3 Kasus Seungri yang Tengah Diinvestigasi Polisi

10 April 2019 13:21 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seungri BIGBANG Foto: Facebook/@officialseungri
zoom-in-whitePerbesar
Seungri BIGBANG Foto: Facebook/@officialseungri
ADVERTISEMENT
Kontroversi yang melibatkan Seungri BIGBANG seolah tidak ada habisnya. Berbagai hal baru justru terungkap dalam kurun waktu dua bulan sejak pemeriksaan terhadapnya dimulai.
ADVERTISEMENT
Kini, pemeriksaan Seungri menjalar ke berbagai hal. Mulai dari dugaan adanya suap layanan seksual, pembuatan perusahaan cangkang, hingga prostitusi dalam perayaan ulang tahun Seungri. Berikut kumparanK-Pop berikan rangkumannya.
1. Kasus Suap Layanan Seksual dan Burning Sun
Seungri, salah satu personel Band K-Pop Big Bang, tiba di Kantor Polisi Metropolitan Seoul, di Seoul, Korea Selatan, Kamis (14/3). Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Sebulan setelah menjadi sorotan karena kasus pemukulan di Burning Sun, pria kelahiran 1990 itu juga menarik perhatian karena ia diperiksa terkait suap pelayanan seksual. Pada Februari, Seungri diduga pernah mencoba menggunakan jasa prostitusi untuk menyuap investor asing.
Berbagai perkembangan pun terjadi setelahnya. Dimulai dari bantahan yang diberikan Seungri, berhentinya sang artis dari dunia hiburan, hingga disahkannya ia sebagai tersangka kasus tersebut.
Selain itu, terungkap pula berbagai dugaan lain terhadap anggota termuda BIGBANG ini. Misal, dugaan Seungri sebagai muncikari, kedekatannya dengan oknum polisi, penghindaran pajak, hingga judi. Ia juga dilaporkan menggelapkan dana dari kelab Burning Sun dan Monkey Museum, sekaligus terlibat dalam manajemen Burning Sun.
ADVERTISEMENT
Padahal, sebelumnya, Seungri mengatakan ia hanya menjabat sebagai direktur promosional dan tidak terlibat dalam manajemen kelab yang terletak di Gangnam, Seoul itu.
Tak cuma itu, perkembangan kasus ini juga melebar hingga ke pemeriksaan mengenai perekaman dan penyebaran konten seks ilegal. Seungri diketahui berada dalam group chat yang sama dengan Jung Joon Young, pria yang telah menjadi tersangka dalam kasus tersebut.
Meski awalnya mengaku tidak ikut menyebarkan konten ilegal, pada akhir Maret, SBS melaporkan bukti soal Seungri yang menyebarkan foto cabul dalam chat grup itu.
2. Investigasi pesta ulang tahun di Palawan
Seungri BIGBANG Foto: Instagram @seungriseyo
Pemeriksaan terhadap Seungri juga merambah hingga ke penyelenggaran pesta ulang tahunnya di Palawan, Filipina, 2017 silam. Pesta ulang tahun ini dicurigai menjadi tempat terjadinya mediasi prostitusi yang melibatkan Seungri.
ADVERTISEMENT
Dilansir Soompi, pada Minggu (7/4), media Channel A melaporkan, Polisi Korea telah memastikan adanya delapan orang wanita penghibur (escort) yang hadir dalam pesta ulang tahun itu. Setelah menginterogasi kedelapan orang ini, polisi kemudian mendapatkan testimoni bahwa Seungri terlibat dalam mediasi prostitusi.
Di hari yang sama, seorang narasumber dari unit investigasi Kantor Kepolisian Seoul membenarkan bahwa mereka telah menginvestasi dan bertanya kepada beberapa wanita yang menghadiri pesta Seungri, terkait tuduhan mediasi prostitusi.
Mereka juga sudah mendapatkan daftar orang-orang yang hadir dalam pesta ulang tahun Seungri. Namun, narasumber ini menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.
"Karena investigasi kepolisian masih berlangsung, sulit bagi kami untuk mengonfirmasi jumlah pasti dari orang-orang dan detail dari investigasi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, polisi menginvestigasi kasus ini karena adanya sebuah chat antara Seungri dan Yoo In Suk. Percakapan itu mengindikasikan kalau anggota termuda BIGBANG ini menyediakan jasa prostitusi untuk menyuap investor asing. Selain itu, beredar spekulasi bahwa ada prostitusi dalam ulang tahun Seungri pada Desember 2017.
