'Yon Koeswoyo Minta Doa Berbahasa Jawa, Mohon Pengampunan Allah'

Nomo Koeswoyo (Foto: Vito/kumparan)

Nomo Koeswoyo merupakan saudara sekaligus penggebuk drum di band Koes Bersaudara yang didirikan pada tahun 1960. Saat Nomo memutuskan untuk hengkang, Koes Bersaudara pun berhasil ganti nama menjadi Koes Plus pada tahun 1969.

Meski tak lama berkarier bersama, Nomo tetaplah saudara yang saat ini tengah dilanda rasa duka setelah Yon Koeswoyo berpulang di usianya yang ke-77 tahun.

Saat ditemui di kediaman Yon Koeswoyo di Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (5/1), Nomo mengatakan bahwa ia pertama kali mendengar kabar duka tersebut dari Gerry, anak pertama Yon. Setelahnya, Nomo yang tinggal di Magelang langsung pergi menuju ke rumah Yon, sejak pagi tadi.

Sebelum berpulang, Nomo mengaku Yon sempat meminta dirinya untuk mengiriminya doa berbahasa jawa. “Dia minta doa bahasa Jawa. Mohon pengampunan Allah. Terus saya SMS,” ungkap Nomo di rumah duka.

Nomo pun membuka kenangannya bersama Yon. Ia mengatakan bahwa terakhir kali berinteraksi dengan Yon di tahun 2017. Saat itu Yon yang sudah mengidap komplikasi penyakit diabetes dan paru-paru masih menyempatkan diri untuk menonton penampilan Koes Plus second generation.

“(Berinteraksi) di Solo sama di Malang, waktu second generation tampil terakhir. Tahun 2017,” kenang Nomo.

Yon Koeswoyo bersama Koes Plus (Foto: Instagram @koesplus_)

Yon Koeswoyo punya nilai tersendiri di mata Nomo. Ia menuturkan meski hatinya baik, Yon adalah sosok yang punya kemauan keras dan sulit untuk diatur.

"Seperti kemarin waktu dia mau ke Kediri. Saya sudah bilang, enggak usah berangkat, tapi dia ngoyo mau berangkat. Ya, kubilang, ya udah terserah kamu,” tutur Nomo.

Rumah duka Yon Koeswoyo (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Selain Nomo, ada pula Yok Koeswoyo yang terlihat hadir di rumah duka. Namun saat ingin diwawancara, Yok mengaku masih sangat terpukul dan untuk saat ini masih belum mau memberikan keterangan apa pun.

Yon meninggal dunia di kediamannya pada pukul 05.50 WIB. Pelantun 'Manis dan Sayang' ini menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan penyakit komplikasi yang dideritanya selama hampir 2 tahun terakhir ini.