Uya Kuya Sempat Nyasar Saat Liburan di Amerika Serikat

9 Januari 2019 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uya Kuya liburan bersama keluarga (Foto: IG @king_uyakuya)
zoom-in-whitePerbesar
Uya Kuya liburan bersama keluarga (Foto: IG @king_uyakuya)
ADVERTISEMENT
Presenter Uya Kuya bersama keluarganya pergi ke Amerika Serikat untuk berlibur. Mereka berangkat ke negeri Paman Sam itu pada 21 Desember dan kembali ke Indonesia pada 7 Januari.
ADVERTISEMENT
Selama berada di sana, mereka tidak menggunakan jasa tur. Semua yang mereka lakukan serba sendiri dan dibantu oleh Google.
“Saya mah pergi enggak pernah pakai tur, pergi sendiri, ngiter sendiri pakai Google Maps, nyari jalan, nyari makanan juga pakai Google,” ujar Uya saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (9/1).
Uya Kuya ketika ditemui awak media di Jakarta, Selasa (14/8). (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Uya Kuya ketika ditemui awak media di Jakarta, Selasa (14/8). (Foto: Munady Widjaja)
Meski tidak menggunakan jasa tur, mereka tidak mengalami kesulitan. Sebab, Uya dan keluarganya sudah sering berkunjung ke Amerika Serikat. Namun untuk liburan kali ini, ada cerita tersendiri. Saat itu, mereka sempat tersesat.
“Kita harusnya dari LA ke San Francisco 8 jam, kemarin jadi 12 jam, karena nyasar, karena sinyal HP mati. GPS enggak nyala, akhirnya malah nyasar. Malam-malam lewat gunung yang kecil jalannya, terus ngeri pokoknya,” ucap Uya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka juga mendapat kesempatan untuk menonton konser dari penyanyi Internasional, Bruno Mars saat tahun baru. Uya mengatakan bahwa sang anak, Cinta sangat senang ketika menonton konser tersebut.
“Nonton Bruno Mars beli tiketnya setahun sebelumnya. Kita bisa dapat belinya dadakan, sebulan (sebelum konser) kita bisa dapat walaupun harganya jauh lebih mahal. Cinta sama Astrid yang pengin nonton Bruno Mars, tapi kan kita semua jadi ikut happy,” beber Uya.
Pengalaman lainnya yang cukup berkesan bagi Uya dan keluarganya, yakni mereka mendapat pujian dari masyarakat di sana, soal gaya berpakaiannya.
“Kemarin banyak saja gaya outfit pakaian kita dikomentarin orang sana, ‘your outfit is so nice’, keren dan senang,” tutur pria berumur 43 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Menurut Uya, kebanyakan orang yang tinggal di sana menghargai dan mengapresiasi style dan seni. Berbeda dengan kebanyakan masyarakat di Tanah Air.
“Kalau di sini kan dinyinyirin, ‘enggak pantas lo, muka lo jelek bajunya begitu’. Kalau di sana, mereka sangat meng-appreciate, makanya negara mereka maju,” pungkas Uya.