Polisi kemudian memastikan bahwa Seungri membayar semua biaya perjalanan para escorts (wanita penghibur) yang hadir ke pesta ulang tahunnya. Mereka pun kini berusaha menyelidiki, apakah biaya perjalanan itu digunakan sebagai kompensasi untuk prostitusi.
Namun, Seungri telah membantah tuduhan-tuduhan ini. Ia mengklaim membayar semua biaya perjalanan tamu-tamunya, tidak hanya para wanita yang diduga terlibat dalam praktik prostitusi itu. Sementara, biaya pesta ulang tahun Seungri sendiri diperkirakan mencapai 600 juta won (sekitar Rp 7,4 miliar).
ADVERTISEMENT
3. Tuduhan perusahaan cangkang
Seungri BIGBANG. Foto: Facebook/@officialseungri
Tidak cuma kedua kasus di atas, Seungri juga kini diperiksa terkait perusahaannya di Hongkong, BC Holdings. Perusahaan ini disinyalir sebagai perusahaan cangkang--perusahaan yang hanya ada dalam surat dan tak memiliki gedung maupun karyawan. Perusahan jenis ini juga disebut tidak memiliki bisnis aktif.
Dugaan ini mencuat setelah stasiun televisi Korea, SBS, melakukan liputan ke Hongkong untuk mencari kantor BC Holdings yang sesungguhnya. Namun, mereka gagal menemukannya. Mereka justru menemukan sebuah perusahaan firma hukum pajak yang membantu pendirian BC Holdings
Namun, pihak SBS tidak mendapatkan banyak keterangan dari pegawai perusahaan itu. Seorang pegawai dari firma ini hanya mengatakan bahwa mereka tak bisa sembarangan menyebutkan mengenai BC Holdings, kecuali dengan persetujuan klien yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Hal serupa kembali terjadi saat mereka berusaha mengunjungi alamat lama dari BC Holdings di Hongkong. Karyawan setempat mengatakan tak tahu menahu soal perusahaan ini. Seseorang di antara mereka menyebutkan, meski tak pernah masuk ke dalam kantornnya, ia merasa tak ada banyak karyawan di perusahaan tersebut.
Pada 2017, BC Holdings mengklaim beroperasi dengan dana sebesar 30 miliar won (sekitar Rp 372 miliar). Namun, Ryu--salah satu investor BC Holdings sekaligus kepala perusahaan konsultan--mengatakan bahwa meski targetnya adalah 30 miliar won, mereka sebenarnya baru menerima investasi sebesar 10 miliar won (Rp 124 miliar).
Hal ini kemudian memicu terjadinya kejanggalan. Sebab, pada masa pendiriannya (2016), Seungri, Yoo In Suk, dan Ryu hanya membuat investasi sebesar masing-masing 15.000 won ke perusahaan tersebut. Seorang ahli di bidang ekuitas swasta kemudian berpendapat, tak lazim bahwa BC Holdings beroperasi dengan jumlah investasi sebesar 10 miliar won (sekitar Rp 123 miliar). Padahal investasi awalnya hanyalah sekitar 40.000 won (Rp 495 ribu).
ADVERTISEMENT
Kini, setelah Seungri menjalani investigasi polisi dan perpajakan Korea, pihak perpajakan Hong Kong juga akan menginvestigasi masalah ini.
"Skala masalah ini tampaknya sangat besar. Bila ada penghindaran pajak, bisa jadi akan ada hukuman kriminal yang diputuskan dalam pengadilan hukum, atau mungkin akan ada penalti sebesar tiga kali lipat dari pajak yang dihindarkan," sebut seorang narasumber.
Seungri, salah satu personel Band K-Pop Big Bang, tiba di Kantor Polisi Metropolitan Seoul, di Seoul, Korea Selatan, Kamis (14/3). Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Selain itu, kini diketahui berbagai fakta lain terkait BC Holdings. Misal, seperti mundurnya pemegang saham terbesar BC Hodlings setelah Seungri mundur dari dunia hiburan. Kemudian, lokasi kantor Korea BC Holdings ternyata satu alamat dengan perusahaan milik Ryu dan Yuri Holdings.
Terkait hal ini, Ryu hanya mengatakan bahwa BC Holdings adalah klien dari perusahaannya.
"Sekalipun tak umum untuk mendirikan perusahaan di Hongkong bersama klien, aku hanya memberikan bantuan untuk Seungri dan Yoo In Suk, karena mereka tak familiar dengan pekerjaan ini," tutur Ryu.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kepolisian sedang melakukan investigasi, mengenai apakah ada penghindaran pajak luar negeri dalam kasus ini.