news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Travis Barker Fobia Naik Pesawat Terbang

8 Mei 2018 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Travis Barker (Foto: AFP/Valerie Macon)
zoom-in-whitePerbesar
Travis Barker (Foto: AFP/Valerie Macon)
ADVERTISEMENT
Drummer band pop punk Blink-182, Travis Barker, terkenal aktif dengan berbagai proyek musiknya. TRV$DJAM, proyek drum dan DJ bersama DJ AM, adalah salah satu proyek solonya yang paling fenomenal meski hanya bertahan selama satu tahun.
ADVERTISEMENT
Bukan prestasi atau pun penghargaan, TRV$DJAM menjadi fenomenal dikarenakan kecelakaan pesawat yang mereka alami pada 20 September 2008. Mulanya, Travis dan kawan-kawan hendak bertolak dari Carolina Selatan menuju California menggunakan jasa Learjet, sebuah maskapai penerbangan berupa pesawat jet.
Saat pesawat sudah sedikit terangkat untuk terbang, seketika kerusakan pun terjadi dan seluruh badan pesawat terbakar hingga jatuh ke jalan. Asisten Barker, Chris Barker, dua kru, dan seorang penjaga keamanan tewas seketika. Meski berhasil selamat, DJ AM dan Barker mengalami luka bakar tingkat dua dan tiga yang cukup parah.
Kecelakaan Pesawat Travis Barker (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan Pesawat Travis Barker (Foto: Wikimedia Commons)
Pascakecelakaan, Barker diharuskan untuk menjalani perawatan intensif selama 4 bulan, termasuk menjalani 27 prosedur operasi untuk menyembuhkan kulitnya. Dilansir NME, Barker yang tidak kuat menahan penderitaan itu sempat menawarkan beberapa temannya uang berupa Rp 14 miliar untuk membunuhnya.
ADVERTISEMENT
“Petugas medis harus menyingkirkan telepon genggamku dari dalam ruangan karena aku sering menghubungi teman-temanku. Aku menelepon dan berkata, 'Aku akan berikan Rp 14 miliar pada siapa pun. Aku ingin mati',” ungkap Barker.
Meski pada mulanya tak mau banyak bicara terkait kecelakaan pesawat yang menimpa serta menghabisi nyawa rekan-rekannya, Barker akhirnya mau bicara secara detail mengenai peristiwa nahas yang dialaminya saat itu.
“Pesawat dan tanganku terbakar. Aku lepaskan sabuk pengaman dan lompat ke tangki oli. Pada dasarnya, aku ingin membakar habis tubuhku,” kata drummer yang juga tergabung dalam +44 dan Box Car Racer itu.
“Tubuhku penuh dengan bahan bakar pesawat, tak ada yang bisa memadamkan api itu. Aku telanjang saat itu. Aku berlari, entah bagaimana, aku menjauh dan pesawat pun meledak,” tambahnya.
Travis Barker (Foto: Instagram @travisbarker)
zoom-in-whitePerbesar
Travis Barker (Foto: Instagram @travisbarker)
Berawal dari insiden tersebut, saat Blink-182 kembali aktif pada 2009, Barker meminta pada semua tim--termasuk para personel lain, Mark Hoppus dan Tom DeLonge--untuk mengambil panggung di kawasan Amerika Serikat saja. Dalam kata lain, Barker hanya ingin tampil di tempat yang bisa ditempuh menggunakan jalur darat.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata Blink-182 terus bertahan hingga bertahun-tahun. Fans dari seluruh dunia pun meminta mereka untuk mengadakan konser di negara mereka masing-masing. Akhirnya, pada 2013, saat menyapa fans di Australia, posisi Barker harus digantikan oleh Brooks Wackerman, drummer Bad Religion dan Tenacious D, karena fobia pesawat Barker yang tak kunjung hilang.
“Konser di Australia akan tetap digelar tapi kami tahu akan sangat sulit bagi Travis untuk mengalahkan fobia pesawatnya setelah kecelakaan hebat yang terjadi tahun 2008. Oleh karena itu, kami akan mengajak Brooks Wackerman (Bad Religion, Tenacious D) untuk mengisi posisi drum. Kami cinta fans Blink-182 di Australia dan konser takkan mungkin dibatalkan,” kata para personel Blink-182 dalam pengumuman tertulis yang mereka sebarkan di media sosial kala itu.
Travis Barker dengan blink-182 (Foto: Dok. Adam Elmakias)
zoom-in-whitePerbesar
Travis Barker dengan blink-182 (Foto: Dok. Adam Elmakias)
Saat ini, Barker sedang berkonsentrasi penuh untuk mengalahkan fobianya pada pesawat dan perjalanan jauh. Dilansir NME, berlari menjadi metode yang Barker gunakan untuk relaksasi serta menenangkan diri selain bermain musik.
ADVERTISEMENT
“Kuhabiskan banyak waktu untuk berolahraga, biasanya aku akan berlari selama satu setengah jam sehari. Aku juga biasa bermain drum selama 2 hingga 3 jam dan berdiam dalam studio, membuat musik,” ujarnya.
Selain itu, saat ini para penggemar Blink-182--khususnya Travis Barker--di seluruh dunia pun tak perlu khawatir. Barker sudah memiliki opsi kendaraan baru untuk menyambangi berbagai negara yang berada jauh dari Amerika Serikat.
“Satu-satunya cara adalah menggunakan kapal laut. Untuk pergi ke Inggris, aku menempuh perjalanan laut selama 10 hari,” ungkapnya.