Widyawati Hobi Melukis: Lukisan Terakhir Saya Sophan Sophiaan

8 November 2018 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Widyawati Sophiaan. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Widyawati Sophiaan. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
ADVERTISEMENT
Selain jago berakting, aktris senior Widyawati juga mahir dalam melukis. Dia mengaku tidak pernah belajar secara formal dalam melukis. Namun, dia melakukannya secara autodidak.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, hobi wanita berumur 68 tahun itu untuk melukis sudah jarang dilakukan lagi semenjak suaminya, Sophan Sophiaan meninggal pada 17 Mei 2008 lalu, karena kecelakaan sepeda motor.
“Saya sebetulnya senang melukis, tapi semenjak suami sudah enggak ada, sudah mulai enggak. Terakhir saya lukis adalah Om (Sophan Sophiaan),” ujar Widyawati saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Pemeran film ‘Mama Mama Jagoan’ ini lebih senang melukis apa saja yang ada di pikirannya. “Tapi, saya lebih senang kepada (lukis) orang, karena saya bisa lihat orang itu lekuk-lekuknya menarik buat saya,” kata Widyawati.
Sebelum akhirnya suka melukis di kanvas, awal mulanya, wanita kelahiran Jakarta ini suka membuat sketsa. Hal tersebut dilakukannya saat dia masih duduk di bangku sekolah.
ADVERTISEMENT
Seorang animator Indonesia yang belajar ke Studio Walt Disney di Amerika pada 1952, Dukut Hendronoto atau akrab disapa Pak Ooq, rupanya pernah meminta Widyawati agar tidak berhenti menekuni hobi melukisnya itu.
“Dulu pernah ada Pak Ooq, dia sering di TV masih zaman TVRI. Dia bilang, ‘Terusin (lukis)’. Kita satu keluarga, bapak, ibu, anak bisa gambar,” tutur Widyawati.
Hanya saja, bintang sinetron ‘Catatan Hati Seorang Istri’ ini tidak mengingat jumlah lukisan yang pernah dibuatnya. Namun, dia ingat ketika ada orang yang meminta untuk memamerkan lukisan-lukisannya.
Meski awalnya sempat menolak tawaran untuk menampilkan lukisan dalam pameran, akhirnya Widyawati memberi beberapa lukisan. Sayangnya, dia enggan menghadiri pameran tersebut.
“Pernah juga, ‘Pameran yuk’, saya bilang, ‘Saya malu’, ‘Enggak apa-apa, ikut’. Saya enggak datang tuh. Kasih saja lukisannya. Waktu itu dipamerin cuma lima (lukisan). Saya orangnya sangat moody, kalau mau, saya mau, kalau enggak, saya enggak,” pungkas Widyawati.
ADVERTISEMENT