news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Via Vallen: Saya Bukan Penyanyi Dangdut Pendatang Baru

29 September 2017 12:46 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Via Vallen. (Foto: Instagram/viavallen)
zoom-in-whitePerbesar
Via Vallen. (Foto: Instagram/viavallen)
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu belakangan ini nama Via Vallen ramai menjadi bahan perbincangan. Setelah single terbarunya berjudul 'Sayang' dirilis dan meledak di pasaran, nama Via pun semakin dikenal masyarakat. Apalagi beberapa waktu lalu, pelantun lagu 'Secawan Madu' ini berhasil menggeser popularitas penyanyi dangdut senior di ajang penghargaan SCTV Music Awards 2017. Via sukses menyabet penghargaan sebagai Penyanyi Dangdut Paling Ngetop 2017.
ADVERTISEMENT
Mirisnya kemenangan Via malah dijadikan bulan-bulanan haters yang merasa Via belum pantas disandingkan dengan penyanyi dangdut senior lainnya--seperti sebut saja Ayu Ting Ting. Ya, akhirnya Via memang dianggap sebagai salah satu saingan Ayu Ting Ting versi netizen yang budiman. Padahal kala itu, ia tidak merasa menggeser kedudukan siapa pun juga saat memenangkan piala tersebut.
"Semua orang kan sudah punya rezeki masing-masing. Kalau masyarakat menilai Via menggeser penyanyi si A atau si B, itu opini mereka karena Via enggak pernah kayak gitu," ungkapnya saat itu.
Penyanyi berusia 26 tahun ini pun membuktikan bahwa kehadirannya di industri musik dangdut Tanah Air, semata-mata hanya untuk berkarya. Namun ia tak langsung merasa puas dengan apa yang telah dicapainya sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
"Via masih terus belajar dan jangan gampang puas. Selalu berkarya aja," kata Via saat dihubungi kumparan (kumparan.com) melalui sambungan telepon, Kamis (28/9).
Via Vallen. (Foto: Instagram/viavallen)
zoom-in-whitePerbesar
Via Vallen. (Foto: Instagram/viavallen)
Pemilik nama asli Vya Maulidia Octavia ini pun mengakui mempertahankan kariernya sekarang bukanlah hal yang mudah. Takut sama persaingan?
"Kalau dibilang takut persaingan sih enggak sama sekali. Soalnya kalau di dunia dangdut, ada pendatang baru, kita enggak bisa dong anggap mereka sebagai rival. Justru harus support mereka para pendatang baru. Dangdut itu perlu regenerasi, karena kalau enggak ada, takutnya dangdut malah mati. Karena itu harus saling support, enggak perlu menganggap seseorang apalagi yang seprofesi adalah saingan. Itu enggak banget buat Via," bebernya.
Pedangdut yang lahir di Surabaya ini pun mengenang perjalanan kariernya yang terbilang tak mudah selama berada di atas panggung dangdut Indonesia. Sebenarnya Via memulai kariernya sebagai seorang penyanyi karena hobinya bernyanyi. Apalagi sejak SD, ia sudah sering ikut sang ayah, Mohammad Arifin, yang juga menjadi penyanyi dangdut untuk manggung. Via pun diketahui mulai merilis single pertamanya yang berjudul 'Selingkuh' pada tahun 2015.
ADVERTISEMENT
Perjalanan panjang Via meniti karier, akhirnya membuat Via kurang berkenan jika ia dianggap sebagai pendatang baru yang namanya langsung melejit.
"Kalau dibilang penyanyi dangdut pendatang baru dan namanya langsung melejit kesannya kayak enggak enak gitu. Itu enggak adil banget buat Via, karena untuk berada di posisi sekarang itu butuh perjuangan dan enggak segampang ngebalikin telapak tangan gitu," ungkapnya.
Via Vallen (Foto: Instagram/viavallen)
zoom-in-whitePerbesar
Via Vallen (Foto: Instagram/viavallen)
Kata Via, banyak proses yang harus dilewatinya sampai akhirnya pecinta musik dangdut benar-benar mengenalnya. Ditambah dengan lirik lagu 'Sayang' yang berbahasa jawa dan cukup nempel di otak.
" Via tuh enggak yang baru muncul terus tahu-tahu melejit. Enggak gitu. Via udah lama banget, Via mulai ke tv nasional kalau enggak salah dari 2011. Udah mulai mampir di tv nasional, tapi belum rezekinya aja. Jadi Via bukan pedangdut pendatang baru yang tiba-tiba melejit. Tapi kalau ditanya gimana rasanya dikenal, ya senang dan enggak nyangka. Alhamdulillah banget deh," tuturnya dengan bijak.
ADVERTISEMENT
Soal komentar netizen di media sosial yang suka melontarkan komentar negatif untuknya, Via pun tak mau ambil pusing. Apalagi keluarganya juga suka mengingatkan ia untuk tidak membalas komentar-komentar tersebut.
"Mereka bilang kalau mau dijelekin biarin aja, ntar malah jadi enggak enak (kalau dibales). Mereka kadang sebenarnya kesal sih, cuma dipikir-pikir lagi ini media sosial, jadi ngapain ngeladenin orang gila. Via dibilangin jangan sampai kepancing," tutupnya.