Wanda Hamidah Sedih Lihat Wanita Bomber Libatkan Anak

18 Mei 2018 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wanda Hamidah. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Wanda Hamidah. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Adanya wanita pelaku yang membawa kedua anaknya ketika meledakkan bom di gereja di Surabaya, Minggu (13/5) lalu, menyita perhatian publik. Puji Kuswati, nama bomber tersebut. Ia melakukan aksinya dengan melibatkan anak-anaknya, Fadhila Sari (12) dan Famela Rizqita (9).
ADVERTISEMENT
Hal itu pun turut menarik perhatian Wanda Hamidah. Aktris sekaligus politisi berusia 40 tahun tersebut mengaku sedih mendapati kenyataan adanya wanita yang mengajak serta anak-anaknya melakukan aksi bom bunuh diri.
"Sekarang perempuan bawa anak-anaknya yang kecil-kecil lagi. Anaknya tidak mengerti apa-apa. Jadi itu yang sangat menyedihkan sekali," ucap Wanda ketika ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Wanda Hamidah. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wanda Hamidah. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
Berkaca dari kejadian tersebut, Ketua Garnita (Garda Wanita) Malahayati DKI Jakarta itu berharap setiap wanita dapat menentang apa pun yang dirasa tidak benar demi melindungi anak-anak mereka. Wanda khawatir jika para wanita tersebut sesungguhnya hanya korban lantaran tak mampu menolak ajakan sang suami.
"Sebetulnya saja juga pengin perempuan itu enggak menjadi korban. Saya khawatirnya gini lho, perempuan itu jadi patriarki, artinya tidak kuasa untuk mengatakan tidak pada suaminya," ujar pemain film 'Cahaya dari Timur' tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kalau bisa, perempuan-perempuan itu punya hak suara untuk nasibnya sendiri dan harus menentang segala sesuatu yang dia anggap ini tidak benar demi melindungi anak-anaknya. Sedih kan kalau seperti itu," sambungnya.
Wanda juga mengaku khawatir bahwa teror terjadi akibat para pelaku merasa frustasi terhadap keadaan sosial ekonomi mereka. Ia pun mengimbau agar masyarakat dapat lebih saling menolong satu sama lain.
Perempuan kelahiran 21 September 1977 itu juga berharap agar masyarakat saling menjaga dan melindungi, terlebih mengingat bulan Ramadhan tengah berlangsung, demi tak lagi terjadi teror bom.
"Untuk masyarakat, kita harus tetap waspada. Waspada dalam arti kita aware melihat manusia lain ada yang membutuhkan dan kita cepat bantu kalau punya rezeki untuk mereka," tandasnya.
ADVERTISEMENT