Album K-Pop: 'Fandom Pride' dan Strategi Marketing Agensi

14 Februari 2018 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi album K-Pop. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi album K-Pop. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Era digital ternyata tidak mematahkan penjualan album fisik para musisi K-Pop. Para fans justru berlomba-lomba untuk bisa mengoleksi kepingan CD album idola favorit mereka. Apa sih alasannya?
ADVERTISEMENT
Tentu selain menjadi cara untuk mendukung idola kesayangan mereka. Membeli album K-Pop ternyata punya kepuasan tersendiri bagi fans. Packaging album yang unik dan bisa dibilang premium, membuat banyak fans tak ragu untuk membeli satu bahkan hingga puluhan album sekaligus.
Album-album K-Pop memang bisa dibilang unik dan cocok untuk dikoleksi. Mulai dari bentuk album yang ditambah dengan photo book, juga konsep album setiap artis yang berbeda-beda di setiap comeback mereka, membuat fans tak ragu untuk membelinya.
Harga album K-Pop sendiri cukup bervariasi. Mulai dari Rp 180 ribu hingga Rp 450 ribu. Tergantung dari edisi yang dikeluarkan oleh agensi.
CD album K-Pop. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
CD album K-Pop. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
"Aku beli album untuk dukung penjualan album fisik mereka, selain itu aku juga pingin dapat PC (photocard). Tertarik juga sih, sama bonus, konsep albumnya," ujar Devi, fans EXO asal Bandung saat dihubungi kumparan (kumparan.com) via Line.
ADVERTISEMENT
Konsep memang menjadi faktor penting dalam setiap perilisan album K-Pop. Dan setiap merilis album, para grup atau idola K-Pop akan memastikan konsep hingga detail terkecil dalam sebuah album menjadi faktor penting.
Beberapa agensi juga sering merilis album dalam beberapa seri. Misalnya dalam album BTS 'Love Yourself: Her'. Bighit merilis 4 album untuk 1 seri yang sama. Album ini mengusung konsep cinta, maka Bighit merilis 4 album dengan alfabet L, O, V dan E.
Album K-pop. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Album K-pop. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
Ada juga album EXO bertajuk 'The War: The Power of Music' yang dibuat dalam bentuk komik. Ada sekitar 10 lembar komik yang diberikan secara acak di dalam album dan fans hanya mendapat satu lembar komik dengan serial yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi strategi marketing, penjualan album fisik K-Pop sendiri menjadi bagian dari 'fandom pride' bagi fansnya.
"Fandom pride, aku rasa itu jadi alasan paling kuat selain dengan sepenuh hati mendukung mereka," kata Devi.
Senada dengan Devi, Fatur, seorang penggemar SHINee dari Jakarta menyebut, pembelian album adalah cara yang baik untuk fans menunjukkan bahwa mereka menghargai karya yang dirilis oleh para idola K-Pop.
Fatur sendiri paling banyak pernah membeli album Taemin 'SHINee' bertajuk 'Press It'. Album tersebut dijual dalam 4 jenis.
"Paling banyak beli album Taemin, 12 kalo enggak salah. Bisa menghabiskan Rp 500 ribu sekali beli album. Engga ada penyesalan sih, cuma kadang kalau lihat tagihan kartu kredit sakit juga," kata Fatur sambil tertawa.
Album K-Pop. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Album K-Pop. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
Meski begitu Fatur tidak pernah menyesal membeli banyak album. Karena menurutnya, pembelian tersebut bisa mendukung karier sang idola. Saat ditanya soal kemana album-album tersebut setelah ia beli, Fatur menjawab ia akan menyimpan satu seri album dan memberikan sisa album yang dibeli melalui giveaway atau dibagikan gratis kepada fans lain.
ADVERTISEMENT
Selain alasan memberikan dukungan kepada idola, packaging album K-Pop memang sangat menarik. Bentuknya seperti buku dengan foto-foto para idola K-Pop. Selain photobook, agensi juga biasanya memberikan bonus berupa photocard, dan berbagai kupon menarik. Misalnya kupon untuk streaming lagu melalui situs musik Genie, atau kupon diskon di beberapa toko musik atau kafe.
Kupon streaming musik ini sangat dimanfaatkan penggemar, karena bisa membantu chart musik digital idola kesayangan mereka.
Kupon streaming musik dalam album K-Pop. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kupon streaming musik dalam album K-Pop. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
Meski begitu, tidak semua fans akan membeli setiap album yang dirilis grup kesayangan mereka. Mark (bukan nama sebenarnya) fanboy asal Jakarta ini mengatakan, ia hanya akan membeli album jika ia menyukai seluruh lagu di dalam album tersebut.
"Belinya yang repackage dan jarang ikut pre-order, objektif aja sih, soalnya bakalan beli album fisik kalo memang lagu-lagunya semuanya suka termasuk non-title tracks," kata Mark kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Album K-Pop. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Album K-Pop. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
Sama seperti Devi dan Fatur, Mark juga selalu mengincar poster dan photocard yang menjadi bonus dalam album yang ia beli. Sayang, ada kalanya album K-Pop yang dirilis tak sesuai dengan ekspektasi penggemar.
"Kemarin beli 'The Perfect Velvet' (album Red Velvet), agak kecewa sih pas lihat kok tipis, untung artwork-nya suka banget," kata Mark.
Pembelian album K-Pop sendiri memang kemudian menjadi budaya di kalangan penggemar. Ada kebanggaan tersendiri saat mereka mampu membeli album asli idola favorit mereka. Selain sebagai bentuk dukungan, album juga menjadi barang koleksi yang sangat berharga bagi penggemarnya.