'Shebabs of Yarmouk' Jadi Film Pembuka di Tolerance Film Festival

7 November 2018 20:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tolerance Film Festival (Foto: Inisiator Tolerance Film Festival)
zoom-in-whitePerbesar
Tolerance Film Festival (Foto: Inisiator Tolerance Film Festival)
ADVERTISEMENT
Toleransi Film Festival hadir untuk ketiga kalinya dalam rangka memperingati Hari Toleransi Sedunia yang jatuh setiap tanggal 16 November. Acara tersebut akan dilangsungkan mulai Kamis (15/11) hingga (18/11) yang bertempat di Auditorium Institut Français d'Indonésie di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Tolerance Film Festival 2018 ini diselenggarakan dengan tujuan merayakan keberagaman agama, budaya dan etnis/ras. Penyelenggara berharap jika film-film yang dihadirkan bisa mengedukasi, memberi informasi, dan menghadirkan perspektif baru tentang isu-isu yang ada di Timur Tengah.
Timur Tengah sendiri dipilih karena minat masyarakat Indonesia memiliki minat yang tinggi atas isu di kawasan ini. Selain itu, rasa ingin tahu masyarakat juga terlihat cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari respons penonton yang tinggi di dua kali acara Tolerance Film Festival.
Tolerance Film Festival 2018 menyuguhkan sederet film tentang identitas diri yang penting dan berharga bagi setiap manusia. 'Shebabs of Yarmouk', film garapan sutradara Prancis, Axel Sinz, didapuk menjadi film pembuka di gelaran ini.
ADVERTISEMENT
Film tersebut bercerita tentang kehidupan Hassan Hassan, seorang Arab Palestina kelahiran Suriah yang hidup di kamp pengungsian Palestina di Yarmouk, Suriah, selama tahun 2009 hingga 2011. Setelah film dokumenter ini selesai digarap, konflik di Suriah menyasar Yarmouk. Hassan Hassan, sang tokoh utama, ditahan pemerintah Suriah dan tewas di penjara tahun 2013.
Selain itu, film drama 'The Syrian Bride' yang berkisah tentang seorang pejuang pendukung mantan presiden Suriah, Hafez al-Assad, yang hidup di Dataran Tinggi Golan dan mengalami kesulitan saat anaknya akan menikah dengan pria Suriah dari Damaskus, ibukota Suriah, hanya karena perbedaan kewarganegaraan meski sama-sama orang asli Suriah dan beragama sama.
Belenggu identitas tidak selamanya menjadi persoalan ketika cinta menjerat seperti yang diangkat dalam film drama “Dancing Arabs”. Namun identitas dapat pula menjadi problem dan memotivasi pembunuhan seperti yang diangkat dalam film dokumenter “Remember Baghdad” dan “Nina Bobo Untuk Bobby”.
ADVERTISEMENT
Tolerance Film Festival 2018 juga menampilkan film dokumenter berjudul 'East Jerusalem/West Jerusalem', 'The Field', dan 'Widhdrawal from Gaza' untuk para penggemar isu konflik antara Israel dan Palestina. Sedangkan film drama komedi terkait konflik tersebut diangkat dalam 'The 90 Minutes War'.
Para mahasiswa diberikan film 'Once in a Lifetime' dan 'Hate Spaces' yang berkisah tentang radikalisme yang berkembang di kampus-kampus Amerika Serikat, sebagaimana yang dicemaskan akan terjadi di Indonesia, di kemudian hari.
Tak hanya menyajikan pemutaran film, Tolerance Film Festival 2018 juga akan menghadirkan diskusi toleransi dengan judul 'Toleran Terhadap Intoleransi?'. Alto Luger, aktivis keberagaman dan Satria Adhitama, dosen Pancasila di sebuah universitas negeri akan menjadi pembicara di acara diskusi tersebut.
ADVERTISEMENT
Para penonton juga bisa mengikuti lomba penulisan resensi film yang ditonton dengan hadiah uang masing-masing Rp 500 ribu untuk 10 penulis terbaik yang dipilih oleh juri. Tolerance Film Festival dibuka secara umum dan tidak dipungut biaya.
Sejumlah donatur membantu penyelenggaraan acara ini yakni Hizki Laluyan (Belanda), Sigit Condrokusumo (Surabaya) dan Chris Koesoema (Papua). Seluruh film yang ditayangkan adalah film resmi, bukan bajakan atau mengungguh tanpa izin dari pemilik film karena atas izin dan sudah membayar hak siar.
Tolerance Film Festival pertama kali dilaksanakan di Jakarta pada tahun 2016. Acara itu diikuti dengan road show di sepuluh lokasi di empat kota yaitu Jakarta, Bandung, Purwokerto dan Makassar. Tahun 2017 Tolerance Film Festival berlangsung di Jakarta di dua lokasi yaitu IFI dan @america serta pemutaran film di Serang, Depok, Salatiga dan Jogyakarta.
ADVERTISEMENT
Tolerance Film Festival 2018 mengundang para peminat film, mahasiswa, pelajar, aktivis interfaith, orangtua dan masyarakat pencinta toleransi dan keberagaman serta media massa untuk datang menonton 11 film dalam Tolerance Film Festival 2018. Jadwal lengkap dan sinopsis film bisa dilihat di halaman Facebook @ToleranceFilmFestival.