Tiga Tahun Dipacari Bule, Paramitha Rusady Belum Ingin Menikah

Paramitha dan Hans (Foto: Andre Josua/kumparan)

Beberapa waktu lalu, aktris Paramitha Rusady dilanda kesedihan. Ayahnya tercinta, Yus Rusady Wirahaditenaya, menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, pada 19 September lalu.

Kala itu, kekasih Paramitha, Hans de Kraker, terlihat setia menemani dirinya yang sedang dirundung kesedihan. Ya, kekasih Paramitha ini memang selalu hadir menemaninya di berbagai acara.

Pesinetron 'Hati Seluas Samudera' ini mengatakan bahwa hubungannya dengan Hans sudah berjalan selama 3 tahun lebih setelah sempat putus selama 1 tahun. Alasannya, karena kesibukkan masing-masing.

"Sebenarnya sudah hampir 4 tahun (pacaran), tapi kita sempet off dulu setahun karena waktu itu masa penjajakan," kata Paramitha sambil menggandeng Hans saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Ayah dan pacar Paramitha Rusady (Foto: Instagram/@hansdekraker)

Meski sudah lama pacaran, wanita berusia 51 tahun itu menjelaskan bahwa ia dan Hans masih perlu waktu untuk memutuskan ke jenjang pernikahan. Karena, status Paramitha dan Hans adalah single parent, sehingga butuh pemikiran yang panjang dan matang.

"Usia sekarang ini, hidup itu bukan cuma cinta saja. Jadi, ada kehidupan yang jadi tanggung jawab saya sebagai single parent. Jadi, enggak bisa tiba-tiba dua kubu ini langsung 'breg' gitu," terang mantan istri Gunawan itu.

"Kan, kalau remaja menikah, mereka enggak membawa apa-apa, jadi agak lebih muda. Ini 'kan data kita sudah penuh mau dikemanakan, ini kehendak Allah, kalau berkenan pasti akan dikabarin. Putusan kami ini biarlah menjadi ada campur tangan Allah, tanpa itu semua kami enggak akan mungkin," sambungnya.

"Keputusan harus lebih cerdas, wise," timpal Hans.

Baru-baru ini, Hans dipercaya untuk ikut bermain di film 'Bulan Terbelah di Langit Amerika.' Dia memerankan tokoh Philipus Brown, seorang filantropi yang peduli pada isu kemanusiaan di Timur Tengah. Padahal awalnya, ia ingin membangun sebuah perusahaan IT di Indonesia.

"Jadi, semua kehendak Allah", tutur Hans yang merupakan pria berdarah Belanda yang kini mualaf itu.