news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Upaya Mesty Ariotedjo Wujudkan Layanan Kesehatan yang Merata

17 November 2017 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mesty Ariotedjo (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Mesty Ariotedjo (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Mesty Ariotedjo dikenal sebagai seorang model, pemain harpa, sekaligus brand ambassador sejumlah produk kecantikan. Sebagai pemain harpa, Mesty telah meluncurkan mini album berjudul 'Lukis Indah Mimpi' dan menggelar konser 'Children in Harmony' pada 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
Tak hanya berbakat dalam bidang musik, Mesty juga berprofesi pula sebagai dokter. Kini ia tengah menjalani pendidikan dokter spesialis anak.
Sebagai seorang dokter, Mesty ternyata memiliki kepedulian tinggi bagi masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan. Dengan berbagai kelebihan yang ia punya, Mesty merasa harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Hal itu kemudian diwujudkan Mesty melalui WeCare.id yang didirikannya bersama seorang teman pada Oktober 2015. Situs tersebut dibuat sebagai wadah pengumpulan dana bagi para pasien di daerah terpencil yang memerlukan akses pelayanan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Saya berpikir, apa yang bisa saya perbuat untuk lebih besar lagi manfaatnya, tapi yang masih dalam kapabilitas saya. Akhirnya, saya bersama rekan saya, Gigih Septianto, kami bersepakat mendirikan WeCare.id," ujar Mesty ketika ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
"Itu adalah sebuah crowdfunding di mana kami mengumpulkan dana untuk pasien-pasien, terutama yang berada di daerah terpencil, yang membutuhkan bantuan lebih lanjut," tambah pemilik nama lengkap Dwi Lestari Pramesti Ariotedjo tersebut.
Mesty prihatin tatkala fasilitas kesehatan di daerah terpencil tak memadai, sementara pasien membutuhkan biaya yang besar untuk berobat ke rumah sakit. Alhasil, ia memilih untuk fokus membantu para pasien di daerah terpencil demi mewujudkan layanan kesehatan yang merata di Indonesia.
"Masalahnya, di daerah itu fasilitas (kesehatan) minim banget ya, jadi mereka (pasien) harus ditransfer ke rumah sakit besar, tapi butuh biaya besar banget. Jadi, di situlah kami mencoba men-support. Intinya, agar masyarakat Indonesia mendapatkan haknya atas layanan kesehatan yang merata," tuturnya.
Mesty Ariotedjo (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Mesty Ariotedjo (Foto: Munady Widjaja)
Lantaran tak ingin sumber dana WeCare.id hanya berasal dari donasi, Mesty melakukan pula berbagai kegiatan amal untuk itu. Ia juga berencana membuat masyarakat menjadi mandiri melalui kegiatan kewirausahaan sosial sehingga tak hanya mengandalkan donasi.
ADVERTISEMENT
Dana yang berhasil dikumpulkan disalurkan melalui dua cara, yakni langsung kepada dokter maupun keluarga pasien. Tak hanya daftar dan informasi para pasien, transparansi transaksi dan distribusi donasi pun dapat dilihat oleh calon donatur melalui WeCare.id.
"Kami berlakukan dua cara. Yang pertama, dari dokternya langsung yang minta ke kami. Yang kedua, bisa dari orangtua atau keluarga yang meng-approach kami dengan mengisi form secara online. Kalau susah melalui online, kami bisa mengirimkan form menggunakan WhatsApp atau tuis tangan, nanti tim kami yang bantu administrasinya," papar Mesty.
Salah seorang pasien yang telah berhasil dibantu Mesty melalui WeCare.id ialah Vika. Bocah berusia dua tahun itu mengalami kesulitan untuk makan dan minum sejak lahir. Hal itu lantaran adanya celah pada bibir dan langit-langit (labiopalatoschizis) Vika. Akibat kesulitan makan dan minum, Vika mengalami gizi buruk dan berat badannya tak kunjung bertambah. Vika kemudian juga didiagnosis mengalami hidrosefalus dengan komplikasi epilepsi oleh dokter RSCM. Tak pelak, Vika mengalami keterlambatan pekembangan.
ADVERTISEMENT
WeCare.id pada akhirnya mampu menggalang dana sebesar Rp 9,9 juta untuk Vika. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli susu khusus demi memperbaiki gizi Vika sebelum bocah itu dapat menjalani operasi perbaikan celah pada bibir dan langit-langit, juga pemasangan selang di otak untuk mengalirkan produksi cairan yang berlebih (VP shunt).
Pasien lainnya merupakan seorang bayi perempuan yang ditinggalkan di kloset toilet Rumah Sakit Siloam, Tangerang Selatan. Ketika ditemukan, bayi yang memiliki panjang 46 cm dan berat 2530 gram tersebut baru berusia sehari. WeCare.id berhasil menggalang dana sebesar Rp 24,4 juta yang digunakan untuk tindakan medis serta rawat inap bayi tersebut.
Di samping itu, pemerintah turut pula memberikan dukungan untuk WeCare.id. Menurut Mesty, yang aktif mendukung ialah Pemerintah Daerah Jawa Barat.
ADVERTISEMENT