5 Film Layar Lebar Korea Terbaik di 2017

31 Desember 2017 10:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film layar lebar Korea terbaik di 2017. (Foto: Slash Film & Naver)
zoom-in-whitePerbesar
Film layar lebar Korea terbaik di 2017. (Foto: Slash Film & Naver)
ADVERTISEMENT
Di penghujung 2017, industri film Korea Selatan terus mencetak berbagai genre film yang menarik untuk disaksikan. Meski banyak film-film Korea yang tidak bisa ditayangkan di bioskop Indonesia, namun tak menyurutkan rasa penasaran penikmat film Korea untuk bisa menyaksikan film tersebut melalui DVD atau stasiun televisi yang mendapat lisensi penyiaran.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah 5 film Korea terbaik seperti yang dikutip tim kumparan dari The Korea Herald.
1. Okja
Okja adalah film bertema petualangan dan fantasi. Para vegetarian dan pemerhati lingkungan memuji film tersebut sebagai alat kampanye yang efektif dalam melawan produksi massal daging. Film ini berbicara tentang isu-isu global seperti kebutuhan akan empati, dorongan yang tak terelakkan untuk tumbuh dan menghadapi dunia yang ganas, tatanan kapitalisme yang tidak manusiawi dan konsekuensi mengerikan dari impian seseorang.
2. The Fortress
Di Korea, puluhan potongan era sejarah dibuat setiap tahun dalam bentuk film dan drama. Namun, 'The Fortress' adalah contoh langka sebuah film yang menghargai sejarah dalam segala kerumitannya.
Film ini juga mengajak pemirsa untuk merenungkan isu-isu filosofis melalui karakter yang tampaknya berpegang pada standar moral yang lebih tinggi daripada birokrat modern.
ADVERTISEMENT
3. The Running Actress
Film bergenre komedi ini dibintangi oleh aktris Moon So-ri. 'The Running actress' mendapat banyak pujian karena punya humor yang cerdas. Moon So-ri sendiri menulis naskah, mengarahkan dan membintangi film tersebut.
Film ini menceritakan sebuah cerita dengan tiga bagian tentang kehidupan sehari-hari seorang aktris. Dalam film, Moon digambarkan sebagai aktris yang terus-menerus ragu akan keahliannya, tidak punya keberanian untuk meminta peran yang lebih baik, juga rendah diri.
4. The First Lap
Sutradara Kim Dae-hwan membuktikan sekali lagi bahwa dia memiliki mata yang tajam untuk menggambarkan kisah keluarga Korea. Karya debutnya, 'End of Winter', mengamati bagaimana kebencian mendalam mulai bermanifestasi pada keluarga di tempat asal mereka.
'The First Lap' berfokus pada pasangan muda yang berusaha mengarahkan kehidupan sebagai orang dewasa, bertemu keluarga masing-masing dan menghindari pernikahan karena takut kisah cinta mereka akan gagal seperti kisah orang tua mereka masing-masing.
ADVERTISEMENT
5.The Merciless
Sutradara Byun membuat debut film bergaya noir lewat 'The Merciless'. Ia bahkan diundang ke festival film internasional 'Cannes Film Festival' di bulan Mei.
Nilai film ini terletak pada gayanya--warna-warnanya yang berani dan vintage, susunan bangunan, juga bagaimana film ini menonjolkan perasaan kedua karakter utamanya.
Meski tercatat sebagai film yang masuk box office Korea, sutradara Byun terkena kontroversi setelah diprotes netizen akibat postingan Twitter berbau seksual soal aktornya. Ia kemudian meminta maaf kepada publik atas tindakannya tersebut.