news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Cover Dancer Indonesia soal Keinginan Menjadi Idola K-Pop

9 Mei 2018 20:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rose dan Edwin dari Play Crew. (Foto: Masajeng Rahmiasri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rose dan Edwin dari Play Crew. (Foto: Masajeng Rahmiasri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rasa cinta kepada K-Pop ternyata tak hanya diperlihatkan lewat dukungan kepada idola. Para fans ini juga memanfaatkan secara positif hobi mereka sebagai fans K-Pop. Salah satunya lewat komunitas dance cover. Lalu, apakah mereka punya keinginan untuk bisa tampil sebagai idola K-Pop?
ADVERTISEMENT
Rosella Setiadi (28 tahun), pendiri tim K-Pop dance cover Play Crew ini pernah terpilih sebagai salah satu pemenang kompetisi Galaxy Superstar. Sebuah ajang pencarian bakat Korea yang ditayangkan di Indosiar pada 2012.
Setelah memenangkan ajang tersebut, wanita yang akrab disapa Rose ini sempat mengenyam pendidikan ala calon idola K-Pop di Korea Selatan alias menjadi trainee selama sekitar enam bulan.
Edwin dan Rose dari Play Crew sedang berlatih. (Foto: Dok. Masajeng Rahmiasri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Edwin dan Rose dari Play Crew sedang berlatih. (Foto: Dok. Masajeng Rahmiasri/kumparan)
Kala itu, ia mendapat pendidikan langsung dari para profesional industri K-Pop, seperti pelatih vokal dari Taeyang 'BIGBANG' dan latihan tari oleh penari latar Hyuna.
"Kita benar-benar dapat ilmu untuk setiap hari belajar dari mereka, which is, itu menurut aku ilmu yang sungguh luar biasa," sebut Rose saat ditemui kumparanK-Pop (kumparan.com) di studio latihan Play Crew di bilangan Jakarta Barat, Selasa (8/5) malam.
ADVERTISEMENT
Selain Rose, Edwin Grinaldi (27 tahun), salah satu pendiri Play Crew lainnya, juga pernah merasakan tampil di atas panggung konser K-Pop.
Pada 2017, ia berkesempatan menjadi salah satu cover dancer yang mengisi pembukaan perhelatan festival konser 'Music Bank in Jakarta', membawakan tarian dari boyband Astro. Baginya, ini merupakan sebuah pengalaman yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
"Akhirnya, perjuangan kita setelah bertahun-tahun itu kayak berasa di-appreciate banget lho, sama orang Korea juga. (Mereka) kasih value (kesempatan) kita untuk tampil di satu stage yang sama kayak mereka semua," tutur Edwin.
"Waktu di atas stage juga enggak bisa berkata-kata lagi lah, terharu banget," ujarnya.
Meski demikian, keduanya mengaku tidak berpikir untuk mengejar karier sebagai penyanyi idola Korea secara profesional.
ADVERTISEMENT
Walaupun pernah mengikuti audisi salah satu perusahaan hiburan Korea, SM Entertainment, di Jakarta, keduanya merasa bahwa sekalipun mencoba peruntungan di bidang K-Pop, mereka tidak akan menjadi idola.
"Kalau we're being real, sebenarnya itu tuh target yang agak halu (halusinasi). Lebih realistisnya mungkin kita sebagai staf?" ungkap Edwin.
"Tapi aku sangat tertarik sih kalau ada peluang di Korea, kita bisa take part (ambil bagian), bantu video apa, boleh lah dalam entertainment industry-nya," ujarnya menambahkan.
Namun, baik Edwin maupun Rosella tidak ingin membuat ciut mereka yang masih ingin mengejar cita-cita sebagai penyanyi idola di Korea.
"Kalau dari kita berdua ini sekarang pilihannya udah bukan ke situ. Tapi kalau masih ada mimpi itu, enggak menutup kemungkinan untuk bisa sukses," sebut Rosella.
ADVERTISEMENT