Upaya Lukman Sardi Menjaga Perilaku Anak-anaknya

24 April 2019 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktor Lukman Sardi saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktor Lukman Sardi saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus bullying yang terjadi di lingkungan anak-anak sempat menjadi perbincangan di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan. Hal tersebut menjadi kekhawatiran sendiri bagi para orang tua, tak terkecuali Lukman Sardi.
ADVERTISEMENT
"Zaman sekarang itu bisa terjadi, apalagi melalui social media. Bukan hanya sekadar ia menjadi korban kekerasan, tetapi melalui social media bisa juga membuat anak melakukan kekerasan," ujar Lukman saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Terkait itu, aktor berusia 47 tahun tersebut punya cara tersendiri untuk menjaga perilaku anak-anaknya. Salah satunya dengan mengontrol dan membatasi akses anak terhadap tontonan yang tersedia di internet.
"Gue lebih suka sistem kontrol, sih. Tapi, ini bukan berarti bikin anak gue enggak bisa ngapa-ngapain atau terkekang. Banyak hal yang bisa kita lakukan, salah satunya mem-protect hal-hal yang akan ditonton anak-anak," tutur Lukman.
Lukman Sardi saat dijumpai usai konferensi pers film '27 Steps of May' di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Foto: DN Mustika Sari/kumparan
Dengan sistem kontrol yang diterapkan Lukman, ia dapat memastikan anak-anaknya tak mengonsumsi hal-hal buruk dari internet.
ADVERTISEMENT
"Apapun yang ingin ia tonton, tidak akan ada di handphone. Semuanya harus ditonton lewat layar televisi di ruang keluarga. Jadi, kita bisa melihat apa saja yang anak-anak tonton atau aplikasi apa yang diunduh. Itu connect ke family link, jadi harus minta izin kita dulu," lanjut pemain film 'Sang Pencerah' itu.
Lukman juga selalu berupaya meluangkan sebanyak mungkin waktu untuk berbincang dan mendekatkan diri dengan anak-anaknya. Dalam momen-momen tersebut, ia memberikan pemahaman kepada mereka bahwa kekerasan bukanlah hal yang baik.
"Jadi, pada saat anak merasa bebas ngomong apa pun sama keluarga, mereka tidak mencari hal-hal di luar. Gue biasakan mereka sangat terbuka sama gue, jadi apa pun itu gue tahu sehingga kami bisa diskusi," tandas Lukman Sardi.
ADVERTISEMENT