7 Isu Sosial yang Diangkat Dalam Drama Miss Hammurabi

23 Juli 2018 16:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Drama Miss Hammurabi. (Foto: Instagram/@jtbcdrama)
zoom-in-whitePerbesar
Drama Miss Hammurabi. (Foto: Instagram/@jtbcdrama)
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan drama Korea Selatan selalu menarik untuk dinikmati penggemarnya. Setiap drama yang diproduksi memiliki jalan cerita serta konsep yang matang, membuat para penontonnya setia menantikan tiap episode tayang di layar kaca.
ADVERTISEMENT
Miss Hammurabi misalnya. Drama ini bercerita mengenai kehidupan hakim di Pengadilan Negeri Seoul dan mengangkat cerita mengenai isu sosial yang sering terjadi di masyarakat.
Drama ini dibintangi oleh aktris Go Ara yang berperan sebagai Park Cha Oh Reum, aktor senior Sung Dong Il sebagai Han Se Sang, serta Kim Myung Soo sebagai Im Ba Reun.
Apa saja tujuh isu sosial yang diangkat dalam drama Miss Hammurabi? Berikut tim kumparanK-Pop merangkum ulasannya.
1. Pelecehan seksual di tempat kerja
Di awal episode, drama ini menceritakan Cha Oh Reum dan Ba Reun yang menghadiri persidangan mengenai anak magang wanita yang mengalami pelecehan seksual dari menajernya. Meski terbebani, namun semua pegawai yang bekerja di perusahan yang sama memutuskan untuk membela sang manajer di persidangan karena takut di pecat.
ADVERTISEMENT
Keadaan semakin rumit ketika pengacara manajer malah menyalahkan dan minta agar pemagang tersebut dikeluarkan dari perusahaan dan diberi uang kompensasi. Saat menghadiri persidangan ini Cha Oh Reum mulai marah karena sebagai wanita ia mereka terhina akan perlakuan sang pengacara dan menajernya.
2. Keadilan hukum
Memiliki rasa integritas yang tinggi, Cha Oh Reum selalu berusaha menjadi seorang hakim yang adil bagi semua orang.
Ia mulai merasakan kesedihan yang luar biasa saat melihat seorang ibu yang harus berjuang sendiri membela kasus anaknya yang meninggal karena kesalahan operasi.
Dalam drama ini memperlihatkan bagaimana orang-orang yang memiliki kekuasaan bisa dengan mudahnya menang di persidangan, sedangkan rakyat biasa harus berjuang mencari keadilan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
3. Tindakan kriminal karena mabuk
Mengkonsumsi minuman berakohol merupakan hal yang wajar bagi masyarakat Korea Selatan. Tak jarang, banyak orang mabuk akibat minuman beralkohol yang kemudian melakukan tindakan kriminal, seperti merusak properti, kecelakaan saat berkendara atau mengancam keselamatan orang lain.
Namun, saat melakukan penyelidikan kebanyakan dari tersangka akan menyalahkan alkohol. Mereka selalu mengatakan semua tindakan kriminal tersebut dilakukan tanpa sadar karena dalam keadaan mabuk.
4. Korupsi di kalangan hakim
Bagi seorang hakim, memberikan keputusan di pengadilan merupakan hal yang paling penting. Drama ini menggambarkan bagaimana banyak hakim yang dengan terang-terangan melakukan korupsi dan bertingkah baik hati hanya untuk menjilat atasannya.
Hakim Gam Seong Ho diceritakan sebagai salah satu hakim yang adil di pengadilan Seoul. Sayangnya, hakim Gam secara tak sengaja menerima uang dari salah satu pengusaha saat membutuhkan uang untuk biaya sekolah anaknya di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Masalah timbul ketika si pengusahan terjerat kasus karena penggelapan pajak usahanya. Ingin menyelamatkan dirinya, ia akhirnya menuntut balas budi Hakim Gam Seong Ho dengan memenangkan kasusnya di pengadilan.
5. Tekanan dari atasan
Rekan satu kantor Cha Oh Reum, Hong Eun Ji, yang bertugas di departemen lain harus rela kehilangan bayinya karena keguguran. Pasalnya beban kerja yang dilimpahkan oleh atasannya, hakim Gong Choong sangat berat.
Demi mendapatkan promosi, hakim Gong Choong tega menekan Hong Eun Ji untuk selalu kerja bahkan di hari libur. Ia bahkan melarang Hong Eun Ji hamil karena dirasa hanya akan membuat pekerjaannya gagal.
Tak hanya itu, hakim Gong Choong juga selalu menuntut Hong Eun Ji untuk selalu cekatan dalam menyelesaikan semua kasus yang ditanganinya. Bahkan ia tidak dapat mentoleransi kesalahan kecil yang dilakukan asistennya tersebut.
ADVERTISEMENT
6. Perebutan harta warisan
Dalam salah satu episode, drama ini menceritakan empat orang saudara kandung yang tidak malu, membawa permasalahan perebutan harta warisan orang tua mereka ke pengadilan.
Masing-masing bahkan mulai menghitung semua perbuatan baik yang mereka lakukan selama merawat sang ayah. Tak hanya itu, mereka juga mulai saling menjelekkan dan menghina saudara sendiri demi mendapatkan bagian yang besar. Yang paling menyedihkan adalah ketika mereka mulai membicarakan biaya pemakaman padahal saat itu ayah mereka masih hidup.
7. Anak-anak di bawah umur yang kecanduan menghirup lem
Diceritakan Ga On merupakan anak yang sangat pintar, sebelum ia mengalami keterbelakangan mental karena efek samping dari menghirup lem.
Ia merupakan anak yatim piatu yang diasuh oleh seorang pastor dan istrinya. Sebelum ia kecanduan untuk menghirup lem, Ga On memiliki IQ hingga 140, namun setelah itu ia hanya memiliki IQ sebesar 100. Segala hal dilakukannya demi mendapat uang untuk membeli lem, termasuk mencuri barang-barang yang diminta oleh para preman yang memanfaatkannya.
ADVERTISEMENT
Selain Ga On, ada juga dua pemuda yang juga kecanduan menghirup lem. Keduanya mengatakan bahwa mereka terpaksa menghirup lem, karena sudah terbiasa dan sulit untuk dilepaskan, meskipun dengan jujur mereka mengaku ingin terlepas dari kebiasan buruk tersebut.