news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Tips Kuliah di Korea Selatan ala Izzi Isman

22 Juli 2018 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Izzi Isman. (Foto: Instagram/izziisman)
zoom-in-whitePerbesar
Izzi Isman. (Foto: Instagram/izziisman)
ADVERTISEMENT
Kehadiran musik K-pop dan segala sesuatu yang berbau Korea Selatan ternyata masih cukup populer di kalangan remaja. Termasuk banyaknya pelajar yang ingin menempuh pendidikan di Negeri Ginseng tersebut.
ADVERTISEMENT
Keinginan untuk belajar di Korea Selatan biasanya datang dari pelajar yang memang merupakan penggemar musik K-Pop. Namun, ada baiknya kamu tahu beberapa tips ala Izzi Isman berikut ini, sebelum mencoba peruntungan mendaftar di salah satu universitas di Korea.
Apa saja tipsnya?
1. Wajib bisa berbahasa Korea
Bisa berbahasa Korea jadi standar utama untuk para calon pelajar yang ingin menempuh pendidikan di sana. Jika kamu berniat serius untuk melanjutkan kuliah di Korea, maka memiliki kemampuan berbahasa yang baik menjadi syarat mutlak yang harus kamu kuasai.
"Aku punya teman-teman asing yang memiliki TOPIK (Test of Proficiency in Korean) level 6 dan masih berjuang untuk belajar istilah-istilah akademik. Beberapa sekolah memperbolehkan kamu masuk dengan TOPIK 3 (sambil mengambil kelas bahasa Korea lanjutan). "
ADVERTISEMENT
"Beberapa bahkan akan membiarkan kamu masuk tanpa TOPIK sama sekali karena program khusus, tetapi berbicara bahasa Korea sangat penting dan akan membuat kehidupan sosial kamu jauh lebih mudah," ungkap Izzi.
2. Ada di peringkat terbaik
Ilustrasi belajar (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belajar (Foto: Pixabay)
Masuk ke universitas terbaik tentu membutuhkan kerja keras. Ada di peringkat terbaik bisa membuat kesempatan kamu masuk ke universitas yang kamu inginkan lebih besar. Begitu juga kalau kamu ingin kuliah di kampus terbaik di Korea.
"Kalau kamu ingin pergi ke universitas top, tentu kamu pastikan peringkat kamu ada di posisi terbaik. Jangan lupa juga lakukan aktivitas lain di dalam maupun di luar sekolah (ekstrakurikuler dll). Dapat nilai terbaik dalam tes seperti TOEFL, selayaknya mau apply ke kampus top lainnya.
ADVERTISEMENT
3. Kuliah adalah langkah besar
Ilustrasi Kehidupan Kuliah (Foto: theodysseyonline.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kehidupan Kuliah (Foto: theodysseyonline.com)
"College is a huge step of your life and a big decision that must not be made upon such superficial interest."
Yup, masuk perguruan tinggi adalah langkah besar dalam hidup kamu. Jadi, niat kamu juga harus kuat dan punya keinginan yang besar untuk bisa jadi yang terbaik. Terlebih jika kamu ingin melanjutkan kuliah di luar negeri.
4. Jangan kuliah karena idola K-Pop
Ilustrasi fans K-Pop. (Foto: YG Entertainment)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fans K-Pop. (Foto: YG Entertainment)
Keinginan kuliah di Korea Selatan karena idola K-Pop dianggap Izzi sebagai sebuah keputusan yang kurang tepat. Kuliah dan keinginan untuk bisa 'dekat' dengan idola adalah sesuatu yang bertolak belakang.
"Aku fans berat grup K-Pop, EXO. Tapi itu tidak pernah mempengaruhi keputusanku dalam hidup. Kalau kalian suka K-Pop itu bagus, tapi aku rasa biarkan itu jadi hobi saja," ujar Izzi.
ADVERTISEMENT
Izzi beranggapan, terkadang fans K-Pop punya keinginan impulsif atas apapun yang berbau Korea Selatan. Padahal, mereka harus menyadari betapa sulitnya untuk bisa diterima di universitas yang bagus, terlebih kampus ternama dan bergengsi.
Ia mengatakan, jika para pelajar di Korea Selatan lebih sering 'menyembunyikan' identitas mereka sebagai fans K-Pop. "Fangirling bisa dibilang sebagai guilty pleasure. Sesuatu yang mereka lakukan tapi tidak secara terang-terangan," tambahnya.
5. Bekerja keras
Ilustrasi mahasiswa Korea. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mahasiswa Korea. (Foto: Wikimedia Commons)
Passing grade yang tinggi dalam sistem pendidikan di Korea Selatan menjadikan persaingan begitu ketat. Maka mau tak mau, para pelajar diharuskan untuk bekerja keras dan belajar habis-habisan saat ujian tiba.
Budaya persaingan ini tentu akan mempengaruhi kehidupan kamu. Jika tidak terbiasa dengan tekanan di sekolah, maka ada kemungkinan kamu bisa mendapat nilai yang tidak bagus.
ADVERTISEMENT
"(Sistem) itu menciptakan persaingan yang konyol dan sangat tidak sehat, dalam arti bahwa kamu merasa sudah melakukan yang terbaik, itu saja tidak cukup. Ini juga kadang membuat kita kecewa, karena meski sudah bekerja sangat keras dan mendapat poin yang bagus, tapi mungkin kita jadi enggak dapat nilai yang sepantasnya. Saking paranoidnya, kita jadi takut salah jawab, karena pertanyaan yang salah bisa bikin GPA kita yang harusnya 4,0 jadi malah 3,7," jelas Izzi.