penarinya mengenai permainan truth or dare.
Dancer: Truth or dare, Madonna? Madonna: Right now? Madonna: Let me ask you. Have you ever been f****ed up the ass? Truth or dare? Dancer : Dare. Madonna: Ok. Unzip your pants and take your d**k out right now. Dancer: No way! Madonna: Way!
Meski begitu, sejatinya pilihan tetap ada di tangan para pemainnya. Baik pertanyaan atau tantangan, merekalah yang menentukan.