Tamara Bleszynski dan Kegemarannya Memasak

Tamara Bleszynski (Foto: Munady Widjaja )

Tak hanya mumpuni dalam berakting, Tamara Bleszynski rupanya juga jago memasak. Hingga kini, memasak masih menjadi kegemaran aktris berusia 43 tahun tersebut.

Beberapa tahun lalu, Tamara pernah menempuh sekolah masak di Jakarta Culinary Center. Selama dua tahun, ia mempelajari, mempraktikkan, dan menguasai berbagai jenis masakan.

Dengan penuh percaya diri, Tamara berkisah bahwa dirinya telah menguasai cara membuat masakan apa pun.

"Enggak ada yang belum bisa. Iya, sudah bisa semua. Tapi, karena aku suka banget sayur, seringnya masak sayur-sayuran. Masakan andalanku itu tumis-tumisan, kayak brokoli cah jamur pakai saus tiram," ujar Tamara ketika bertandang ke kantor redaksi kumparan baru-baru ini.

Pemain sinetron 'Wah Cantiknya' itu bahkan sempat bekerja sebagai sous chef di Negev Resto pada 2011 lalu, selama sekitar enam hingga delapan bulan. Ia terpaksa melepas pekerjaan tersebut saat memutuskan pindah dan menetap di Bali. Hanya saja, hingga kini Tamara masih mengelola restoran di Hotel Bukit Indah Puncak, Jawa Barat, miliknya.

"Sekarang sudah di Bali. Jadi, masak buat anak dan buat aku pribadi saja, deh," ucap pemain film 'Bodyguard Ugal-ugalan' tersebut sembari tersenyum.

Meski tak lagi menjadi seorang chef, Tamara Bleszynski mengaku tetap gemar mengeksplorasi kemampuannya dalam memasak. Ia juga merasa cukup puas tatkala saat ini hanya memasak untuk diri sendiri dan sang putra, Kenzou Leon Blezynski Lewis.

"Dia paling suka spageti buatan aku. Nasi goreng juga dia suka. Karena aku enggak makan ayam atau daging, aku juga enggak masak itu. Paling ikan pakai mentega saja, garam sama merica, terus lemon, di-marinade setengah jam, kemudian digoreng. Itu dia suka banget," tutur Tamara.

Tamara Bleszynski di kumparan. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)

Tak hanya Tamara Bleszynski, mantan suaminya, Mike Lewis, pun ternyata jago memasak. Alhasil, mereka berdua kerap bertukar ilmu terkait hal tersebut.

"Kadang-kadang, kalau ada event tertentu--walaupun kami sudah berpisah kan kami suka kumpul--nah kadang-kadang kami masak bareng, kayak barbeque, bersama seluruh keluarga juga," kata Tamara sambil merekahkan senyum.

Lantas, apa masakan yang menurut Tamara paling sulit dibuat?

"Semua punya tingkat kesulitan masing-masing. Tapi, untuk cake, especially decorative cake, itu butuh kesabaran yang luar biasa karena kan menunggu. Sementara aku lebih senang hot kitchen, yang langsung, langsung dimasak gitu, daripada harus menunggu lama, sudah gitu harus didekorasi lagi. Sebenarnya, bukan susah, tapi enggak suka karena harus menunggu," tandas Tamara.